icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Skandal di Tengah Pre-Wedding

Bab 3 terbangun dengan suara riuh

Jumlah Kata:2528    |    Dirilis Pada: 29/10/2025

endela apartemen mereka, tapi matahari mulai berani menembus kabut, menciptakan pantulan cahaya di seti

t, mengintip laya

berapa dari rekan fotografer, dan sisany

Kau menikah deng

ni semacam pro

ya patah hati, bu

lam udara apartemen yang wangi kopi. Tapi aroma itu, seharusnya menenangkan, kini hanya mengingatkan ba

erjalan ke dapur. Elias berdiri di depan kompor,

uran seseorang yang baru saja dijadi

tanpa menoleh. "Aku buat

ku masih belum terbiasa kau memper

"Aku hanya tidak suka or

gnya lama. "Rumah kit

k sesaat senyum kecil itu muncul

di balik tirai jendela seperti buronan. Ia butuh udara, butuh tahu bahwa d

erbatu Old Town. Bau roti panggang dan cokelat panas menguar dari kafe, dan musik akorde

alu asing. Terlalu sun

orang meman

ay

darahnya terasa

el hitam panjang dan syal biru tua yang sama seperti s

ahnya mundur satu. Tapi Calvin suda

ggu! Aku bi

Nayra menjawab dingin, berusaha tet

ha menenangkan seekor burung yang hendak terbang.

n sekadar latihan untuk pernikahan

perhatikan. Kamera ponse

ndekat, "Kau ingin membuat drama di depan p

r tubuh hendak pergi, tapi Calvin menahan lengannya. "Nayra, deng

lvin-dingin, tanpa ampun. "Kau kehilangan hak untuk bicara so

t pergi, meninggalkan Calvin di teng

tum. Ia tahu video lain akan muncul hari i

dah menunggunya di ruang tamu dengan eksp

sesuatu di media," kat

an Calvin di jalanan Pr

"Aku tahu. Aku tidak bere

uli pada niat," j

us-lurus. "Kita baru menikah dua hari, dan sudah ada dua vid

ah, tapi kecewa. Dan it

gan suara bergetar. "Aku hanya... aku ingi

u tidak bisa bertindak seperti orang biasa sekarang. Kau

inta semua i

juga

gantung terasa seperti pisau tipis yan

esok, kau tidak akan keluar sendirian.

ebat. Sekarang aku punya

tajam. "Kau pik

aku juga bu

ara lagi, meninggalkanny

ereka menikah, Nayra merasa benar

ntuk hal-hal penting. Elias sibuk menulis laporan penelitian di ruang kerj

ga, semuanya berubah

nta mereka hadir dalam wawancara eks

kalian," kata juru bicara

yang mendengarnya di dekat m

nyanya setelah

kita berinteraksi. Seola

in ini i

ebih buruk jik

Lampu-lampu terang membuat kulitnya terasa panas. Di sebelah

," kata produser sa

pantulan wajahnya sendiri di cermin. Ia t

?" tanya E

udah sering tampil di de

ang, kau bukan

a di cermin. "L

k, pantulannya dingin

ar aneh. Ia tidak tahu kenapa-apakah karena caranya menguc

kan hal-hal ringan: bagaimana mereka bertemu, siapa

-benar percaya pada setiap kata yang keluar dari mulutnya. Nayra hanya m

udian bertanya sesuatu

an Anda hanya strategi publik.

"Cinta kadang datang dengan cara yang tidak s

ya, hanya terus menatap kamera. Tapi ada sesuatu di nadanya-b

am. Di koridor panjang menuju parkir, Nayra akhirnya berkata

bicara seolah dunia butuh alasa

amu bicar

ya aktin

yang tidak sepenuhnya dingin. Ada sesuatu yang la

evisi masih menyala. Ia menatapnya lama-lebih lama dari yang ia sadari. Rambut Nayra berantakan, napa

bil kertas i

nohok: mata yang teduh, rahang yang tega

ela napa

iri sendiri, menatap wajah Nayra yang t

irannya menolak tenang. Karena di balik semua peratura

kontrak yang cukup

ggu setelah w

enatap mereka berdua. Di setiap kafe, di setiap layar televisi, bahkan di pap

engan jas hitam elegannya, Nayra dengan senyum

rtemen di lantai empat it

saha memainkan peran mereka di

salah satu desainer lokal. Hari ini, mereka harus menghadiri charity dinner yang d

wanita yang baru saja menikah-cantik, lembut, bahagia. Tapi hatinya jus

an di pintu

kau suda

ng tapi tegas,

rdiri di depan sana, mengenakan tuksedo hitam dengan d

a sempat kehilangan k

itas, bukan kafe,"

a hingga kaki, lalu mengang

ma ka

ian, hanya

bisa saja sedikit le

Kalau aku terlalu manusiawi, kit

ngkin karena sarkasme pria itu sudah mulai terde

inggi dan lampu gantung kristal. Musik orkestra mengalun lembut

masuk, semua k

ayra dengan satu tangan,

mereka harus sinkron. Tidak ada ruang unt

Mar

angat, menyalaminya sambil melir

tentu saja! Kami semua menun

lembut tapi terkontrol. "Senang

ng, ramah, tapi tidak terlalu terbuka. Seperti top

nya-mungkin kagum, atau mungkin sekadar memastikan

an. Tapi saat musik berganti menjadi lembut dan pasangan mulai men

i di tepi ker

satu tamu dengan tawa kecil. "Ayo, Elias, tu

nimpa mereka. Na

an tangan tanpa

kaku," b

emua orang memperhatika

stabil, memimpin dengan mudah. Tangan hangatnya

a memudar-musik, tawa,

hanyalah ta

esaat, tidak terlihat sepe

ti sedang menghafal

in karena aku belum mengerti v

jantung Nayra berd

an. Tapi ada sesuatu yang berubah malam i

otoar yang sepi. Salju turun tipis,

mnya di tangan. "Kau tahu apa yang lucu? S

tu hal paling mudah

ta pandai

cerita bahagia, tid

udara dingin. "Kau tidak perna

"Tapi berpura-pura terkadang sa

ungai Vltava. Lampu-lampu kota berpantulan di

ir mengalir. "Aku ingin melupakan segala

upakan tidak akan menghapus. Tapi

a yang ingin

ab. "Bahwa aku pernah percaya

tu di nada itu-bukan hanya

nya berdiri di sana, membiarkan

Ia memotret lingkungan sekitar, menulis di jurnal kecilnya, da

ntuk mengisi waktu. Tapi lama-la

ologi?" tanyan

"Ya. Aku sedang meneliti reruntu

aku b

lis. "Kau tahu mem

pi aku tahu me

hkan beberapa lembar. "Baiklah. Tapi ja

ahnya. Dan untuk pertama kalinya, rua

ngajukan pertanyaan konyol seperti, "Kenapa para bi

il bisa punya

li, tapi senyum kecil di wajahny

sibukan, Nayra

but, lebih hidup. Dan entah sejak kapan, setiap kali ia melihat Elias

han, dan listrik sempat berkedip. Nayra terjaga di ruang

tanpa jas, hanya mengenakan kaus a

elum t

, menatap ke luar jendela

t, lalu duduk di kursi

u pada malam saat aku tahu Calvin me

pa. Ia hanya duduk di san

berdiri dan kembali membaw

enenangkan otak kacau

rima cangkir itu. "Kau in

it ked

, tapi kali

h," kata Nay

tapnya. "U

rasa sendirian di tempat

ab pelan, "Kau salah. Tempat ini rum

kalinya, kata-kata itu tida

enyelinap lewat jendela dan

enghirup udara segar. Di dalam, Elias tertidur di

lan, menatap w

nya. Tapi entah kenapa, sisi itu

ir menyentuh bahunya untuk m

an," bisiknya pelan. "Mungkin aku b

tetap tertidur, sementara di l

bukan lagi karena paksaan, tapi karen

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka