icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kalung Pengkhianatan, Selma Pemenangnya

Bab 3 

Jumlah Kata:1190    |    Dirilis Pada: Hari ini16:57

sih

kuat hingga aku merasa pergelangan tanganku akan memar. Dia tidak peduli dengan tata

t kami tiba di lorong yang sepi. "Kenapa kamu ti

tanganku. "Lepaskan aku, Zaki. I

sesuatu dalam hidupmu ada hubungannya denganku! Kita akan menikah

aku dingin. "Sejak kapan kamu peduli

i! Tentu saja aku peduli! Ada apa denganmu

mbalas, nadaku penuh sindiran. "Aku pikir kamu sudah

ya siapa-siapa. Dia sangat ketakutan kemarin. Serangan paniknya kambuh karena kliennya membatalkan proyek. Dia

ta-kata itu akan membuatku merasa bersalah, merasa kejam karena cemb

"Bahkan aku memahami kondisi Selma. Tapi sepertinya kamu lupa bahwa kamu punya tunangan yang

ia tahu aku benar. Di

Aku tahu aku salah. Aku janji, kali ini aku akan menebusnya. Kita a

ku, senyum tipis terukir di bibirku. "Di Ba

k bisa pergi, Kinasih! Bagaimana dengan kita? Bagaimana dengan Selma? Dia pas

sejenak timbul, kini hancur berkeping-keping. D

an impianku lagi, demi Selma

"Ini hanya sementara. Setelah Selma stabil, kita bisa memikirkan ini lagi. Aku janji, kita akan

ng dia berikan padaku delapan tahun lalu, kini tidak ada di

dalam-dalam. Aku l

ra aku sudah melunak. "Makan malam nanti? Di resto

ngguk. "

ba menciumku. Tapi aku menoleh, menolaknya

," katanya, masi

ki masih berdiri di sana, menatapku, mungkin bertanya-tanya mengapa aku

rniat pulang. Tiba-tiba, suara

Kina

sana, wajahnya tampak lelah,

ma?" tanyaku,

atanya, suaranya terdengar manis, tapi aku tahu itu hanya topeng. "Kak

memang harus menjagamu, Sel

ak Kinasih memang baik sekali. Aku tidak

pelan. "Tidak perl

ja bertemu dengan klien pentingku. Dan mereka... mereka mengancam akan membatal

aki merasa bersalah. Dan aku tahu Zaki akan

anyaku, men

edulianku. "Aku... aku hanya ingin tahu. Apa Ka

e samping. Dan di sana, berdi

skan tanganku, wajahn

erdua, matanya penu

"Kak Zaki, aku takut sekali. Klienku mengancam akan

nenangkannya. Matanya melirik

u saja kamu harus membantun

Dia mungkin mengharapkan aku akan marah, atau cemb

nasi

lma butuh kamu," ka

h. Aku akan mengurus Selma dulu. Kamu pul

mbawa Selma pergi. Selma melirikku, sen

. Lalu, dia menyentuh liontin kalungnya. "Wah, kalungmu cantik s

ang Zaki berikan padaku saat kami pertama kali berpacaran. Dia bilang itu adalah kunci hatinya. Dia berja

h ke kalung di leher Selma. Sama persis. B

karena marah, tapi karen

adari. Kalung itu terasa dingin di telapak tangan

ma. "Ambullah. Biar kalung kalia

a aku akan bereaksi seperti ini. Dia mengambil kalung

nggalkan Selma yang masih berdiri terpaku di sana. Hatiku terasa hampa,

n untuk makan malam. Dia tampak ceria,

u. "Selma benar-benar butuh aku. Tapi sekarang a

a tersen

a berkerut. "Kinasih, kenapa

ke arah lehernya. Dia

ataku, mencoba menahan senyum mi

ga, aku akan mencarinya besok! Kita har

um lebih lebar. "Aku juga kehil

uga? Oh, kalau begitu, aku akan membel

k. Tidak ada lagi y

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka