icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

The Betrayal

Bab 2 Kemarahan Sang Ayah

Jumlah Kata:1002    |    Dirilis Pada: 10/12/2021

Baik Malika dan Shereen sudah sangat hafal dengan sifat atau pun kepribadian ayah

nya. Ia semakin tidak tenang saat melihat banyak pesan & panggilan tidak te

g. Aku pulang dulu ya, thanks. Ka, Reen, gue duluan

atau menghukummu saat kamu sampai di rumah,

takan sesuatu yang membuat Silva sedikit lebih tenang. Usai berpam

*

rtiga tidak sengaja bertemu ibunda, Silva dari arah seba

kayak nyokap-nya Silva yan

unda dari Silva. Shereen pun keluar dari mobil dengan maksud berbasa-basi sekaligus

a ya? Dia udah pulang ke rumah

. ehmm, kalian tahu sendirilah," tukas ibunda Silva, ada sedikit rasa kelegaan mes

ia merasa malu atau tidak enak hati, jika harus bertemu langsung dengan orang tua dari kekasi

dahal dari sebelum maghrib kita udah pulang.

tidak naik pitam dengan mereka. "Dari tadi Tante menghubungi Silva, susah sekali. Apa s

dia nggak dengar." Shereen lagi-lagi ber

li masuk ke dalam mobil milik Erga. Untung saja ibu dari Silva t

anggota TNI Angkatan Laut. Jadi anak-anaknya tidak boleh keluar rumah sampai larut malam

*

n sesuatu untuk mengerjakan Silva. Mereka berdua bekerjasama dengan Erga, Vera dan yang lain

ana selanjutnya,

deh. Gue nggak tega kalau harus berpu

a sampai kayak mau nangis atau kalau perlu sampai nangis benar

juga, tapi kita semua cuekin Silva. Jangan ada yang aj

," kata Erga, yang pada akh

nya. Namun, sepertinya Silva tidak dapat ikut. Sebab beberapa hari yang lalu ia sudah diperinga

va sudah mendapatkan hukuman dari ayahnya, untung saja ponsel mi

embali ke berapa hari yang lalu, di mana Silva segera berlari seken

asnya. Dengan langkah gontai, perlahan ia mendekati pintu gerbang rumahnya. Perasaannya masih tak tenang dan ge

ah atau bagaimana? Kini kegalauan menghinggapi relung hatinya. "Aduhh ... gi–gimana

. Berapa detik kemudian, ia pun memutuskan untuk membuka pintu gerbang di hadapannya. I

Silva pun menutup pintu gerbangnya kembali. Di rumahnya memang tidak memiliki penjaga rumah atau security pribad

tegap khas tentara, beliau berdiri berkacak pinggang menatap lurus ke arah put

?" tegur ayahnya teg

ehmmm, aku pulangnya telat

ntas keluyuran jam segini. Kamu habis dari mana, Silva?

Aku salah ...," jedan

ak

*

Read

ian suka dengan ceritaku ini. Silahkan beri review/krisan yang m

ih & selam

i IG: @yenifri2

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka