Takdir Cinta Zahrana
a di depannya. Tangannya masih membuka kancing kemejanya
elaki itu telah bertelanjang dada. Tubuh kekar d
gin melihatnya. Tak peduli dengan sikap Zahrana padanya, lelaki itu tanpa malu mulai membuka
ni padaku! Aku mohon! Jan
disentuh, tetapi lelaki itu tidak peduli
h, aku akan menurutimu, tapi apa kamu tidak jijik padaku? Izinkan a
aktu. Bagaimanapun caranya, dia h
itu dan mulai menjauh. "Pergilah! Aku tidak suka dengan perempuan jorok." L
aku mandi dengan kedua tangan dan
a meletakkan kembali bungkus ro
tempat tidur kemudian diangkat dan dibawa ke
s lantai kamar mandi. Lelaki itu kemudian m
jalan bagimu untuk menghindar dariku. Jadi, cepat sele
masih terduduk di lantai. Pintu kamar mandi kemudian ditutup. Zahrana lantas memb
ir. Dia berdiri menatap wajahnya di depan cermin. Wajahnya tam
ang harus a
idak ingin menjadi wanita penghibur. Dia tidak ingin hidupnya berakhir
dah tidak sabar, hingga mengetuk pintu beberapa kali. Zahrana
tuk menghindar dariku. Cepatlah
benda yang bisa dipakainya untuk membela diri. Kini, pikirannya tela
wah guyuran air shower yang perlahan membasahi sekujur tubuhnya. Setidaknya, guyur
kini telah pasrah. Namun, dia tidak akan pernah membiarkan tubuhnya disentuh oleh lelaki mana pun. Lebih baik di
akan dengan sangat mudah mengundang mata lelaki untuk menikmatinya. Wajahnya y
amar mandi, hingga membuat lelaki yang sedari t. Wajah gadis itu tampak putih dan bersih. Tubuhnya langsing de
emulai permainan kita," ucapnya sambil berjalan mendekat ke arah Zahrana. Lelaki it
berjalan di depannya. Tubuhnya gemetar saat l
dilepaskan. Rasanya, dia tidak sanggup melakukan p
merasa bersalah pada wanita yang telah kamu nodai?" Zahrana berucap tanpa menata
eperti kalian? Bukankah, kalian memang terlahir ha
ukup tampan. Penampilanmu menunjukkan kalau kamu bukan orang sembarangan. Jika hanya untuk memuaskan nafsu, kamu bisa
an duduk di depan gadis itu. Zahrana terkejut saat tangan
pa!" Tangannya mengempas wajah Zahrana dan mendorong t
k mendapatkan cinta dan kasih sayang. Kalian hanya makhluk lemah
yang berusaha untuk bangun dan menutupi t
tempat tidur. Dengan beringas, tubuh gadis itu diraihnya dan didorongnya hingga kembali terlentang. Dengan gagahnya,
au sesungguhnya, di dalam hatinya perasaan marah bergejolak mengutuk diri sendiri atas perbuata
tol minuman yang tergeletak tak jauh darinya. Tak pedu
e arahnya, hingga tangannya berhasil meraih botol itu. De
kepalanya yang mengeluarkan darah. Melihat darah di kepihnya dari atas tempat tidur. Di saat lelaki itu masih fokus dengan kepala
in kamu melakukan hal itu padaku. Aku mohon, lepaskan aku!" Zahrana mem
n mendekatinya dan melayang
adaku? Kalau aku terbunuh di tempat ini, maka kamu akan dituduh sebagai pem
arah Zahrana, tetapi gadis itu berusa
pada pecahan botol di atas lantai. Tanpa berpikir p
aripada kehormatanku harus aku serahkan pada lelaki bejat sepertimu. Kalian para lelaki hanya bisa berbuat kasar. Kalian tega memu
pecahan botol itu di pergelangan tangannya. Darah seg
lari menghampiri Zahrana yang perlahan ambruk di atas lantai. Pergelangan tang
u menutupi pergelangan tangan Zahrana dengan sapu tangan milikn
us membawanya ke rumah sakit!"
k, T