Maria
Ezi dengan badan yang masih kotor kare
serta rasa sakit di daerah tertentu ya
mbersihkan diri tanpa bisa berhenti menangis
ua orang tuanya belum pulang da
mungkin saja apa yang pernah dikatakan
gga menjadi pacarnya Radit hingga ia m
anpa mau untuk membantunya pada saat ada
a kamu tidak akan pulang malam ini. Jadi aku yan
an Ezi yang datang secara tiba-
tadi aku belum puas karena taku
rik tangan Maria ke dalam kama
adiran Ezi segera meminta laki-laki itu
hat Ezi di sini, maka tentu urusa
uat kamu diusir dari sini!" Ia membukakan jedela kama
kan? Bukan aku yang akan d
video yang ia punya akan selalu dijadikannya an
berapa menit yang lalu?" Maria masih berusa
nginginkannya sekarang, ia ingin merasakannya di atas ka
a tak berdaya untuk mengahadapi sikap
riku!" Maria masih berusaha mencari celah untuk berdamai de
apanpun aku mau tanpa
n membaringkannya diatas tempat t
melakukan hal itu lagi pada dirinya,
ini, dan kamu akan menjadi milikku s
ukan dengan cara yang seperti itu, tetapi E
kap baik padaku, dan jika mengikuti kei
ang membuat Maria benar-benar tak
juga akan terbiasa dengan tubuhku karena
gi dan harua merelakan laki-laki itu u
ia harus merelakan dirinya tanp
ikap seperti seorang istri dan harus
Maria tak membalas sedikitpun
mengetuk pintu rumah Maria
kan, sementa itu Ezi dengan tergesa-gesa harus me
dengan tergesa-gesa setelah memastikan
ormal meski bagian tertentu masih sakit k
ntuk menemani kamu malam ini ka
neneknya dan memintanya untuk duduk menungg
ntuk pergi ke dapur melainkan untuk memas
i dapur dan melihat keluar, tidak ada
kejadian malam ini benar-benar sudah me
Maria memberikan maka
nya yang sudah tumbuh dewasa, apalagi Maria
pa nenek memperhat
eneknya itu melihat hal yang aneh pada dirinya dan
k baik dan cantik seperti kamu ini." N
isa membayangkan apa jadinya nanti jika kedua ora
berusaha untuk ia hindari akhirnya
sa menjaga diri dan jangan sampai mau
ria, seolah-olah ia benar-benar takut jika c
tuk membuat kamu bahagia, tak ada kasih sayang yan
mendengarkan ucapan neneknya itu. Ia benar-benar
murnya sudah diujung senja itu, berbagai kisah t
dulu, nek." Maria segera
enangis, menyesali semua yang telah ia
kan kebahagiaan untuknya, berjanji
inggalkannya pada saat sudah menda
karang ia hanya tinggal menunggu har