icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Takdir Cinta Zahrana

Takdir Cinta Zahrana

Penulis: Mak Halu
icon

Bab 1 Kematian Ibu

Jumlah Kata:1375    |    Dirilis Pada: 16/12/2021

uh dari sebuah desa. Para pelayat yang tak seberapa itu berjalan mengikuti keranda yang dip

au lantas dibuka. Tampak jasad yang tertutup kain jarik panjang menyelimuti tubuh yang sudah k

Allah. Jangan buat beban ibumu dengan air matamu itu," ucap seoran

n dan berusaha menahan air matanya agar tidak kembali jatuh. Tatapannya

selalu mencari celah untuk keluar. Tanpa isakkan, hanya tangisan

ang bunda. Doa yang mengantar kepergian untuk menghadap Sang Khalik. Doa dari seorang anak yang te

akamkan itu tertancap di atas tanah makam dengan

sih duduk di depan makam sambil menyentuh papan pusara seraya menciumnya. Air matan

paruh baya tampak menangis sambil membel

akan menemani Ibu. Zahra tidak a

polos ala gadis desa begitu melekat pada dirinya. Tak sedikit para ibu yang membandingan anak gadis mereka dengan dirinya. Di mata mereka, Zahra

pannya yang harus merasakan kegetiran setiap k

buk. Tak hanya itu, perhiasan sang istri yang disimpan untuk masa depan anak gadisnya, harus diikhlaskan lantaran dicuri olehny

jak tiga tahun lalu. Tepatnya, setelah sawah dan tanahnya

lagi memiliki biaya. Dengan terpaksa, dia dan ibunya harus bekerja keras untuk menghasilkan pundi-pundi uang demi mencukupi kebutuhan mereka sehari

gu. Itu pun kalau tidak diambil paksa oleh ayahnya. Terkadang, mereka bisa

. Jika belum dibuka, dengan marahnya dia akan menendang pintu yang terbuat dari bahan triplek itu hingga berlubang. Bau alkohol

mengetuk dengan kasar pintu kamar Zahrana karena dia

uat kasar lagi pada Ibu." Zahrana memegang tangan ibunya agar tidak kelu

kan ibunya karena bakti terhadap sang suami. Bakti

bu? Apa Bapak sudah tida

. Pipi kiri wanita itu memerah dengan bekas t

mpar Ibu? Apa kami bersalah hingga Bapak seperti i

ahu diri! Beraninya

saha mengeluarkannya dari dalam rumah, tetapi is

Dia tidak salah apa-apa. Jika Bapak marah

walau dia tahu dirinya akan mendap

e tembok. Kepalanya terbentur dengan sangat keras di dinding rum

memegang kepalanya yang basah dengan darah segar. Darah

hrana untuk keluar dari dalam rumah. Tatapan matanya begitu

kami! Tolong kasihani aku dan

ihat keadaan ibunya, tetapi lelaki itu malah melemparnya

bawa sial! Aku menyesal karena sudah mem

embuatnya menangis dalam diam. Ucapan yang terdengar sangat menyakitkan

pintu rumah yang sudah terkunci. Satu per satu tetangga mulai berda

ingga lebam. Walau sudah dilapor ke polisi, tetapi lagi-lagi dia hanya mendapat hukuman penjara beberapa hari saja. Setelah it

unci, tetapi pintu tidak bisa terbuka. Bahkan, dia berusaha mendobrak, tetapi sama saja.

ak pergi. Ayahnya telah keluar dari kamar sambil membawa beberapa lembar uang seratus

aha menahannya, tetapi kembali dia harus merasakan t

k histeris sambil mendobrak pintu, "Jangan

kemudian pintu pun terbuka. Lelaki itu keluar dan mendoron

rumah untuk melihat ibunya. Betapa dia terkejut saat melihat ibun

ihat ketidakberdayaan ibunya saat berusaha menyentuh wajahnya. Dengan tangan gem

n dengarkan apa kata bapakmu karena bagi Ibu kamu adalah permata hati dan satu-satuny

pu ditahan. Wajah ibunya telah berlumuran darah. R

telah terdiam dan takkan lagi merasakan sakit. Matanya kini terpejam dengan senyum tera

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Kematian Ibu2 Bab 2 Diculik3 Bab 3 Dijual pada seorang lelaki4 Bab 4 Hampir Ternoda5 Bab 5 Dibawa ke Rumah Sakit6 Bab 6 Bertemu Dengan Teman Lama7 Bab 7 Kebencian Zahrana8 Bab 8 Meninggalkan Rumah Sakit9 Bab 9 Kembali Diculik10 Bab 10 Bekerja di Diskotek11 Bab 11 Pemilik Diskotek12 Bab 12 Perhatian Keenan13 Bab 13 Tinggal di Diskotek14 Bab 14 Kebimbangan15 Bab 15 Dijodohkan16 Bab 16 Kedatangan Sang Ayah17 Bab 17 Ungkapan Cinta18 Bab 18 Saingan Bisnis19 Bab 19 Terkuaknya Hubungan20 Bab 20 Bertemu Kembali Dengan Zafran21 Bab 21 Tertangkapnya Saingan Bisnis22 Bab 22 Bertemu Dengan Adrian23 Bab 23 Ke Butik24 Bab 24 Menemui Calon Mertua25 Bab 25 Menikah26 Bab 26 Kebencian Mertua27 Bab 27 Pertengkaran28 Bab 28 Melihat Zahrana Dari Jauh29 Bab 29 Rencana Jahat30 Bab 30 Dijebak31 Bab 31 Kebohongan Maya32 Bab 32 Pertolongan Zafran33 Bab 33 Diusir34 Bab 34 Ungkapan Hati Zafran35 Bab 35 Menerima Tawaran Zafran36 Bab 36 Surat Cerai37 Bab 37 Kemarahan Adrian38 Bab 38 Pergolakan Batin39 Bab 39 Bercerai40 Bab 40 Diperas41 Bab 41 Melahirkan42 Bab 42 Hilang Kesadaran43 Bab 43 Membuka Hati 44 Bab 44 Bertemu Laras45 Bab 45 Menerima Cinta Zafran46 Bab 46 Kalung Dari Ibu47 Bab 47 Kematian Ayah48 Bab 48 Bertemu Keenan49 Bab 49 Kemarahan Zafran50 Bab 50 Ajakan Menikah51 Bab 51 Menikah52 Bab 52 Pergi ke Singapura53 Bab 53 Mulai Membuka Hati54 Bab 54 Menjadi Istri Seutuhnya55 Bab 55 Kecurigaan Keenan56 Bab 56 Bertemu di Butik57 Bab 57 Pernikahan Mala dan Adrian58 Bab 58 Berita Palsu59 Bab 59 Keenan Ditabrak60 Bab 60 Hilang Ingatan61 Bab 61 Mengalah62 Bab 62 Pulang ke Rumah63 Bab 63 Hasutan Maya64 Bab 64 Kebingungan Keenan65 Bab 65 Penyesalan Keenan66 Bab 66 Menemui Zahrana67 Bab 67 Penyesalan Maya68 Bab 68 Masa Lalu Maya69 Bab 69 Penculikan Zahrana70 Bab 70 Menebus Zahrana71 Bab 71 Permintaan Terakhir Keenan72 Bab 72 Koma73 Bab 73 Pertemuan Terakhir74 Bab 74 Duka dan Bahagia75 Bab 75 Akhir Bahagia