icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Aku Masih Bocil, Om

Bab 4 Petir Siang Bolong

Jumlah Kata:2356    |    Dirilis Pada: 18/01/2022

hukuman. Beda sama yang kemarin masuk gerbang lolos

rumahnya, karena mau berangkat be

a. Itu permintaan dariku yang langsung disetujui Wingki. Tapi yang nam

, menyuruhku menunggu anak bontotnya sambil sarapan. Tentu aku ng

eda, yang pasti lebih enak makanan di rumah

n yang juga terlambat, berbaris dengan rapi di bawah sinar matahari pagi, sambil m

diri sejak tadi, sementara kepala sekolah di depa

n kepalanya ke arahku saja engga

elewati tubuh cowok yang ber

keras, sampai membuat m

au bertukar tempat, biar enak mau merencanakan kaburku sama Wingki. Tapi cowok ganteng ini n

empatku, karena nggak mungkin kabur, juga Wingki yang masih asy

sikan tubuh menjulang cowok yang disampingku saat berdiri tadi. Ceramah kepala sekolah

ku nggak ikut karena memilih menyelon

berniat menjawab, cowok asing ini ikutan duduk di

sai melirik bet jurusa

sama ucapan Ratih, kalo mau dapat teman banyak

ay

er, yang mengumumkan kalo semua guru harus menghadiri rapat dijam pertama hari in

masuk kelas

cowok bernama Johan, yan

an mata menyipit menghindari sina

l menurunkan tas punggung, dan menarik benda dari dalam sana. "Tolong kasih ke

yang kini sudah kuterima. Ini bukuk

nggak tau kalo aku cewek bernama Anna?

kataku tanpa mengaku kalo

ya Dhika, dia izin

traktir aku makan kalo dia habis pulang. Yang p

. Johan menatapku aneh, kayak dia nggak percaya kalo ya

tanyanya dengan

itu gue. Nih." kataku samb

Dhika cuma bilang ke gue, kalo yang namanya An

r bola mat

cantik," katanya lagi sambil menyun

nar terjadi. Aku bisa melihat kalo garis di wajah Johan

a.

npa melepas mata

ata Ratih semangat banget. Aku masih nggak bergeming, sibuk

ocah-bocah ini. Aku nggak marah kok, malah senang karena targetku buat punya kontak WhatsAp

telingaku. Aku tersentak, dan lan

in, sebelum or

erjelas penglihatanku ke s

ngnya?"

ganten

i. Emang beneran dia ganteng, tapi aku nggak sehi

tokoh khayalanku, karena aku nggak kuat sama

n kita kayaknya," Ra

rah kami. Mungkin saja lagi melihat Ratih, siapa tau dia terpesona sama keca

nggil k

ya agar kami kesitu. Tapi masalahnya, i

ujar cewek di sebelah y

t lima, Ratih menarikku. Kami sampai lupa kalo Kenya masih

uh ke pedean. Cewek ini nggak

membuktikan kalo warna bibirku asli bisa kulakukan disini

" tanyanya sam

nggak mau memberi tau, nanti aku dikira mencuri start duluan, padahal

bener." ja

nya be

agi Ratih ya

lagi malas saja bersuara, Ratih kan ad

itung cuma tiga lima. Coba tolong, cari berkas siap

#

dengan raut muka senang banget. Aku melihat Ratih

dari ruang TU, buat menyerah

banget ya kalo lih

yang diputarnya tadi. "Terus, Jaka

h imut-imut, tapi Mas

ana bisa sih, menolak cewek secantik Ratih. Atau kalo enggak, Ratih yang

a bertanya, karena dia yan

uru Nya, tap

Oh iya, Anna d

, aku menoleh. "Kenapa s

nya kertas yang lo tanda

. Aku nggak mau kesana lagi dan bertemu sama mbak-mbak TU yang judes itu. Dia ngg

nya tadi Mas Dina

esana aja, biar cepat

, minta

dirku lagi masalah lipstik. Bakal ku

Dinar yang lagi menyandarkan pung

s itu nggak ada. Aku juga nggak melihat karyawan lagi berseliweran.

duk

marin kursi ini nggak ada, tapi sekarang a

an kamu sa

sih sebenarnya, tapi aneh banget. Mending dia pa

Ratih?" Aku nggak percaya kalo alasann

ek," kata Mas Dinar sam

elum aku membubuhkan tandatangan. "Udah selesai k

ang ada pel

tapi gurunya

ja dulu. Bantuin

k punya keahlian buat melakukan itu. Seharusnya anak perkantoran yang dia suruh, bukan aku. A

Seharusnya dia peka kalo

s dulu, ngg

s'. Sumpah ini aneh banget. Aku nggak perlu d

khir," katanya sambil menunjukkan angka di pojok kert

amu suka s

alo akhirnya ng

tugasku. Harusnya tadi aku bohong,

taburan banyak keju, dia letakkan di dep

a, sambil

atap Mas Dinar yang lagi menatapku

ang nggak pelit

nyum don

aksdnya apaan coba me

ongannya. Aku nggak mau malu karena udah menghabiska

buat

anjur senang mendapat makanan gratis. Dan ulah bib

eh banget jadi sungkan buat menerima. Tapi disisi lain, sayang bange

tin orang makan di Instagram. Masih butuh keberanian diri buat beli dengan uangku sendiri.

adi dari Bu Ani, kamu makan

riku buat menolak jadi runt

Waterproof ya?" tanya Mas Dinar

Dinar memperhatikan aku makan. Risih sebenarnya. Tapi mencoba biasa saja. Nggak sekali ini ju

taku. Keukeuh banget Mas Dinar menduga kalo aku memakai lipstik. Ini sudah te

mbuatku semakin nggak terima dengan tuduhannya. Pa

. Nggak peduli kalo salad enak yang kumakan ini pemberian darinya. Aku nggak mengucapkan

ada di laci mejanya. Pantas saja aku nggak menemukan ada tisu disini, te

Jantungku langsung berdebar kencang banget. Rasanya aneh, aku nggak bisa menjelaskan d

nya fokus ke obyek yang dibersihkan. Aku nggak tau dia emang mau mengelap bibirku ya

ayak ada kupu-kupu terbang, tapi pastinya bukan, karena nggak mungkin ada

rku yang nggak ada warn

buka laptopnya. Sementara aku, jantungku nggak kunjun

Mas Dinar, aku mengangkat telepon dari nomer nggak dikenal. Ini tele

lo?

a, Anna

telinga, karena suara orang yang menel

ok Iyem

em menelponku. Tetanggaku itu nggak punya handp

yem jadi sedikit tersamarkan. Pantas saja di

gi karena nggak ada jawaban, tap

asa anehku atas kelakukan Mas Dinar tadi, tapi ini

kamu me

mbar tepat di ulu hatiku, aku terkejut nggak percaya, lalu rasanya perih. Handphone-ku terjatuh d

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka