Pembantu Kaya Tuan Tampan
kanku begitu saja. Aku harus memberinya pelajaran!" Gl
t gadis itu yang belum jauh bahkan dari tadi baru sampai ru
tu. Dia hanya ingin tunangannya bisa kembali padanya. Itu saja, d
nan baru untuknya dihidu
nariknya dan melemparkan ke sofa pa
a meringis
a pacarku!" ucap Glenn kemudian. "Dan karena kau telah
ku akan kembalikan
akan kembali. Diam di sini dan jangan coba-coba k
annya menjelajahi ruangan itu dan berhenti pada seb
tik sih, tapi bagaimana mungkin mau s
penampilan yang sangat berbeda. Semula dirinya
elana jeans dengan detail sobek-sobek di bagian depannya. Sementara kem
ergi," ajak
? Benarkah lelaki keren ini mengajaknya
yum sinis. "Cepetan! Kita sudah tidak punya banyak waktu," u
u mengajakku
mainan barunya. "Kemana?! Ke hotel dong. Kamu tahu? Aku tidak ingin menodai sepreiku, akibat pelunasan hut
dorong tubuh besar itu. Hingga
tau akan kulaporkan dirimu ke poli
ngimbanginya hingga nafasnya terengah-engah. Mereka berdua
perti ancaman Glenn. Jika itu terjadi pasti keluarga besarnya ma
emedulikan Lala. Tapi Lala tetap patuh, sebagai rasa
embuka pintu dan duduk di balik kemudi mobil sport berwarna hitam itu
apnya tidak terdengar seperti penawar
di samping Glenn. Mengapa posisi ini begitu sul
alan menyusuri keremangan kota Violens. Lala memandang lurus
Bunda. Bulir bening di sudut
elihat gadis itu menangis r
nyanya kemudian denga
gelap air mata yang sudah terlanjur membasahi pipinya, bahkan dirinya ti
ara yang teramat pelan. Terdengar lebih s
an terus berkonsentrasi pada jalanan, k
arena bukan hotel seperti yang dibilang Glenn tadi yang mereka data
menyusul keluar. Dirinya menatap punggung tegap Glenn. Seketika curiga mul
ri. Namun baru dapat beberapa langkah cekal
ucapnya
Glenn melepaskan cekalan
Sepasang manusia berbeda jenis kelamin itu berjalan memasuk
wanita cantik duduk di meja nomor lima p
bebas. Tangan lentiknya dengan kuku cantiknya yang di hiasi lukisan nail art berwarna dominan m
h kaki yang mendekati mejanya. Bahkan laki-laki ini sudah tepat di had
ada di ruang tamu apartemen Glenn. "Syukurlah," batinnya leg
ronika, berusia dua tah
yang?" u
kasihnya sudah datang. Tiba-tiba sina
Sabila. "Apa masih marah? Tuan putri" ucapnya sambil tersenyum manis sekali. Bahkan Lala sampai terkejut t
runtuk Lala dalam hati. Sambil terus me
kemari? Bukankah kita sud
gitu. Aku sungguh-sungguh
dian. Dengan pandangan mengarah pad
a menyorotnya tidak bersahabat. "Astaga, m
perubahan sikap Glenn kepadanya. Tumben tidak kasar sep
k. "Namanya Lala, dia yang mem
engapa aku yang di kambing hit
apa yang sebenarnya t
a ratus juta rupiah. Aku pikir uang itu dari Ayahku. Mengingat satu-satunya orang yang memberiku uang hanyalah Ayah. Aku asli k
'kan?" tanya Sabila dengan tatapan
segera selesai. Dengan begitu dirinya akan terbebas dari Glenn. Ke
la menelusuri riwayat chat dengan kekasihnya dan mencocokkannya. Iya benar data dari notifikasi mo
bukan reka
rkan dompet warna pinknya. Lala mengambil kartu
aya. Saya benar-benar tidak tahu kak jika itu yang kirim Glenn, sebab jika
mpak puas dengan jawaban Lala. "Cukup pintar
Sambil mengamati wajah Sabila. "Jika sudah selesai tugas saya
kan bertiga. Bukan begitu sayang?" ucap Gl
eng, bisanya pencitraan mu
*
SAM