5.0
Komentar
2.1K
Penayangan
11
Bab

Semua harapan yang pernah ada dihancurkan oleh kebodohannya sendiri, penghianatan dari pacarnya membuat gadis yang bernama Maria harus menahan derita. Ia hamil tanpa seorang suami dan hal itu membuat kedua orang tuanya meninggal karena tak sanggup lagi mendengarkan perkataan orang lain.

Bab 1 Rasa

Pengantin yang menjadi raja sehari itu masih sibuk berfoto dengan sanak keluarga dan para tamu yang masih berdatangan.

Suara canda tawa masih terdengar dengan begitu jelasnya, raut wajah kebahagiaan terlihat dengan begitu jelas.

Namun kebahagiaan itu tak dapat dirasakan oleh seorang gadis yang masih duduk dengan linangan air mata.

Bagaimana tidak, laki-laki yang tengah bersanding dengan wanita yang baru dikenalnya itu tak lain adalah mantan kekasihnya.

Ia tak pernah menyangka jika laki-laki itu benar-benar akan meninggalkannya dan menikahi gadis yang baru saja dikenalnya.

"Maria, kamu tidak mau berfoto bersama dengan Radit?" Suara seseorang membuatnya terkejut.

Air mata yang tadi sempat tumpah lantaran rasa kecewa dan sedih segera ia hapus supaya sahabatnya itu tak bisa melihatnya.

"Aku malas, kamu saja yang berfoto dengan dia. Aku akan segera pulang."

Tanpa menunggu perkataan yang lain lagi dari sahabatnya itu ia segera meninggalkan tempat itu masih dengan isakan tangis.

Malam yang masih penuh dengan kegelapan itu tak ia pedulikan, rasa takut jika ditemui binatang malam tak lagi ia hiraukan.

Hanya ada linangan air mata setiap langkah kakinya, semua harapan dan keinginannya untuk bersama dengan orang yang ia cintai sudah kandas.

Hubungan yang sudah mereka bina selama empat tahun itu tak lagi berarti, Radit takkan pernah lagi menjadi miliknya.

Semua kenangan yang telah mereka lalui membuat Maria sangat tersiksa sekali, bagaimana tidak, padahal ia sudah memberikan segalanya untuk Radit.

"Maria, tunggu!"

Langkah kakinya terhenti pada saat mendengarkan suara yang begitu nyata ia kenali, suara itu tak lain adalah suara Radit.

"Apa lagi? Kamu mau pamer sama aku kalau kamu udah bahagia sama perempuan itu? Sebentar lagi kamu juga akan punya anak kan?"

Semua rasa kecewa yang sudah berusaha untuk ia tahankan tak lagi dapat dibendung sekarang ini, membayangkan Radit bersama perempuan itu saja sudah membuatnya gila.

"Ayo ikut denganku, kita akan pergi ke tempat biasanya kita menghabiskan malam berdua." Radit segera menarik tangan Maria.

Tak ada lagi pertanyaan, Maria yang masih merasa sangat kecewa hanya bisa mengikuti keinginan Radit dan segera naik motor.

Sepanjang perjalanan mereka harus melihat ke segela arah supaya tak seorangpun yang melihat mereka pergi berdua pada malam hari.

"Kenapa kamu menemuiku? Bagaimana dengan istrimu dan para tamu yang masih banyak itu? Mereka pasti mencarimu kan?"

Radit tak menjawab pertanyaan dari Maria dan hanya memintanya untuk terus mengawasi jika ada orang yang melihat mereka.

Seperti biasanya, Radit akan membawa Maria ke tempat rahasia mereka, tempat untuk menghabiskan malam bersama.

"Ayo cepat, Maria." Radit membantu Maria untuk berjalan di jalan curam yang penuh kegelapan itu.

Jalan setapak yang mereka rintis berdua untuk bisa sampai menuju gubuk kecil yang juga mereka buat berdua untuk dapat melepaskan hasratnya.

Tempat yang sudah selama dua tahun mereka bangun di tengah hutan itu, dan sampai sekarang masih belum ada yang mengetahui tempat itu kecuali mereka.

Motor yang tadinya mereka kendarai sudah disembunyikan diantara semak belukar yang sangat tebal dan takkan mungkin ada yang tau jika di sana ada motor.

Mereka terus berjalan menuju hutan itu, hutan yang sudah tak asing lagi bagi mereka berdua semenjak kejadian itu.

"Kenapa kamu membawaku ke sini? Bukankah seharusnya ini malam bahagia kamu bersama istri kamu itu?"

Isakan tangis tak lagi dapat dibendung dari gadis ini, semua bayangan buruk takkan bisa lepas dari pikirannya. Ia belum siap untuk kehilangan laki-laki itu,

"Hanya kamu orang yang aku sayangi, aku takkan pernah menikmati kebahagiaan itu bersama dia."

Ia mulai menggenggam tangan mulus kekasihnya itu dan memintanya untuk bisa percaya lagi seperti sebelumnya.

Perlahan ia menghapus air mata yang sudah membasahi wajah Maria, ia berusaha untuk terus meyakinkan kekasihnya itu.

"Aku tak bisa membayangkan kamu dan dia akan melakukan itu nanti, sementara aku takkan ada laki-laki yang akan mau sama perempuan yang sudah tak gadis lagi."

Belum sempat semuanya ia katakan, mulutnya sudah dibungkam oleh mulut Radit, tanpa memberikan aba-aba apapun terlebih dahulu.

Mendapat perlakuan seperti yang ia dapatkan seperti pada saat pacaran membuat Maria mulai berontak.

Ia tak ingin menikmati itu lagi karena ia sangat tahu jika sekarang orang yang ada di depannya sudah menjadi suami orang lain.

"Kenapa kamu menolak? Percayalah aku takkan pernah meninggalkanmu."

Radit tak menyerah, ia kembali membungkam mulut Maria dengan mulutnya, dan perlahan ia membaringkan kekasihnya itu diatas gubuk yang sederhana itu.

"Aku hanya akan melakukan itu bersama kamu, aku hanya menikahinya dan tak pernah berniat untuk memiliknya."

Ia melepaskan mulutnya itu sementara waktu untuk bisa memberikan ruang bagi Maria untuk bisa bernafas.

"Apa buktinya jika kamu hanya akan melakukan itu denganku saja?" Ia terlihat masih ragu dengan ucapan Radit.

"Aku akan melakukan ini setiap malam bersamamu dan meninggalkan istriku sendirian di kamarnya."

Setelah mengatakn semua itu ia kembali melanjutkan aksinya itu, dua gunung kecil itu menjadi sasaran utamanya, menjelalahi keduanya dengan sangat lembut meski hanya dari luar baju saja.

Ia tahu betul bagaimana cara untuk menaklukkan kekasihnya itu, cara yang tak pernah gagal sebelumnya.

"Malam ini kita akan melakukannya tanpa pengaman supaya kamu percaya jika aku hanya mencintai kamu saja."

Gerakannya mulai terhenti, matanya kembali memandangi kekasihnya yang sudah mulai nampak menikmati hal itu.

"Bagaimana kalau aku hamil dan kamu sudah punya istri tidak mungkin untuk menikahiku, lebih baik seperti biasa saja."

Seperti apapun kekecewaannya kepada laki-laki itu jika sudah di bawa ke gubuk itu pasti ia akan segera melupakan semuanya.

"Kita akan melakukannya sampai pagi, dan aku takkan memberikanmu kesempatan untuk menolaknya."

Hanya anggukan yang diberikan oleh Maria, rasa kecewa tak lagi ia rasakan. Bagaimana mungkin Maria akan melewatkan malam itu dengan sia-sia.

Radit yang sudah mendapatkan lampu hijau itu segera melanjutkan aksinya itu kembali dengan lebih ageresif.

Baju hijau yang masih menutupi tubuh indah Maria segera ia tanggalkan dan memperlihatkan dengan sangat jelas dua gunung kecil itu.

Tak ingin ketinggal, Maria juga mulai melepaskan baju pengantin yang masih melekat di tubuh radit.

Perlahan ia mulai memainkan kedua gunung kecil itu, meremasnya dengan perlahan dan sesekali memasukkan mulutnya ke sana.

Tangannya yang satu lagi juga sudah mulai bergerak dengan liar, menjelajahi area bawah yang sudah basah itu.

"Cepat Radit, aku sudah tidak tahan!"

Maria yang sudah sangat tidak tahan segera menarik tangan Radit dan membimbingnya untuk masuk ke dalam rok yang masih melekat dengan sempurna itu.

"Sabar dulu sayang."

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Terjebak Gairah Terlarang

Terjebak Gairah Terlarang

kodav
5.0

WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?

My Doctor genius Wife

My Doctor genius Wife

Amoorra
4.8

Setelah menghabiskan malam dengan orang asing, Bella hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak itu hingga akhirnya dia melahirkan bayi dalam keadaan meninggal Di bawah intrik ibu dan saudara perempuannya, Bella dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adik perempuannya akan menikah dengan Tuan Muda dari keluarga terkenal dikota itu. Rumor yang beredar Pada hari dia lahir, dokter mendiagnosisnya bahwa dia tidak akan hidup lebih dari dua puluh tahun. Ibunya tidak tahan melihat Adiknya menikah dengan orang seperti itu dan memikirkan Bella, yang masih dikurung di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Bella dibawa keluar dari rumah sakit untuk menggantikan Shella dalam pernikahannya. Saat itu, skema melawannya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, menyebabkan dia menderita. Dia akan kembali pada mereka semua! Semua orang mengira bahwa tindakannya berasal dari mentalitas pecundang dan penyakit mental yang dia derita, tetapi sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi pijakan yang kuat untuknya seperti Mars yang menabrak Bumi! Memanfaatkan keterampilannya yang brilian dalam bidang seni pengobatan, Bella Setiap orang yang menghinanya memakan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing dari mereka terungkap. Ternyata dia cukup berharga untuk menyaingi suatu negara! "Jangan Berharap aku akan menceraikanmu" Axelthon merobek surat perjanjian yang diberikan Bella malam itu. "Tenang Suamiku, Aku masih menyimpan Salinan nya" Diterbitkan di platform lain juga dengan judul berbeda.

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku