Cinta di Ranjang Jenderal
Tuan Deus yang
" Seorang tentara menyeimbangi langkah
itu langsung berhenti dengan mengaruk-garuk dahinya seperti orang yang ragu. Beber
balik, "Ikuti aku, no
Udara malam mulai menembus pakaiannya. Lengan dan lututnya merasakan hembusan angin malam yng menahan emosinya. Dua jarinya mengisyaratkan agar Navila segera menghampirinya. Na
au saja." Jari telunjuk Tuan
Navila dengan kedua tangg
ang masih gemetar. Tangannya bersedekap di dada tapi telapak tangannya menggosok-gosok lengan yang ding
Bangunan itu merupakan bekas bangunan militer milik Kerajaan Agelan,
a mengatakan terjadi pertempuran sengit dalam mempertahankan benteng itu. Navila ta
mereka pijak berubah menjadi tanah. Terlihat sebuah bangunan megah dengan tiga tingkat. Navila tak mengenali isi
ati minuman hangatnya. Dua tentara itu langsung berdiri dengan sigap. Senapan laras panjang mengantung di da
ya pria yang memi
bisik pria satunya yan
hadiah kepada Jenderal," u
h buruk bila kesuciannya akan hilang di tangan seorang jenderal tua. Navila membayangkan bahwa orang yang berpangkat jenderal militer pastilah seorang
t untuk kesembuhan ayahnya, tapi bila mu
ti serigala yang kelaparan. Pria dengan senyum yang paling menjijikkan melangkah ke depan Tuan Deus. I
engan penuh nafsu birahi. Navila semakin menundukkan kepalanya, ia terbayang pe
. Navila mengikutinya, salah satu pria mendekat dan mengend
abuk. Perkataan itu benar karena Navila menggunakan sisa parfum apelnya.
n dengan lantai kayu. Tuan Deus berhenti te
deral. Tak perlu dengarkan dua orang itu, jika kamu mendapat perhatian
obat untuk ayah," u
lebih," ucap Tuan Deu
la. Bau roti kayu manis tercium samar-samar. Perutnya pun langsun
aian dinas militernya, jas yang dia kenakan menandakan dia berpangkat cukup t
Mayor Nezhkov ,"
matanya lebar-lebar. "Kau mem
ral Zhukov," ucap Tuan Deus deng
eperti orang gila. Raut wajahnya bengis, ada keriput di bawah le
lebih baik memberinya mata-mata musuh dari pada perempuan cantik
vila dengan senyu
ngka pria itu adalah pria yang diwanti-wanti oleh Gia. Sorot mata pria i
al Zhukov?" tanya Tuan Deus sambil menut
dengan mabuk. Ia menunjuk ke
n membuang gelas kosong dari aluminium itu. Gelas itu jatuh memantul beberap
rkaman itu tapi nafas bau alkoho
dari Zhukov," ucap Mayor
kkannya dengan dua tentara tadi. Semua tentara Erdan sama
sorot mata yang serius. Kedua pria itu saling menatap sanga
i sorot matanya masih menatap Tuan De
uti langka pria itu ke tangga. Ia tak berani menoleh ke Mayor N
ukmu," kata Tuan Deus saat menaik
lam akan berlalu dengan cepat. Mungkin kamu akan terbiasa nantinya." Tuan Deus kemudian berhenti di seb
menghampirinya, tapi Navi