MY BEST PARTNER
h yang dibeli dari hasil uang warisan sang kakek, wajar keluarganya memang kalangan berada di
de yang membuat perjalanannya tak begitu sep
body think t
you know you got
oy i
'm making deals
's gonna got
a dirinya dan Rangga, itu akan menjadi hal yang tak akan pernah ia lupakan seumur hidup bahkan ketika ia menikah nant
a yang sama sekali tak masuk dalam kategori pria idamannya. Resna memiliki tolak ukur sendiri dalam memilih pria, baginya pria yang baik adalah pria y
sbac
nya terbata karena masih menangis
ilang tadi pas
ue putus sama Nicko.." suaranya masih terbat
ternyata malah sibuk memperhatikan dirinya yang masih m
h melihat tatapan mata Rangga berbeda dari sebelumnya. Kali ini
akai untuk membersit hidungnya membuat bagian pe
engerti akan hal seperti itu. Buru-b
salah tingkah ditempat nya, hingga sejenak dia lupa dengan rasa sakit
aha membuat Rangga tersadar, namun sayang masih tak ada jawaban yang membuat
h bagian pinggir sofa hitam yang keras. Dalamalam hati Resna terus mengumpat dan mengeluarkan su
ancam Resna dengan nada ia buat setegas mungkin berharap hal ini bisa membuat Rangga mundur dan
suara lo rusak, gue jamin nggak akan ada ya
MP
i-hati. Dia mencecap seluruh bagian bibirnya tanpa terlewatkan sedikitpu membuatnya terbuai hingga Resna m
gin berhenti, sungguh ini tak semengerikan yang ia kira, justru ini menyenangkan dan membuatnya tak ingin berhenti, dia telah jatuh dalam pesona pria bajingan yang menjadi sahabat ny
nyelinap tanpa permisi ke dalam midi skirt yang dia kenakan, menge
rdua, lalu membisikan kalimat yang membuat Rangga seperti memenangkan sebuah undian besar. "I w
sbac
yang sedang patah hati, datang ke apartemen Rangga berniat untuk mencurahkan isi hati yang hancur hingga berkeping-keping karena memutuskan hubungan se
ke tujuh. Jelas saja Resna langsung terbuai hingga bertekuk lutut pada Rangga yang jika diperhatikan memang cuk
u mengeluarkan ejekan yang terkadang membuatnya jengkel dan marah,
sihnya. Wanita-wanita yang selama ini menjadi teman tidurnya tak pernah dia jadikan se
belakangnya, padahal jika dipikir-pikir selama ini Resna nyaris tak pernah melakukan kesalahan pada Nicko, bahkan bisa dibilang hubungan mereka sangat sempurna. T
a salah satu diantara mereka malah bermain api dan malam ini api itu me
*
erjejer rapih di tiap sudut teras membuat rumah tersebut menjadi semakin asri. Rumah berwarna putih gading tersebut terlihat p
lam, dia masuk begitu saja kedalam rumah. Rumahnya nampak sepi. Jelas saja, ini masih siang pasti orang tuan
cukup besar. Karena usaha itu sudah berdiri
au semalam?" Resna terkejut ketik
euntungan dari toko, kemudian mencium tangan Maruli. Meskipun terlihat urakan, tapi Resna tak pernah mel
t Icha, bah.."
ng kampungnya dia?" bodoh Resna! Kenapa dia bisa memberikan jawaban yang jelas-jelas salah,
nya Resna yang bawa, bah.." astaga, tak bisakah memberi a
ebuah ocehan panjang, itu pasti. "Ck! Ja
gas pada anaknya karena menurut Maruli sangat tidak sopan menginap dirumah orang yang jelas-jelas orangnya tak ada, meskipun Ich
hat sejak ia masuk kedalam rumah, biasanya antara ayah dan ibunya tak a
menghitung pundi-pundi uangnya, uang yang akan ia ta
ini hari libur. Oh Resna lupa, mungkin ad
nton atau apalah itu nggak ngerti Aku
di tegur kek, jangan dibiarin gitu aja!" Menggerutu kesal pada Edho yang tak ada diantara mereka karena setiap har
mbantu, karena toko itu nanti akan diwariskan kepada Edho jadi adiknya itu harus belajar dari sekarang bagaimana
dengan baik dan apik pasti toko milik orang tuanya akan semakin besar dan berkembang
sang kakek, lalu ibunya yang berasal dari Bandung juga berasal dari keluarga yang cukup hingga ketika M
angat menyayangi Edho, jadi apapun yang Edho lakukan pasti tak akan pernah di protes, dan hal itu lah yang selalu membuat Resna meradang dan terus menyahut tiap-tiap kat
ah adiknya harus menjadi seorang pria yang bertanggung jawab dan pekerja keras seperti ayahnya, bukan pria yang hanya bisa
a kek gitu kelakuanmu ya Tet,
hat!" Lalu berjalan meninggalkan Maruli untuk menuju kamar
malam pertamanya aja kau? Dulu Ambu juga kek gitu waktu abis lepas segel samaku." Todong Maruli memerhatikan gerak gerik putrinya de
sa pedih yang masih terasa di selangkangannya, ini adalah akibat yang harus ia dapat atas apa yang sudah ia
malam pertama?!" sungutnya dengan suara dia buat seperti sedang kesal, padahal dia sedang beru
padanya, Resna tak ingin membuat orang tuanya merasa gagal. Dia anak sulung di rumah ini ya
ang yang melakukan malam pertama dulu baru nikahnya nyusul." seperti Resna misalnya, dia sudah lebih dulu melakukan malam
ang membuat daerah intimnya kembali nyeri, namun sebisa mun
r nambah gemuknya dia!" ancam Maruli serius membuat nyali Re
anjing itu, hewan itu selalu saja mengganggunya dan tak pernah bisa membiarkan ia hidup damai barang sedetik, sebenarnya Resna ing
dah lah Resna mau
a pedih yang kian terasa sebelum Maruli semakin menodong nya dengan pertanyaan-pertanyaan yang membuatnya
a yang memiliki watak sedikit keras memilih enggan untuk menunjukkan betapa besarnya rasa sayang untuk adikn