Ayo Kencan Pura-Pura, Temanku [21+]
oma alkohol, cologne mahal, dan sedikit kepalsuan. Malam ini adalah malam perayaan kenaikan nilai Scott di universitas elit skala
isebut "senyum playboy penakluk," berdiri di atas meja DJ. Wajahnya
a serak dan seksi. Musik meredup drastis, menyisakan bass pela
sampanye ke udara. "Malam ini adalah malam yang haru
sterius yang membuat Yena, pacarnya, di ujung rua
a berubah drastis, dari pesta ke panggung pertunjukan. Scott melompat tur
g polos-angel face yang murni-mengenakan gaun puti
ah menjadi pasangan stabil yang tak terpi
"Kalian semua kenal Luna, kan?" katanya, suaranya kini melunak. "Pacar Hao yang
nya menyapu kerumunan yang mulai berbis
ia adalah pacarku. Kami sudah menjalin hubungan rahasia se
ebu
e lantai. Suasana hening yang tegang itu pecah seketika, tetapi
hitamnya yang seksi. Ia adalah ratu drama, tetapi tawa ini... tawa ini adalah air mata yang ditahan. I
ring, dan sangat menyakitkan. Ada kepalsuan yang menusuk. Air mata mulai
-apaan ini?" Yena akhirnya berhenti tertawa, tersengal-sengal. Ia menarikmu setiap kali kamu flirting dengan wanita lain di belakangku! Aku memaafkanmu setiap kali kau menerima telepon dari nomo
ga tahun, Scott! Tiga tahun kita jalani, dan setiap kali kau selingkuh, aku selalu bilang, 'Oke, dia
dak pernah berselingkuh dengan sahabatku sendiri!" teriak Yena. "Luna! Aku tahu kamu pacar Hao! Aku tahu kamu bilang kamu muak dengan sikap Scott
a pucat pasi, matanya penuh rasa bersal
. "Yena, jangan kekanakan. Kita sudah dewasa. Aku bosa
ir. Bukan hanya hubungan kita, Scott. Kamu baru saja membakar persahabatan kita
gi, melainkan kesedihan yang tulus. "Aku bahkan tidak marah kamu merebut pacarku, Luna. Aku marah karena aku keh
umunan, bahunya bergetar, tanpa menoleh lagi. Pintu depan terbanting menutu
kerumunan, mencoba me
steris. Lupakan saja. La
mandang Scott dan Luna, yang kini berdiri
rsenyum meyakinkan. "Jangan dengark
menatap Scott. Pandangannya terpaku pada seseorang di belakang bah
a tidak bergerak. Dia hanya berdiri di sana, me
pria yang tenang, penuh perhatian, dan selalu menjadi jangkar
yang selalu membuat Luna merasa aman-kini berubah. Mereka tenang.
membeku. Itu bukan amarah cemburu yang meledak-ledak. Itu adalah keke
'Dan kau memilih untuk berbohong. Kau memilih Scott.' Jantung Luna berdeba
dasar jiwanya. Tatapan Hao adalah pisau dingin yang menembus ke inti jiwanya, memec
tu dari Hao. Tatapan itu seolah mengatakan:
rsuara itu, berbalik perlahan menghadap Hao. "Hei,
dari Luna. Lalu, tanpa sepatah kata pun, tanpa mengubah ekspresi d
dengan hati-hati di atas meja kecil di sampingnya, seolah benda itu terlalu rapuh untu
ntu belakang, menuju kegelapan malam. Dia pergi dengan kesunyia
tersisa. Scott menoleh kembali ke Luna, marah, bingung, dan mera
lebihan!" tuntut Scott,
melainkan karena perpisahan yang begitu sunyi dari Hao. "Dia tidak berlebihan," bisik Luna, menatap kosong
rakhir. Dan yang tersisa hanyalah dua hati yang hancur (Yena dan