Terjebak Pernikahan Yang Salah
read
g tuanya, tak sekalipun Anne mendengar keluhan
ne. Melihat bagaimana Hera sangat bahagia saat mengur
aikan baju pada Baby Juan. Dia begitu puas karena akhirnya bisa mengurus Juan dengan baik. Mulai dari meman
seperti dirimu, Nak," kata Anne m
arka
utriku
tuk mengurus Juan. Terlepas dari itu soal masalah rumah tangganya, Hera bukannya tidak ingin ber
perusahaan ayah, Bu
ancar. Bahkan ayahmu bisa menaikkan gaji karyawannya," jawab Anne
g karena bisnis ayahnya semakin baik namun di sisi la
ranya Hera berpis
enapa, Nak?"
dak apa-apa. Aku hanya ingin tahu." Pupus sudah har
n sebentar lagi," lirih H
ng membuat kedua wanita itu
nya sebentar, pria dengan surai coklat itu sudah datang se
ghampiri menantunya. Memberikan pelukan
etelah dia menghadiahi dahi Hera sebuah kecupan sing
seperti saat di rumah sakit. Namun ternyata Hera salah. Setiap hari pr
jalankan perannya dengan baik.
kau datang menghancurkan sem
ini aku ingin kau pulang
pa
lihat sangat te
senyum tipis. "Tidak ada," jaw
Bu. Jika hari ini aku membawa Hera pulang?
mengangguk. "Tentu. Ibu tidak punya hak
ndirian mulai sekarang," kata Jayden menatap Hera penuh kemen
*
an sementara Jayden sibuk di balik kemudi mobil. Mereka benar-benar telah
tkan itu masih membayangi Hera. Seandainya malam itu terjadi sesuatu pada bayinya, dia m
akan punya trauma tersendiri dengan rumah itu. Dan
ak?" tanya Jayden yang s
ta yang sedang menggedong buah hatinya itu menghela napas p
ayi dalam gendongannya seakan menjadi pendorong agar Hera
ias oleh para maid. Terutama Ara. Gadis berusi
ah di wajahnya. Hera membalas senyuman itu tipis. "Bol
pada Ara. Walau bagaimanapun nanti
berniat untuk segera ke kamarnya
tanya Her
a pakai kamar tamu mulai sekarang," jawab Jayden me
atang kemb
cul dari arah belakang Jayden. Merangkul bahk
a di depannya itu. Di sini bahkan masih ada Ara dan beber
kan wanita ini tinggal di rumah kit
"Ini rumahku. Jangan salah sangka. Jadi tersera
al di rumah ini," ujar Elena. "Tapi kau malah merebutnya. Tapi se
a pulang. Dia ingin menunjukkan jika dirinya sekarang sudah mena
lemah di depan mereka. Karena dia yakin itulah yang diinginkan
kata Hera berlalu dari
lirih sesaat setelah mere
kan aku sendirian?" pinta Hera
Juan di atas tempat tidur kemudian keluar dari kam
ngejek Hera yang menangis sendirian di dalam kamar. Hera terduduk sambil bers
a Hera. Sungguh dia merasa tidak akan sang
contin