Pelabuhan cinta Daffin
gi
in, bagaimana tidak masuk angin? semalaman Zalfa tidur di lantai tanpa alas. Suami macam apa Daffin, ini? tega
h rupanya"
opernya dan mengambil ba
ersihkan diri, usai dari mandi, Zalfa meng
engambil mushaf Al-Qur'an kecil yang sela
Zalfa dengan sangat merdu sehingga siapa pun
pulasnya dan melihat pada
terkagum di dalam hati kecilny
ngapa dia seperti jauh dari pad
zim" ucap Zalfa sam
tanya kembali agar, dia tidak ket
*
hat Emak, Ayah. Bak kato pepatah melayu, kalau hidup nak se
ak ins
mak meneteskan air mata dan
a dan memeluk nya erat, "jaga ke
o A
rpindah di pundak nak Daffin. Bimbinglah dia jadi istri shaleha, kalau ada masa
Daffin lalu mencium pungg
n Daffin, kini kedua orang tua Zal
Zalfa, bilo ado salah dan khilaf nya
anggap seperti anak sendiri, pasti kami ak
semua keluarga naik ke atas mobil, begitupun Zalf
*
un pulang kerumahnya. Tidak ada percakapan di antara mere
kirannya kok bisa ada perempuan yang tidak mempunyai ra
saan bersalah sedikitpun dari mata Daffin. Zalfa b
ka langsung disambut ol
capnya dengan
menerima amplop yang d
aja
membuka isi amplop itu. Setela
ffin melihat Saidah
k dan lucu-lucu. Kamu tau kan?anak Mama hanya kamu seorang. Di rumah ini sepi. Tapi nanti kalau kali
ah membuat Daffin terbatuk sec
alian berdua itu pasangan yang serasi," ucap Mama Sa
u, nih cewek, eh maksudnya Zalfa pa
aja," jawab Zalfa menim
ya, "Kalau di rumah aja, ka
iap-siap, Mama ga mau mendengarkan alasan. Ga ada tapi-tapian, kecuali kamu ingin membuat Mamamu ini bersed
berangkat. Mama puas?!" ucap Daffin menyela ucapan Mamanya itu. Karena ba
gia dengan ini. Mama Saidah merasa jalannya untuk
*
me to
uran dengan kamu disini," ucap Alisa
langkah mereka dari belakan
bahagia," Daffin balas
ang mengganggu keba
tanya
amu ga tinggalkan dia saja
n kesini. Semua karena dia juga. Sudah lah! Kita jang
an bersamamu ak
h didepan k
kamu?" bentak Al
apek, mau istirahat," jawab Zalf
isana!" tunjuk Alisa den
gin mencari jawabannya. Namun Daffin tidak
jangan ganggu!" Alisa
nutup pintu k
g bukan mahramnya. Hah lagi pula mereka cocok, yang lelakinya juga sama. Tidak memiliki ak
a berdua? Secara aku tidak ada melarang sama sekali. Tapi bila aku melarangnya, aku di bilang cemburu lagi. Tapi kala
pemikirannya sendiri, akhirnya Zalfa keluar dan menge
tuk pintu berkali- kali," uca
tunya sayang!"
urun dari ranjang,
AM
iapa?" tan
alau bukan si
a. Zalfa langsung masuk mendoron