Pelabuhan cinta Daffin
mun dengan segera ia menggeleng kan kepalany
nya meninggalkan k
su
berangkat
rlihat di sana Tuan Aziz dan istrinya Saidah, begitu pun A
ertuju pada
begini?" tanya Mama Saidah berdiri men
n Ma," ja
mau jalan, apa tidak capek
kami masih muda, masa
mereka saling mengenal satu
hati-hati
senyap tanpa suara, terlihat Daffin,
ereka di depa
ukan Zalfa lagi. Disana sudah ada seorang wanita s
eri cipika-cipiki pada wanita
ini?" Tanya Alisa k
in keluar sama Papa dan Mama
di rasanya aneh dari pertama dia masuk kedalam ka
aya! Tunggu pembalasan dari ku' umpat Zalfa dalam
fa bukan perempuan seperti yang kamu duga. Dia seorang yang mandiri, dan tegas dalam bersikap. Dia tidak
k Alisa, ketika melihat Zalf
agi, masa aku harus berdiri,
ta fokus dengan masalah
isa menatap lek
imu? Semua yang terjadi ini bukan lah ke
" Sela
tara kita masih baik saja,"
u juga sangat mencintai mu," ungkap A
ahagia. Dan langsung menggenggam
nita lain dengan perkataan manis yang sama, eh sekarang merayu wanita satu nya la
an Daffin dengan keras,"apa maksud dari ucapan dia Fin
, makanya jangan coba mempermainkan a
ku bisa jelaskan!" Ucap Daffin mencoba meraih t
Alisa, Dengan perasaan ma
a yang kamu katakan barusan adalah bo
in, tanpa ada itikad untuk menjelaskan
Zalfa menyer
u adalah istri nya, tetapi aku lah pemilik hati Daffin yang sesungguhnya," ucap Alisa m
gal diam, dengan cepat
dari belakang. Daffin yang menya
mu jangan me
harus ikut siapa? Aku tidak mengerti da
ab Daffin meneru
dih, terlebih lagi orang tua kamu, pasti tidak akan pern
fa masih berdiri. Lalu di lihat nya kedepan tempat punggung Alisa mulai menghilang. Den
**
ulang, suara adzan pun b
pinta Zalfa ketika ia melihat sebuah masjid
lang tidak mengerti daerah sini?" Tanya D
asjid, mau ngapain lagi kalau
menghentikan mobilnya di depan
intu mobil dan turun dari sana, namun ia melihat Daffin
urunkan ka
sholat aja. Ga us
menanggapi ucapan Daffin. Ia la
ing pelataran masjid. Hanya ada kekosongan di relung hati nya. Kalau boleh di ingat, sudah sa
perasaan malu yang bertengger di hati nya, tapi ia merasa tidak pantas untuk memulai kemb
an Daffin, seraya ia membuka p
Daffin, menghidup
jalan, mobil yang me
karena kamu," kesal Daffin melihat Zalfa, kemudi
sial itu kamu. Sudah berada di depan masjid tapi sama sek
Ga? Berisik amat
ab marah. Mau nya menang sendiri,
dengan mata yang mulai memerah, mungkin
ngar suara h
tangan nya yang terjepit sa
pa-apa?" Tany
emua karena kamu, sial ta
gis kesakitan dari seseorang. Secara bersamaan Da
ekik Zalfa terkagetZalfa. Namun terlambat sudah. Pembunuh di hadapan mereka menyadari kalau perbuatan nya sudah di saksikan D