Pembantu Kaya Tuan Tampan
ahkan dirinya adalah putri bungsu dan pemilik 'Ha
a hampir ada di setiap provinsi. Kiprah pasangan Harjito Pribadi dan Iriani Retno Wulanda
a sampai terdampa
erdampar. Lala pergi a
membicarakan sesuatu. Lala tidak begitu dekat dengan Aya
sti pe
ebih cepat? Atau Lala sudah melakukan sebuah k
to memulai
" jawab La
Harjito dengan senyuman yang melengkung sempurna di bibirnya. Mereka duduk b
anji akan selalu buat aya
u setelah ini ayah akan memberikanku hadiah?" batin Lala s
untuk kuliahmu nanti. Besok pagi jam sembilan siapkan berkas-berkasmu, Pak Darm
terima," ucap Lala pelan dengan pandangan tertunduk. Sebab sudah dipastikan, setelah ini dir
pilih di mana pun, asal jurus
akutkan. Sama seperti yang telah dilewati kedua ka
menolak sepert
Lala sepelan mungkin, bahkan dirinya
KKK
ucapkan. Harjito menggebrak meja kerjanya. Senyum yang semula ter
pun anak Ayah, yang mau menden
i di ruangan itu. Sepertinya san
eluar dari ruang kerja Harjito menuju ka
ala menumpahkan semua k
. Lala selalu mengiyakan semua ucapan Ayah dan Bundany
mereka adalah kesedihan bagi Lala. Tapi bolehkah untuk saat ini L
snya sejenak. Lala mengangkat wajahnya yang sed
rinya tidak mengetahui sejak kap
?" ucap Iriani seraya meraih dan memeluk putrinya. T
terbaik buat putrinya" ucap Iriani sambil membelai rambut c
einginan Lala
a dipaksa. Kamu tahu sendiri 'kan cita-cita bunda ingin jadi chef? Tapi akhirnya Bunda menepikan ego Bunda. Dan lihatlah! Sekarang Bunda
sorot mata itu. Tapi Lala gagal, Lala tidak menemukan ap
pa harus L
menjadi dokter, Nak. Kami sudah cukup kecewa dengan k
n orang tuanya. Reno memilih menjadi sarjana pertanian dan sekarang bekerja di daer
ilmu sosial dan ilmu politik. Adrian tetap tinggal serumah
diri. Tidak perlu ambil keputusan sekarang, nanti jika
melepas langkah Iriani yan
dan kembali menutup pintu. "Lala butuh waktu untuk berpikir" b
yaring. Lala mengusap air matanya yang tetap saja mengalir denga
ekkk
rang cowok berwajah ganteng. Iya. D
ika mendapati sang adik tengah menangis dan
era melompat dari kasurnya d
tap wajah kakaknya serius. Ide gila mulai terbe
tu tidak membuatnya berubah pikiran. Sejak kecil Lala b
rinya seorang putri dan boneka-boneka miliknya a
s. Tulisan pertamanya dimuat di majalah dinding se
. Dirinya begitu rajin mengikuti lomba menulis pui
nggak minta
Kak, t
angan yang a
ulai terfokus pada rak sebelah kiri kamar itu. Ruangan ini leb
abur dari r
lang kau sudah p
abur. Bukannya mau kawin
kabur-kaburan masih bau kencur, bau ba
bumbu seblak? Ka
ah umur dek. Apa siap ham
kakak? Pacar kakak bahk
tapi
Lala?" ucap Lala sedih. Bulir air mata pun kembal
t seorang gadis mengeluarkan senjata utamanya, yaitu nangis. Herannya kenapa s
minta bantuan apa?"
Lala juga takut pacaran takut k
Dek. Tapi kakak memang b
s, Lala diterima di fakultas sas
ak akan mendukungmu! Tapi jika Ayah samp
cemen, penakut!"
sampai menghentikan biaya kuliah
nterin sampai terminal saja. Aya
itu, Dek? Kamu tahu hidup di kota orang itu keras? Bah
berjuang demi mimpiku kak, yang paling pen
*
SAM