AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS!
Mas Arya t
ngatakan jika akan pulang ke
ran dengan adil, yakni tiga hari untukku dan tiga hari untuk Maya. Sisa satu hari k
diam tak m
Mas Arya akan tidur di mana. Tak pulang la
yar sewanya. Sekali lagi karena gaji M
ati untuk suamiku itu melainkan hanya ingin melihat karma
dah dipotong cicilan bank karena gaya hidupnya yang ingin di atas standar padahal jelas-jelas belum mamp
u, aku kemudian membuka apli
seleraku dan tak lupa selera
bali tidak pulang, tetapi kesedihannya berangsur normal saat ku
nya di atas meja makan karena Mas Arya bilang tak akan pu
i sendiri dan melakukan segala sesuatu kebiasaanku
biasanku dulu tanpa khawatir dipe
*
pakaian saat mendengar pintu
iapa sih yang pagi-pagi begini sudah datang bertamu dan l
ntar ...!
an menuju pintu de
sosok ibu mertua mena
amu malah nggak datang-datang. Terpaksa tadi Mira nebeng temannya ke kampus karena kehabisan ongkos!" Belu
h Ana kembalikan sama Mas Arya. Biar Mas Arya sendiri yang mengatur keperluan bulanan rumah ini dan rumah ibu.
wabanku, ibu
a gak ada yang ke rumah nganterin uang, terus ibu mau makan apa? Coba hubungi Arya, suruh anterin jatah ibu secepatnya biar ibu bisa belanja. Oke!" ucap
pagi-pagi sudah menghubungi dia yang jelas-jelas mengat
nnya. Aku hanya sedang menunggu hari datangnya pembalasan itu. Hari di mana mata kepala Mas Arya terbuka
upa menanyakan apakah wanita di hadapanku ini sudah tahu j
dengan anaknya. Sama-sama tak punya hati dan empati mem
n dan hubungan baik yang selalu kujaga pada ib
am lingkup keluarga mereka tanpa ada rasa memiliki. Tak seper
sedang tidur di rumah istri mudanya itu? Apa ibu tidak diberitahu Mas Arya saat ingin menikah lagi kemarin karena Ana sendiri pun bar
uga aku menahan air mata supaya tak jauh ke pipi saat
bertumpu lemah pada sisi kusen pint
n wajahnya dengan hela nafas
ka anaknya sudah menikah lagi dan membiarkan aku sebagai istri tak tahu mena