icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Istriku, Jaminan Bisnis Ayahku

Bab 4 Ketidaknyamanan di Rumah

Jumlah Kata:1302    |    Dirilis Pada: 05/12/2025

pa Bram, Elias resmi menjadikan kantornya sebagai tempat tin

ran lain mulai padam, ruangan Elias justru terang bend

gin dihangatkan makan malamnya?" tanya

berapa laporan yang harus kubaca. Ka

Jangan terla

pat waktu, kini betah berdiam diri di kantor, bahkan sering melewatkan makan malam. Risa mun

meskipun mewah dan besar, terasa lebih nyaman dari rumahnya sendiri. Di sini, dia adala

dia pulang sekarang, dia akan disambut kebekuan ruang tamu, Safira yang menatapnya dengan mata

siap untuk sand

yang lebih baik. Dia menelepon Ben, ke

asih di

sudah malam. Aku la

ta bahas. Soal proyek Timor Leste. Gimana kala

ekarang? Bukannya itu bis

nsitif. Aku tunggu,

atang," Ben langsung setuju

anji palsu, hanya untuk memperpanjang waktu di luar rumah. Itu adalah ca

Leste lebih dari lima menit. Sisanya, mereka menghabiskan waktu den

ias hanya mendengarkan. Ada rasa iri yang menusuk. Iri pada 'c

, El? Lama enggak li

proyek desain interior

bar bagus?" Ben menyenggol lengan Elias sambil tersenyum menggoda. "

u. "Santai, Ben. S

arkan waktu berlarut-larut. Ia tahu, semakin larut ia pulang,

a belas malam, El

s yang menyala. Kali ini, enggak ada Safira yang men

enangan ini, ketenangan tanp

melihat pintu kamar utama-kamar Safira-terbuka sedik

uk di tepi ranjang, memegang sehelai dress sutra berwarna merah.

, tapi tatapannya ke g

h, tapi sengaja membuka pintu kamar sedikit. Itu adalah isyarat. Isyarat bahwa dia menyad

lebih menyakitkan daripada bentakan. Safira ingin Elias merasa bersalah k

dan meminta maaf. Sandiwara bisa dimulai lagi. Mereka bisa kembali ke kamar yang sama, pura-

kan kepala dalam hati.

mar Safira tanpa bersuara, menuju kamar tamu. Dia

ang menjauh. Ia tahu Elias sudah pulang. Ia tahu Elias meli

yang tadi ia tahan, kini jatuh me

benar meni

. Dia tahu, dia pantas mendapatkannya. Dia ya

n gaun itu kembali ke lemari. Dia eng

enggak marah, dia enggak bertengkar. Dia cuma enggak peduli.

ambil ponselnya. Ia enggak mencari kont

an foto ultrasound dari dua tahun lalu. Foto-foto sa

Rasa bersalah kembali men

mua sa

karena Elias terlalu fokus pada pekerjaan bahkan saat liburan. Dia m

Elias masuk lagi. Karena dia yakin, jika Elias terlalu dekat, Elias akan terluka lagi. Dia enggak mau menyakiti E

asukkan ponselnya ke laci, dan me

ra ada di sana. Dia bisa merasakan kehadiran Safira di s

uku yang dia bawa. Buku tentang filosofi bisnis, yang i

ingat ultimatim Pa

untuk memperbaik

s sadar bahwa 'perbaikan' itu enggak akan datang dari dal

tau mungkin... seseorang. Seseorang yang bisa membuatnya lupa sejenak bahwa dia adalah El

erdiri, berjalan ke jendela

ak dengan sandiwara yang ia mainkan di kantor dan di hadapan keluarganya. Dia ingin j

semakin kuat: dia akan mencari ketenangan itu di luar rumah, di lua

osional dengan Safira secara enggak langsung semakin mendorongnya ke dalam orbit

yang polos, yang akan memberinya semua warna yang sudah lama hilang dari hidupnya. Tapi u

berharap mimpi bisa membawanya ke tempa

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka