My Docter, My Ex
ihat, membuatnya kembali mengingat kenangan yang menyenangkan sekaligus menyakitkan yang pernah dia alami dalam hidupnya. Kenangan yang membua
dari wanita itu, setelah dirinya memergoki Samantha berpelukan dengan sahabatnya dulu, membuatnya sangat murka dan tidak bisa lagi membendung kemarahan hingga akhirnya memutuskan hubungan mereka sepihak. Dan entah pergi ke mana Samantha
ng masih sangat indah dengan aroma yang masih bisa dirinya ingat seperti ketika terakhir kali dirinya membaui aroma rambut panjangnya yang bergelombang indah itu. Bahkan Ervin juga masih b
ia
berkonsentrasi dan hal itu membuat Ervin sangat marah pada dirinya sendiri, tentang kenapa dirinya sama sekali tidak bisa melupakan Samantha bahkan setelah mereka mengakhiri hubungan mereka selama enam tahun lamanya, tentang Samantha yang berselingkuh di belakangnya bersama dengan sahabatnya yang saat ini entah berada di mana.
arsip tepat di belakang meja kerjanya, satu set sofa juga sebuah gantungan jaket dan sebuah tanaman hias di balik pintu masuk. Ervin yang benar-benar tidak bisa fokus pada pe
auh dari pintu ruangan milik Ervin, dan langsung berdiri kemudian menghampiri lel
Kalau ada yang cari, b
Gunawan, salah satu karyawannya yan
Ervin, tapi Gunawan mencoba untuk menuruti apa yang diinginkan oleh atasannya ters
inya mendapat panggilan dan rentetan pesan yang dikirimkan oleh tunangannya, Nadia. Wanita itu menanyakan tentang keberadaannya yang ketika dia bertanya pada Gunawan, karyawannya itu mengatakan bahwa dirinya sedang bertemu dengan klien yang tentu saja itu bohong tapi, mungkin nanti Ervin akan menghadiahkan sesuatu pada k
bil berwarna kuning dan sedikit mencolok, berhenti tepat di depan coffee shop
ada dan sebuah scraft polkadot dengan sedikit warna hijau, membuat penampilannya terlihat semakin elegan dengan sepatu
belum akhirnya diminta menunggu pesanannya selesai dibuat. Dan saat sedang menunggu, Samantha mencari sebuah tempat duduk di mana tanpa sengaja diri
g pernah menjadi mantan kekasihnya tersebut, sempat membuat Ervin terlihat panik karena didekati oleh S
ng duduk di sudut coffee shop sambil menikmati secangkir kopi, ditemani sebuah ponsel yang me
limat yang dilontarkan Samantha kepadanya. "Kenapa menanyakan aku yang bolos k
nyum dan mengatakan pada Ervin bahwa dirinya baru saja akan pergi bekerja dan sebe
mprotes hal tersebut. "Kenapa kau yang adalah seorang wanita malah diminta untuk membeli
ajahnya untuk tidak membuat tertawa, "itu karena selama ini kau yang bersedia melakukannya untukku, sementara aku sama sekali tidak pernah meminta hal itu untuk kau lakukan, inga
ai, memaksanya untuk meninggalkan Ervin yang masih duduk di kursinya bersama secang
ertemu la