icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ayo Kencan Pura-Pura, Temanku [21+]

Bab 5 The Fake Dating Rules

Jumlah Kata:1887    |    Dirilis Pada: 09/11/2025

n panasnya adrenalin di telapak tangannya yang baru saja menggenggam Hao. Kemenangan. I

ra. Hao berjalan di depannya, jaket hitam

ningan saat mereka mencapai lahan parkir yang sepi. Suaranya sedi

uk saat berhadapan dengan Luna, kini kembali kosong dan lelah. "Mungkin. Tapi ini baru awal

ene lagi? Gue siap," tantang Yena, menarik j

Mereka harus yakin ini direncanakan, bukan cuma reaksi spontan saat

ran kutu buku yang kaku ya? Kita mau kencan palsu, b

suaranya datar. "Aku nggak mau ada kesalahpahaman. Apalagi se

sebuah apartemen tua yang disulap menjadi studio sekaligus tempat tinggalnya. Bau

gginya mencapai langit-langit, di tengah ruangan ada kanvas besar yang di

k ada kasur?" tanya Yena, menyentuh

l air dingin dari kulkas mini. "Ini lebih nyaman buat aku daripada

di meja kayu yang permukaannya penuh noda cat.

n Kencan Palsu. Tanggal mul

dalam hatinya, ia merasakan sedikit rasa penasaran. Kontra

n aturan pertamanya," kata

mengetuk-ngetuk meja. "Aturan

Maks

kamu. Kita nggak bisa langsung pelukan atau ciuman di depan umum, itu terla

pikir kita lagi main drama SMA? Kenapa nggak pega

nggak. Kamu terlalu berisik, dan aku terlalu pendiam. Merangkul bah

Batas Fisik. Maksimal hanya merangkul bahu. Pegangan tangan hanya diizinka

t," ka

dua kali seminggu di tempat yang sering dikunjungi Scott dan Luna. Nggak boleh

, Hao. Dua kali seminggu? Aku bisa bikin Scott ja

kan lebay. Dan kita butuh alibi kuat. Kita harus sering terlihat di rumah aku." Hao

ama ini kamu pac

datar dan kaku ia membalas

itnya dengan berat. Ini terasa leb

irinya mengacak rambut Yena kasar. "Enggak lah. Ber

nulis. Dua kali seminggu, publik. Wajib

ao, kali ini dia terlihat menahan tawa. Hanya

nya, bingung

senyuman palsu. Minimal 10 detik. Tujuannya untuk membuat mereka berpikir kita benar-benar b

ggu. "Oh, God, kamu beneran drama! Senyum terobsesi? Oke, aku suka

yang mencapai matanya, dan itu membuat Yena sedikit

get', wajib saling tatap dan melempar senyu

g penting," kata Hao, tatapann

duganya. "Jang

ernah lupa kenapa kita melakukan ini. Tujuan kita balas dendam, bukan mencari p

asama. Tidak ada perasaan romantis yang diizi

aneh. Kontrak itu melindungi mereka dari Scott dan Luna, tetapi

ngapain? Emang kamu nggak kepik

ciuman itu jorok. Gak masuk

u tertawa. "Kamu bilang kita bukan drama remaja SMA. Tapi g

l ngomong ya! M

man, Yena. Kalau udah pernah. Pasti ngomongnya beda

Rambutnya yang pendek. Bibirnya yang cerewet dengan lipstik o

Hao. Buat suami aku nanti. Ini investasi jangka panjang

drama pacaran kita ini, kamu

Hao, apapun akan kulaku

ihat lukisan Hao tidak mendengarkan. Itu hanya sebuah pengakuan kepada sahabat

mulai berputar di sekitar jadwal ba

ebuah studio di atas garasi rumah utama-membua

, adalah seorang guru taman kanak-kanak yang kini fokus pada kebun dan dapur. Bunda adalah tipe ibu yang tahu banyak hal, termasuk bahwa Yena, Scot

tudionya, dan pergi. Tetapi Bunda selalu data

kayak orang meditasi. Nggak bakal kedengeran kalau ada gempa," ujar Bun

sif, dan waspada, tiba-tiba merasa kikuk. Dia terbiasa dengan kebeba

-repot," kata Yena, membiarkan jaket kulitny

g lihat kamu jemput dia dulu," Bunda tersenyum lembut, senyum yang penuh pengertian dan sedikit kekecewaan yan

ik kunci pas di bengkel daripada cabai. "Boleh, Tant

gak apa-apa. Hancur sedikit, Tante tanam lagi. Lagipul

ee

nya berbicara tentang kebun. Kehancuran itu ter

enghabiskan waktu di lantai bawah,

ang membuat sambal dabu-dabu

h tanya kenapa say

an berempat itu sahabat. Tante sedih sekali dengar kabar Scott dan Luna. Bukan karen

Bunda mendengar kabar burung tentang Yena yang bad gir

kal nyakitin anak Tante?" tan

Pelukan yang singkat, tetapi sangat erat, s

sa membuatnya keluar dari buku dan kanvasnya," Bunda melepaskan pelukan, menatap mata Yena dengan lembut. "Tante tahu kamu dan Hao ini beda

adi, kalian memilih untuk putus baik-baik dulu, bukan malah saling melukai persahabatan. Tante kenal kalian semua dar

apartemen mewah ayahnya. Scott selalu menjaga Yena tetap di tempat yang 'aman' dan 'terkontrol'. Scott t

idah tajam. Bunda tidak menghakimi, hanya menyayangkan kehancur

h ini, di bawah pengawasan Bunda, Yena tidak perlu berakting. Dia bisa menjadi dirinya sendiri yang lelah, da

mulai bertanya-tanya, apakah kehangatan tulus ini adalah bagian dari

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka