icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Jadi Kuyang

Bab 4 Naluri Iblis

Jumlah Kata:1066    |    Dirilis Pada: 11/12/2021

ang. Tak enak juga jika ia terlalu jauh mencampuri kehidupan rumah tangg

ama. Hingga seorang tamu datang dengan wajah p

ia sudah tahu kabar apa yang a

ata orang sekitar, jenazahny

kerja. Suaminya yang bercerita minggu lalu. Meski baru hari ini ia be

gu sebentar. Aku pamit pad

ta duka dari orang tuanya akan bersedih atau terdengar meratap.

g langsung mengatakan keingin

us mencari makanan pertamamu. Ingat, jika lehermu mulai terasa panas. Segera oles

pi Edi

mau aku meninjumu lagi?" geramny

nci. Kebencian yang tak terkata. Tapi, meski begitu Mayang masih berharap ada setitik penyesalan di hati suaminya itu. Bi

ah. Tubuhnya berkeringat bukan hanya sebab perut yang perih sejak ta

i iblis, ia sebenarnya akan memilih mati jika

eskan minyak kuyang pada lehernya menggunaka

leher Mayang mulai menegang dan perlahan terangkat. Wajahnya mulai

. Grok .

terlepas. Tubuhnya yang ia tinggalkan kaku, t

mengikuti naluri iblisnya, kepalanya mul

ng, tak jauh dari tepi sungai ada aroma manis yang menyengat. Wajah mayang menyeringai, ia menyusup

*

dinding. Sesekali ia berhenti dan memegangi perut bawahnya. Wajahny

pergi memanggil dukun beranak, sudah lumaya

ri. Jadi, sembari menunggu sang suami datang, ia berjalan pelan kembali ke

ya sudah pecah. Karena benar-benar tak kuat, ia mengejan sendiri tanpa panduan. Wanita itu dengan sudah payah berjuang. Tangannya m

engejan kembali sekuat tenaga. Dua kali. Tiga kali. Ia menarik napas lagi mengumpulkan kekuatan. Sekali lagi ia

*

g terburai tampak lebih terang dari sebelumnya. Sebab sudah tunai memuask

... Bl

it ia memasukkan isi perutnya. Tak perlu wakt

cermin. Memeriksa apakah waja

emoga besok ia pulang lebih cepat." Mayang tersenyum dan

. Sedangkan Mayang masih bergelut

, ia bangun saat matahari sudah naik sepenggalah. Setelah buru-buru membersihkan diri, wani

r hari ini." Komentar seorang

memilih beberapa potong tempe. "Iya Mama Nurfah, berkat bedak rempah d

mu meninggal

ipun bertemu pada orang tua yang begitu perhatian pada menantunya itu. Ya. Saking perhatiannya, samp

Edi yang pulang," sa

ut sekalian?” Mama

eleng. "Jalan ke k

a amal baik beliau diterima yang maha kuasa.” K

ir menyengat saat wan

dia melahirkan. Tapi, bayinya tak selamat. Kasian dia, menangi

ap Ibu-ibu lain yang kebetulan

tulak rusuk Mayang. Sebab tak ingin menanggapi ia dengan c

a kamu ke pasar lebih pagi dari kami." Ceg

"Eh. Mama Nurfah. Nanti sore kuantar bedak rempahny

tuju. Setelah membalik b

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka