Istriku, Jaminan Bisnis Ayahku
pa Bram, Elias resmi menjadikan kantornya sebagai tempat tin
ran lain mulai padam, ruangan Elias justru terang bend
gin dihangatkan makan malamnya?" tanya
berapa laporan yang harus kubaca. Ka
Jangan terla
pat waktu, kini betah berdiam diri di kantor, bahkan sering melewatkan makan malam. Risa mun
meskipun mewah dan besar, terasa lebih nyaman dari rumahnya sendiri. Di sini, dia adala
dia pulang sekarang, dia akan disambut kebekuan ruang tamu, Safira yang menatapnya dengan mata
siap untuk sand
yang lebih baik. Dia menelepon Ben, ke
asih di
sudah malam. Aku la
ta bahas. Soal proyek Timor Leste. Gimana kala
ekarang? Bukannya itu bis
nsitif. Aku tunggu,
atang," Ben langsung setuju
anji palsu, hanya untuk memperpanjang waktu di luar rumah. Itu adalah ca
Leste lebih dari lima menit. Sisanya, mereka menghabiskan waktu den
ias hanya mendengarkan. Ada rasa iri yang menusuk. Iri pada 'c
, El? Lama enggak li
proyek desain interior
bar bagus?" Ben menyenggol lengan Elias sambil tersenyum menggoda. "
u. "Santai, Ben. S
arkan waktu berlarut-larut. Ia tahu, semakin larut ia pulang,
a belas malam, El
s yang menyala. Kali ini, enggak ada Safira yang men
enangan ini, ketenangan tanp
melihat pintu kamar utama-kamar Safira-terbuka sedik
uk di tepi ranjang, memegang sehelai dress sutra berwarna merah.
, tapi tatapannya ke g
h, tapi sengaja membuka pintu kamar sedikit. Itu adalah isyarat. Isyarat bahwa dia menyad
lebih menyakitkan daripada bentakan. Safira ingin Elias merasa bersalah k
dan meminta maaf. Sandiwara bisa dimulai lagi. Mereka bisa kembali ke kamar yang sama, pura-
kan kepala dalam hati.
mar Safira tanpa bersuara, menuju kamar tamu. Dia
ang menjauh. Ia tahu Elias sudah pulang. Ia tahu Elias meli
yang tadi ia tahan, kini jatuh me
benar meni
. Dia tahu, dia pantas mendapatkannya. Dia ya
n gaun itu kembali ke lemari. Dia eng
enggak marah, dia enggak bertengkar. Dia cuma enggak peduli.
ambil ponselnya. Ia enggak mencari kont
an foto ultrasound dari dua tahun lalu. Foto-foto sa
Rasa bersalah kembali men
mua sa
karena Elias terlalu fokus pada pekerjaan bahkan saat liburan. Dia m
Elias masuk lagi. Karena dia yakin, jika Elias terlalu dekat, Elias akan terluka lagi. Dia enggak mau menyakiti E
asukkan ponselnya ke laci, dan me
ra ada di sana. Dia bisa merasakan kehadiran Safira di s
uku yang dia bawa. Buku tentang filosofi bisnis, yang i
ingat ultimatim Pa
untuk memperbaik
s sadar bahwa 'perbaikan' itu enggak akan datang dari dal
tau mungkin... seseorang. Seseorang yang bisa membuatnya lupa sejenak bahwa dia adalah El
erdiri, berjalan ke jendela
ak dengan sandiwara yang ia mainkan di kantor dan di hadapan keluarganya. Dia ingin j
semakin kuat: dia akan mencari ketenangan itu di luar rumah, di lua
osional dengan Safira secara enggak langsung semakin mendorongnya ke dalam orbit
yang polos, yang akan memberinya semua warna yang sudah lama hilang dari hidupnya. Tapi u
berharap mimpi bisa membawanya ke tempa