icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Dendam Putri Liar Sang CEO

Dendam Putri Liar Sang CEO

Penulis: Gavin
icon

Bab 1 

Jumlah Kata:1639    |    Dirilis Pada: Hari ini17:01

ni, berharap CEO dingin itu bisa

h kekasih istimewanya, samp

eza memenangkan lelang bro

dak memberik

nita manipulatif yang ia angga

rkan warisan ibuku itu ke lantai, me

. Aku menampar E

atapku dengan jijik, dan memerintahkan peng

intaku padanya mati, diga

ok dan datang memohon kembali padaku,

n, tapi untuk mengha

rena merasa dimaafkan, aku menguras habis data rahas

ahreza. Ini harga y

a

sha

tapi kepada ide yang lebih busuk-ide tentang rehabilitas

ang "liar" bisa menjadi seseorang yang berbeda. Di sini, di balik dinding penthouse mewah ini, aku bukan lagi asisten

bisik. Aku merasakan otot-otot di bahunya menegang sedikit. Fahreza selalu

dangan kota di luar jendela. Sebuah pertanyaan tanpa em

ruangan, tapi karena responsnya. Apa yang kami miliki ini? Terkadang, aku merasa se

ku ingin melihat apakah ada sedikit pun kecemburuan, sedikit pun kekh

ihanmu. Berikan saja padaku nama perus

seolah sebilah pisau menghujam jantungku. Rasa sakit itu begitu ny

ng tersisa di ruangan, dan bau maskulinnya yang perlahan memudar dari seprai. Aku meraih ponsel di meja sampin

karta. Elok tampak rapuh dan cantik dalam balutan gaun sutra tipis, tersenyum ke arah Fahreza yang menggenggam tangannya

npa ada pegangan. Rasa mual melanda, perutku bergejolak. Aku m

ia ucapkan, hanya untuk kemudian diingkari. Aku ingat setiap kali aku mencoba mendekat, ia akan menarik diri. Selalu ada "pekerja

sakit itu membanjiri seluruh tubuhku, bukan karena gaun yang rusak, tapi karena h

elinap melewati kerumunan dan kamera wartawan. Aku melihat mereka. Fahreza dan Elok. Dia

ng bersembunyi di sudut, menyaksikan kebahagiaan yang seharusnya menjadi milikku. Aku melihat Fahreza memakaikan syal di leher Elok,

ya pilihan kedua, atau bahkan ketiga. Aku hanyalah rahasia kotor di bal

ri liar" dari keluarga konglomerat, selalu mencari cara untuk memberontak. Aku tidak pernah peduli dengan reputasi, yang pen

arakter" yang konyol. Aku membenci segalanya tentang itu. Aku membenci kemej

" suaranya menggelegar, dingin dan tajam seperti es. Aku mendengus, sengaj

saya bisa melakukan apa saja?" A

m elang. "Anda di sini untuk bel

r jadwal rapat yang membosankan? Membac

kreaksiannya yang membuatku semakin penasaran. Aku ingin melihat apa ya

u ia masih di kantor. Aku mencoba masuk ke servernya, hanya untuk iseng,

na Wangsadinata?" Suaranya

hat marah, hanya... tertarik? "Hanya mengecek keamanan s

tiap langkahnya terasa se

yum tipis terukir di bibirnya, senyum pertama yang kulihat darinya. Dan di saat it

gi dingin. Sentuhannya membakar, bisikannya memenuhi telingaku. Aku merasa

ya kami memiliki sesuatu yang istimewa, sesuatu yang nyata. Ia adalah

kasih, ia akan menarik diri ke dunia "pekerjaan" dan "kesibukan". Ia tidak pernah memperken

hari ulang tahunku. Aku menunggu di restoran mewah, mengenakan g

h sakit. Elok pingsan karena kelel

ati, dipermalukan. Semua janji, semua sentuhan, semua bisikan, semuanya adalah kebohon

ah ide gila melintas di benakku. Sebuah ide yang akan mengub

pada bros zamrud di kerah gaun Elok. Bros yang Fahreza

isik, "Sayang, bisakah kau mengambilkan mainan untuk anjingku? Ia sangat menyukai benda b

lembut padanya. "T

ke lantai di dekat anjing Elok yang sedang bermain. Anjing itu segera mencengker

. Itu bukan hanya bros. Itu adalah warisan ibuku. Itu adalah kenangan terakhir

ar, rasa sakit yang menusuk, semuanya meledak. Aku melihat Elok menyerin

tidak peduli dengan kerumunan orang, tidak peduli dengan Fahrez

uh. Suara tamparan itu begitu keras, menggema di seluruh

t hingga aku merasa pergelangan tanganku akan patah. "Alish

"Kau melihatnya, Fahreza?! Dia menghi

gi pipinya yang merah. "Fa

ah makhluk paling menjijikkan di dunia. "Kau su

dicabut dari tubuhku. Di

basahi pipiku. Tapi ia tidak mendengarkan. Ia menyoron

i. Ke rehabili

mi banyak orang. Tatapan mereka seperti pisau yang mengoyak-oyak harga diri

enyum kemenangan yang kejam. Aku tahu saat itu, aku har

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka