Keluarga Sewaan
tu pria berwajah tirus, berhidung mancung khas Hindustan tampak gagah dengan setelan jas warna navy dengan dasi double windsor knot. Rambut potongan pomade tersisir rapi kebelakang dengan tambahan
sih sayang dan dimanja Sang Ayah. Ibunya, sudah meninggal lima belas tahun lalu karena kanker hati.
belum membuat Prima puas akan hal itu. Terang saja, meski dekat dengan
masuk ke ruangan aya
ampil keren. Sudah cocok gantiin ayah b
enampilan dirinya dengan jas semi formal d
hari selalu
ti malam ikutlah dalam acara perayaan kontrak. Ada banyak gadis di sana!" ajak Pak Dev Jayashree. Pria berbadan tam
dirinya." Alasan klasik Prima setiap kali diminta ayahnya untuk m
dak itulah yang dia harapkan nantinya untuk meneruskan perusahaan. Pundak yang harus sia
kopi kemudian menenggak sedikit. Tangan yang kekar meraih sebuah katalog furnitur
nakal ke arah Prima. Rambutnya yang cokelat lurus melewati bahu dibiarkan tergerai dan ujungnya menjuntai melewati bahu. Polesan lipstik warna merah hati menghiasi bibirnya yang
sra pinggang wanita yang ramping.
langsung di depan mata. Kelopak mata denga
Dev pada wanita itu sembari melepaskan ta
embari meletakkan map warna biru pu
kantong jas di dadanya. Pria itu mengambil tempat di kursi direktur. Memeriksa sebentar d
rah Prima dan kembali melemparkan kedipan nakal
menutup map kemudian menyerahk
h, menggoda dengan menunjukk
enarik map kemudian melambai. Meninggal
Prima masih terher
mama
kan kepala. Berharap
akin aneh saja beber
n denganku!" protes Prima pada ayahn
pa bersenang-senang saja sedikit menikmati
a!
lu. Pokoknya kamu harus da
ntai di sofa mewah ruang kerja. Sepeninggal ayahnya dari ruangan itu, Prima melengos
benar menjadi ibu sambungnya. Bisa-bisa dia ikut campur segala urusan batin Prima. Terlebih lagi, wanita itu ebih cocok menja
ai jadi su
alu dia kagumi sebagai seorang pemimpin, kecerdasan dalam mengkoordinir tim dan ketegasan tanpa pandang bulu, Prima b
berdua dalam sebuah kesempatan, Prima dan Pak Dev bahkan terlihat seperti kakak beradik. Kesalahpahaman di mata orang-orang yang se