Bali, Awal Baru Ibu Melindungi
ita
n pemeriksaan, dokt
sembunyi, tubhlia lagi, suaranya te
Mas," katany
salahku. Aku t
mengusap punggung
hmu, sayang
ta. Kita akan
Dahlia ter
um p
kemen
stri yang baik untukmu, Mas," kat
diterima oleh Anggita.
nggelengk
n itu, sayang. Ang
rus men
alu menatap ayahku d
kukan apa pun
n rela mat
encium k
atas semua ini,
snya membuatmu me
bisa men
kembali me
lik, ingi
melihat adegan
n mendengar ke
ak taha
pintu keluar, ingin sege
suara meng
mana,
uara
i di depan pintu kamar, menatap
ucat kini dihia
ngar semuanya,
dak me
apnya, mencoba
iam?" kat
a berkata-kata,
melewatinya, tapi dia
kabur?" Dia ters
a lari dari ken
atapnya
ku, suaraku ren
a waktu untuk d
ng terdengar sangat men
bukan drama, Anggita
i juga yang akan
u sekarang. Bengkel b
kamu tidak pu
tidak bisa me
menusukku se
tanganku meparnya, merobek
ku tid
us teta
oleh kalah
Farhan terdengar
a? Ada
orot mata penuh kebencian
angannya, seolah
ndorongku d
g ke belakan
iri ke lantai, be
Sakit s
napa kamu me
tidak percaya dengan ap
enjeb
a menjatuh
eluar dari kamar
a! Ada
tergeletak di lan
tapku, matany
pa yang kam
h!" kataku, men
yan
memotong ucapanku, suarany
ku. Tapi jangan sakiti ba
r di pipinya, dan d
ongkok, mem
penuh kep
ni. Aku tidak akan membiar
atapku, mata
rgi dari sin
k ingin m
cur berkep
bisa ber
atapnya, air mata
senyum kemenangan yang t
Dahlia, membawanya
noleh sediki
sana, menyaksikan mereka
langan s
anku, bahkan
aku tidak
embiarkan mereka
kan p
bangun keraj