Kabut Cinta Riana
taan
atmu da
nyut semilir alunan
guap terbawa
berlabuh pada dermaga c
sa dalam rupa madu pada
n sang pe
kau lupa
ngkhitb
tria pujangga meng
untuk kau larungkan
belati harap tak
kanku pada duka ya
indah dan manis. Namun, tidak bagiku, karena justru siksa seba
nasi goreng. Dua nasi goreng seafood telah siap sa
a benci bau masakanmu!" ucapnya sambil berlalu melewati me
sako serta dasi berdasar biru bergaris miring warna merah. Menambah kesan elegan membungkus tubu
macho pemilik manik hitam kelam itu, tetap
yang membasahi wajah tirusku. Lalu, aku kembali dan duduk di meja makan. Saat aku
membenci airmata palsumu, Ria
ggalkan bekas noda luka. Seperti beban berat yang sengaja dihujamkan ke dada. Membuat napa
a mual seketika dan membuatku memuntah
embarang tempat. Aku jijik, tahu!" ucap J
an kuulangi," jawabku sembari membersihkan makanan yang
aran dan kekuatan agar
asuk ke kamar melewati ruang tamu. Terdengar sepe
awatir!" ucapnya sambil meliarkan pandangan mencariku. Lalu, ia bangkit
engan tatapan tak mengenakkan. Lelaki berkulit putih it
amdulillah baik-baik saja. Bagaimana deng
n atau membikin ulah yang membuatmu kesal? Katakan saja, Ria
lau kau berani mengadu sama Mama. Aku akan membuat hidupmu lebih men
ikap kasar, tetapi malah sebaliknya. I
a Tante. Jangan sungkan. Anggap Tante seperti ibumu sendiri. Bisa kau berikan telponnya pad
rhatiannya," ucapku sembari
ovan mengalihkan pandangan. Me
*
-tiba telapak tangan kekar lelaki berbulu mata l
n bicara denganmu," u
yang ingin k
takan hal baik tenta
suami istri adalah aurat. Seperti halnya pakaian yang saling menutupi, bila kita menceritakan keburukan su
i dari perkataanku yang baru saja ter
karena Mama mengundang kita makan
u minta pak Atmo untuk mengantarkan ke rumah m
sama-sama dari rumah. Aku tak ingin mama marah,
menunggumu," bala
rak lagi di antara kami. Kami saling berpelukan. Perlahan Jovan mendekatkan bibir tipisnya, hingga embusan napas terasa menyapu wajah. M
ngan wanita kolot perebut kekasihku ini? Aku benci kau!" umpatnya dengan penuh em
nggalkanku dan berusaha mengejar Siska. Namun, gadis itu telah berada di dalam
iku sembari m
ngka kalau ia nekat data
tahu, ia pasti cembu
dak mar
i dia, saat melihat kekasihku berada dalam pelukan
nya. Kekerasan sikap Jovan akan percuma bila kulawan. Aku harus bersikap sebaliknya, h
rnah menyetujui. Ia tak pernah menyukai Siska. Setiap kutanya alasannya mama tak pernah menjawab." Lelaki tampan itu seolah memendam rasa kece
uan. Kalbu serasa mengharu biru, kala rindu tak menemukan temu. Ada
sam