Status WA Mantan Suami
A Mantan
________
.. Hana
gar Mas Ari berteriak lantang dari depan. Segera kumatikan kompor dan me
s? Kenapa te
? Kamu sadar kan apa yang
Ari seolah buta dengan situasi yang terjadi. Dia
!" Aku berusaha mengeluarkan suara, meskipun
ja aku dulu tidak menikahimu, mungkin kamu nggak bisa hidup seenak ini. Kamu itu cuma
lahan. Sesak di dalam dada saling berhimpitan ingin keluar. B
hutku datar, berusaha sekuat mungki
arinya tepat di depan wajahku. "Cerai? Enak aja, kamu
ercerai lebih baik, meskipun harus merogoh kocek yang tidak sedikit. Ah ... andai saja aku punya uang, m
mengajukan gugatan cerai. I
a melompat dari kelopaknya. Dicengkeramnya lenganku dengan k
ku sa
uk mengurus perceraian. Lalu, kini saat aku menantang akan m
jika putri mereka menjadi janda? Apa kamu bisa membayangkan itu?" Sudut bibir Mas Ari terangkat, membuatku sema
an Emak, mereka sudah tua, sudah seharusnya menikmati masa-masa tuanya dengan tenang. Lalu ... bagaimana hancurnya hati me
kmati saja uang bulanan gratis dariku, itu adalah satu kebaikanku untukmu," tutur Mas Ari.
l
memerah bekas tamparan dariku. Tanganku gemetar setelah sadar sudah menampar pipi Mas Ari dengan begitu keras. Dia
meskipun Mas Ari tidak pernah memberiku nafkah yang la
uhku yang luruh di lantai. "Apa kamu marah setelah mengetahui kenyataan mengapa aku menikah
an mereka bisa melawan suami yang berbuat dzolim dengan penuh keberanian. Tapi aku ...? Setelah memberanikan diri me
aet wanita yang lebih cantik?" Mas Ari tertawa, membuat hatiku semakin nyeri. "Itu karena kamu hanya wanita kampung ... banyak orang bilang kal
ebar. Tidak lama setelah itu, Mbak Risa datang ... itulah saat-saat dimana
sam