Balada Pernikahan
an. Zafa juga tidak menuntut dirinya harus kerja di perusahaan. Sebelum kerja pria itu akan memasukan
a ia melihat ada kamar kos, pria itu menghentikan kendaraa
a, tidak lama pintu terbuka keluar wan
bu bantu, Nak?"
itu masih di sewa
kan kepalanya, Pram merasa lega da
Nak. Apa mau lihat du
u," ja
s, ada kamar satu dan ruang tamu yang
Nak?" tanya
ulan langsung," kata Pram berharap Zafa
buat kwitansi dan men
imkan pesan kepada istrinya untuk membereskan pakaian
ama istrinya. Kini pria itu langsung menuju dimana ia mencari nafkah untuk Za
lau Pram mencari kerja dan kos untuk tempat tinggalnya. Jujur ia seba
na?" tan
pat kosnya," jawab P
nggal dan ikut bersamamu saa
anak orang kaya dan sukses, tanpa mereka tahu apa yang dirasakan istri
ja keras untuk istri tercintanya itu. Mungkin benar yang dikatakan sahabatnya tadi ia
uk membawa barang-barang istrinya nanti. Tepat pukul empat sore ia sampai di depan rumah mertuanya.
um," kata Pram
dah menangis dengan menundukan kepalanya sedangk
ini?" t
kasih makan apa anak Ayah nanti
kami untuk mandiri, Yah!" kata Pram sa
tau suamimu yang tidak ada apa-apanya itu!" Suara Ay
rindukan, walaupun saat bundanya pergi ia baru ikut pria itu, tetapi sekarang ia harus
erbakti kepada suami," kata Zafa
dak istrinya itu baru bisa merasakan kehangatan kasih sayang dari ayah kan
ar dari pintu, jangan pernah
arang-barang di angkat oleh Pram. Melihat Zafa akan angkat kaki dari r
an istrinya pamit kepada Ayah dan Ibu, tetapi sayangnya pria
rinya. Ia dan suaminya berjalan dan berbalik menatap Ayahny
uannya. Air mata Zafa mengalir begitu saja saat matanya beradu dengan kedua mata pria paru
a itu memantapkan hati untuk mengikuti suaminya
anja dari cerita sang istri. Tanpa pria itu ketahui kalau Zafa putrinya tida
an mencari uang untuk kebutuhan pribadinya saja. Zafa dan suaminya kini sudah sampai
Pram sambil menurun
a. Aku mau ketemu pemil
teriak Pram karena istri berlari
ir matanya mengalir begitu deras membasahi kedua pipinya. Wak Imah t
sama siapa?"
bil menarik tangan keriput itu
ni Wak Imah!" ka
tidak tahu kalau wanita paruh baya itu yang merawat Z
a," kata Zafa membuat wanita paruh
fa?" tanya Pram sambil d
u keliling mencari kerja,"
alau sampai istrinya meninggalkan dirinya
ambu