Malam Untuk Danira
engirimkan setengah dari gaji yang ia dapat. Sisanya ia pergunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mesk
cekan barang di departemen nya. Tidak semua yang Over Time,
rus selesai hari itu juga. Biasanya kalau dia lembur, dia akan pulang jam delapan dan s
a Shani, teman satu departement dan kebetulan han
h di sana," jawab Shani. "Kamu ta
aik angkot menuju tempat kostnya. Sudah sering kejadian penumpang yang
yang terpancar di raut wajah Danira. Gadis itu sudah tau kedekatan Randy dan Dan
luarkan ponselnya dan meng
ebih beruntung di perkosa Randy daripada s
, begitu juga dengan Danira. Aneh-aneh saja Sha
erbolehkan pulang oleh Rin, leader mereka. Shani sudah di jem
malam-malam," ujar Danira tak enak ha
awab pria itu, kemudian ia melajukan moto
s, kadang di satu tempat hujan tapi di daerah yang jaraknya masih dekat dengan tempat tersebut tidak hujan.
an gak?" teriak Da
las Randy juga
e untuk tempat berteduh. Meskipun sudah tengah malam, ada b
yang sudah basah, ia kemudian me
tekena bias hujan. Aku bisa belindung di belakang ka
jan belum? Nanti sakit k
erasa menjadi gadis yang sangat beruntung, bisa dekat dengan Randy. Sudah hampir satu tahun mereka berteman dan belum ada hal-hal yang mengecewakan yang di perbuat Ran
jalankan selama ini sudah cukup me
?" tanya Randy. Halte tempat mereka berteduh sudah mulai sepi karena beber
atir. Sudah lewat jam dua belas mal
uh dalam waktu tujuh menit, mereka habiskan selama lima belas menit. Suasana di sekitar tempat kost Dan
k?" Randy meminta izin Danira untuk menunggu h
kannya pulang ke rumah dengan selamat mau tidak mau ia
, ia hanya duduk di
ng tersedia di kamar kostnya. Randy tetap duduk di sana s
wa gelas teh tersebut ke mulutnya, ia
ah?" tany
dy berkata sambil tersenyum, ia menyandarkan kepa
Danira yang duduk di dekat pintu. Danira mundur ke belakang, supaya tubuhnya yang sudah kering tidak terkena bias hujan.
dukung, menjadikan malam itu menjadi malam yang t
au kata candaan yang keluar dari
nya suara ketukan pintu, tetapi juga suara orang-orang
akin keras di iringi gedoran
tertidur dalam pelukan Randy. Gadis itu mengusap kepalanya yang tiba-tiba
k mun
nira membuka mata, reflek pria itu melon
akin keras. Dua insan yang baru saja t
ementara Randy berlari