icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Keluarga Sewaan

Bab 5 Sore di Rumah Sakit

Jumlah Kata:1101    |    Dirilis Pada: 02/02/2022

un, ketika Prima sampai di depan pintu sebuah kamar, mendadak dia mematung di sana. Tangannya yang bergemetar terangkat bersama keraguan. Akan tetapi, beberapa detik kemudian Prima

k dadanya. Memandang Kaluna yang duduk di atas brangkar

sapa

nfus membuat Prima hanya terdiam. Perasaannya datar, berpikir jantungnya tidak la

rus siap soal in

Sini dong!" panggil Ka

akan senyum. Dia tdak ingin kekasihnya itu melihat perasaa

eri ruang untuk Prima agar di dud

irih. Tatapannya tidak berpa

tahumu soal ini." Senyum

k jujur?"

serasa ada yang mencekat di balik tenggorokannya. Melihat kekasihnya be

itmu aku ..." Sekarang, Prima yang terceka

abatmu? Apa kamu gak percaya de

maksud aku. Aku cuma gak m

rnya aku tahu, lo

tah sejak kapan, bulir bening di ujung mata Ka

ayaan karena papamu. Kenyataannya, seperti inilah aku sekarang. Tidak mungkin membe

tubuh kekasihnya yang ramping dengan erat. Membiarkan K

ku, ya!" ucap

nanku yang justru aku gak ta

mu mengeluarkan cincin di sore itu, aku pun kaget. Ta

nan. Pada akhirnya aku pergi dan membiarkanmu bersama kesepian." I

ngelus punggung kekasihn

n dua insan di dalam kamar rawat rumah sakit sedang mengeluar

n Prima, perasaan Kaluna mulai tena

ngan Prima merapikan rambut Kaluna ke belakang teling

Prima tersenyum manis. Menghibur lalu ke

h marun lalu membukanya. Dikeluarkannya benda emas yang bertengger dari dalam sana. Memakaikan cin

ekarang. Kita akan bertemu di kehidupan ber

gan mata yang berkaca-kaca. Sekali lagi, Prima memeluk tubuh kekasihnya erat-erat. Namun, w

seraya mengecup kening Kaluna. Prima lalu bangkit dari dudu

eraya berjalan ke ara

an James yang berjalan semakin dekat dengan b

a ternyata." James

ang keadaan Kaluna yang sebenarny

i Desy, pacarku

Prima. Pac

ari mengulurkan tangan.

elepaskan tang

da hal yang mendesak tentang Kaluna,

es mengang

es!" Prima melenggang

*

l yang ditinggikan. Melebarkan jari kanan, tidak puas memandang c

James membuyarnya sembar

gi, jadi ngerepot

a gak repot, Kok." De

rasa sakit. Nyeri hingga wajahnya yang sudah pucat semakin pucat. Wa

Kal!" Jam

dokter!" perintah J

-i

wat itu, berlari secepat yang

abatnya mencoba menenangkan. Memandang tubuh

ntal lagi. Dokter akan da

" sapa Ka

mes menggenggam e

aktunya,

oh!" James memandang kaki jenjang Kaluna yang sudah berlumuran darah yang k

enyum sembari m

ena gak bisa menerima sebagai sua

ingin punya anak dari ben

entikan!"

cincin pemberiannya.

tertutup. James tidak habis akan dalam

na! K

minggir

di sudut ruangan. Melihat penanganan Sang Dokter. Namun, seorang suster memerintahkan untuk kel

luar dan menuju arah ruang operasi. Dalam pandangan James, hidung yang

lun

ja, James!" Desy memb

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Prima Jayashree2 Bab 2 Pesta3 Bab 3 Trauma Percintaan4 Bab 4 Kebenaran yang Menyakitkan5 Bab 5 Sore di Rumah Sakit6 Bab 6 Kematian Kaluna7 Bab 7 Wanita Angkuh di Lorong8 Bab 8 Calon Istri Pilihan Papa9 Bab 9 Rencana Perjodohan10 Bab 10 Mendarat di Jepang11 Bab 11 Aroma Angin Jepang12 Bab 12 Hari Kedua : Ameyoko Market13 Bab 13 Hari Ketiga : Akihabara14 Bab 14 Menyewa Keluarga15 Bab 15 Hari Pertama Penyewaan16 Bab 16 Samurai Museum17 Bab 17 Mao Menghilang18 Bab 18 Penyewaan Hari Kedua : Rumah Oita san19 Bab 19 Mantan Suami Oita san20 Bab 20 Rumah Orang Tua Oita 21 Bab 21 Chicken Wafuyaki22 Bab 22 Perceraian Oita 23 Bab 23 Ketakutan Oita24 Bab 24 Kesempatan Pergi ke Indonesia25 Bab 25 Hari Ke-3 Penyewaan26 Bab 26 Pulang Ke Indonesia27 Bab 27 Membawa Calon28 Bab 28 Profesionalisme Mengalahkan Amarah29 Bab 29 Kemarahan Pak Dev30 Bab 30 Hasrat Yang Mereda Amarah31 Bab 31 Fyneen32 Bab 32 Percakapan Dengan Fyneen33 Bab 33 Tinggal di Rumah Kos34 Bab 34 Dendam Fyneen35 Bab 35 Kebohongan Yang Tidak disukai Oita36 Bab 36 Bekerja di Toko Calon Paman37 Bab 37 Menunggu Prima dengan Gelisah38 Bab 38 Pindah ke Apartemen39 Bab 39 Apartemen Fyneen40 Bab 40 Pertanyaan Fyneen yang Menyudutkan41 Bab 41 Terselamatkan Oleh Fyneen42 Bab 42 Pesan Dari Fyneen43 Bab 43 Merah Merona44 Bab 44 Kekesalan Oita45 Bab 45 Di Kamar Remang46 Bab 46 Kegelisahan Hasrat Semalam47 Bab 47 Petir Menyambar48 Bab 48 Pria Pengemis49 Bab 49 Pertemuan yang Tidak Sengaja50 Bab 50 Perbincangan dengan Papa51 Bab 51 Pikiran Negatif Tentang Prima52 Bab 52 Ada Apa Dengan Keluarga Fyneen 53 Bab 53 Kita Menikah Saja54 Bab 54 Foto Dari Bawah Nakas55 Bab 55 Ke Luar Kota56 Bab 56 Mau Kerjasama 57 Bab 57 Ketemu Ayah58 Bab 58 Liontin di Bawah Lemari Barang59 Bab 59 Kebingungan Oita60 Bab 60 Keluarga Fyneen yang Hancur61 Bab 61 Gagal Menemui Ayah Lagi62 Bab 62 Akan Pulang ke Jepang63 Bab 63 Kenangan Terakhir64 Bab 64 Penyekapan Sutaji65 Bab 65 Kalian Menikah Saja