My Sunshine
Walaupun terlahir sebagai anak semata wayang dari Mama dan Papa, tidak lantas membentukku menjadi anak yang tidak tahu tata krama atau semacamnya. Pure, ini karena Prima sudah menunggu di Titik 0
idak bisa menganggapnya enteng sih. Bukan apa-apa. Bisa saja kan, akhirnya dia menerima perjodohan ini walaupun yang kutahu dia sudah
membujuk Mama untuk meluluhkan hatiku. Wuaaahhh, bahaya! Bisa-bisa rumah yang selama ini selalu memberikan ke
ing, twi
ing, twi
dashboard. Ternyata new chat dari Figo. Hemmm, dia pasti masih belum waras juga. Pasti, masih b
ndar-mandir dalam benak, "Emang, cuma kamu aja, yang shocked? Aku juga, tahu? Tapi k
yarat tentang perjodohan kami, ya? Tidak, seingatku tidak sama sekali. Bahkan, kadang-kadang Papa bersikap galak---dulu waktu aku dan Figo masih SMP--setiap aku ikut bermain layang-layang di lapangan. Bukan hanya itu, bahkan membonceng sepeda
i pasti sand
*
French Fries. Semua itu makanan favorit kami setiap lali hangout. Sumringah, Prima berdiri menyambut kedatanganku yang dengan tangan kosong tanpa secuil pun makanan. Ya, kalau dalam ke
pro
eety?" Prima bertanya gema
teringat perihal perjodohan crazy itu. Harus bagaimana aku menceritakan semua itu pada Prima? Bagaimana cara memulainya? Apa tidak membahay
is kegelisahan yang malah semakin angkuh merajai hati, "Makanya sampai telat
sebelumnya, Prima memotong kata-kataku, "Ada
u
a tahu? Aku kan, sudah menutupinya dengan sikap santai dan ceria seperti biasa? Emmmhhh, sepertinya aku harus melakukan self healing nanti, begitu selesai mandi di rumah.
lek lembut pucuk daguku, "Gimana,
hh, leg
apa-apa. Masalahnya, tidak mungkin kan, aku menceritakan masalah yang kuberi nama bom nuklir itu sekarang? K
etelah menyeruput colelat hangat, "Nggak jadi
amu nggak apa-apa? Kalau ada apa-apa, kamu se
*
nya aku p
aku menyayangi, mengasihi dan mencintainya selama-lamanya. Ah, satu lagi. Prima hanya menuntutku untuk selalu bersikap jujur, tidak ingkar janji apalagi sampai berkhianat.
ari kriteriaku, sih? Jauuuhhh sekali---seperti timur dan barat---dengan Prima. Dia memang selalu ta
ah sama Figo, aku akan pergi. Kawin lari sama Prima. Prima pas
getuk pintu kamar, "Catherine, buka pi
lagi sih
kripsi itu bukan pekerjaan yang mudah? Kalau bagi Mama mudah atau sangat mudah, bagiku sebaliknya, tentu saja. Heran, apa sih, bagusnya perjodohan? Di mana
ok, to
a lagi dengan penuh harapan, "Itu, ada Mommy
arrr