MENIKAHI BILLIONAIRE
ius. Tuan Mu melihat kedua kakinya
nya maka aku akan berter
ui sangat pantas berb
ui dan menyekolahkannya, Rui menangis dan menolak, dia tetap ingin bersama A
punggung Rui yang semakin menja
elempar canda, sampai akhirnya Tuan Mu member
anggil T
.." jaw
ihat ada yang bisa men
kah Rui terhenti. Hal ini adalah
mengirimku pergi
pa kau berpikir sepert
menyayangimu,"
ku menikah dan dibawa jau
. Akan sangat baik jika kelak Ayah tidak disampingmu aka
..." pinta Rui sambil mena
i masih suka menangis," ujar Tuan Mu seray
akan mengungkit hal it
ulai mendorong kursi roda Tuan Mu seray
a Rui begitu lembut ketika menyanyi. Rui selalu menyanyi u
am lomba dayung perahu mereka, Tuan Gu mendengar ada b
ke rumah dan mendengar bahwa seorang Tuan Mud
percakapan para Nyonya-nyony
i Tong City,"
ikan pekerjaannya mengantar surat. Setelah selesai Tuan Gu dengan cepat mengayuhkan sepedanya menuju ke r
" panggil
segera mengambil keranjang yang berisi ba
ergi ke rumah Tante
g?" tanya
ong City sedang mencari seorang calon istri d
engikutsertakan Rui
tik dan cerdas, juga pandai mem
gian Rui maka Nyonya Gu memutuskan untuk m
lang. Sesampainya di rumah Tante Song. Nyonya Gu memandangi s
Nyonya Gu, "ayo masuk!
gi mereka berdua. Semua penduduk desa mengenali Tuan Gu, si tukang pos pengantar surat dan paket. Mereka
ingin mencari jodoh untuk Rui seorang pria dari Tong City, sementara pria yang tinggal
wancara. Sebelum memutuskan, Tante Song mewawancarai kedua orang tuanya dengan serta membawa foto putr
Song wawancarai. Tante Song mengetahui jika mereka tidak m
fotonya Tante Song melihat Rui, Tante Song jatuh hati dengan wajah malaikat Rui,
ya," ujar T
arus menolak," un
ong merasa sediki
li waris utama Keluarga Liu. Jadi aku ti
pikir apa yang dikatakan Tante Song sangat benar, jika keluarga pria di de
te Song seraya menganta
Rui, aku pasti akan mengabar
" jawab Nyonya Gu d
an tangan dan hati yang hampa kar
seleksinya. Tante Song menunjukan beberapa foto dan biodata hasil dari wawancara T
ngan mereka semua! siang n
. Kakek Liu pergi ke Arah sungai, Kakek Liu membetulkan kacamatanya agar bi
untuk menu makan siang dan maka
ng begitu cepat, dan lebih terkagum lagi melihat b
hampiri Rui, "Gadis kec
melihat pakaian yang di pa