Majikanku Menjadi Mertuaku
h pelakor, tak lain adalah tetangga Heni sendiri, bu Wiwin namanya. "Heni, apa k
a, "sekarang pergi, aku tidak mau la
i aku cinta sama Angga, iya sayang?" Heni terus merengek pada Angga,
rgi dari rumah saya
terpotong saat bu Heti m
kalo tak mau kena akibatnya!" teriak bu Wiwin
Angga menyusul sedang Aisyah. Aisyah hanya memperhatikan da
!" bentak bu Heti
ingat ya tante. Urusan kita belum
ancaman kamu, Heni!"
ta bicara di dala
uluan dengan wa
butan dirumah orang," rutu
a Allah, kenapa jadi begini?" batin A
pun keributan yang terjadi. "Aisyah, coba hari ini kamu ke pasar nak, nanti m
l tas untuk belanja. "Mau saya antar? "celetuk Angga sem
ngan macam-macam," ben
b Angga sembari menged
a sendiri saja," ce
gga ikut kamu, nak
tersenyum dan b
mobil, "mau duduk depan, apa be
" jawab Aisyah sembar
aupun Angga hanya saling pandang beberapa saat setelah mobil
oleh!" jawab
masuk tentara?" t
ajah Aisyah yang sendu dari spion mobil, "
ap keluar jendela mobil, "emang k
tara, soalnya abang Aisyah dulu juga seorang tentara
ia dari keluarga pejuang sejati," batin Angga sem
pasar yang hampir kelihatan, Aisyah jadi teringat
u nunggu atau ikut?" celetu
k," Aisyah tersenyum sembari melangkah ke tengah pasar. "Sungguh wanit
ti. "Pak, tolong masukkan bahan yang di nota ini ke keranjang ya
jawab penju
k!
mbak, sa--!" ucapan penabrak yang tak lain adalah Hendro terp
kabar?" Aisyah terse
yangka ketemu lagi," Hendro s
lpon lagi," Aisyah meminta maaf pad
ada acara apa nih? Kayaknya banyak banget belanjaan,"
nku, lagi bikin acara," je
i depan tadi majikanmu
isyah terpotong saat
ku bantu ya?" Angga tersenyum da
suami atau?" Hendro terheran-h
" ucapan Aisyah kemb
lkan saya Angga!" Angga
orang lain, "maaf ya, ok sampai nanti Aisyah," Hendro pamit pergi d
tega sih," Aisyah menahan
gak mau kau lama di sini,
capan Aisya
an, ayo," bentak A
lak," celetuk penjual yang d
engan perilaku anak majikannya itu, "andai bukan majikan saja, kalau teman biasa, pasti
yah langsung membawa belanjaan tanpa memperdul
keburu siang!" ter
teriak Angg
embuka bagasi mobil, "sini, masukkan sini tuh
edean, tapi gak enak sama teman Aisyah tadi, seak
lebih, semua kulakukan supaya
ngga. "Entah kau jujur atau bohong, aku tetap mencintaimu Aisyah, namun bila memang
Hendro, bang!" teriak Aisyah sedangkan Angga hanya m
ah sendiri tak mengerti kenapa hatinya merasakan dilema yang sangat bes
suk ke mobil, di perjalanan pulang, Aisyah tertidur setelah menangis, Ang
ersamaku," celetuk Angga yang merasa t
h masih tertidur, Angga belum mau membangunkannya. Saat mau masuk pagar rumah, riuh terdengar keributan di
itu terjadi, yang jelas dalangnya Heni ya