Skandal di Tengah Pre-Wedding
endela apartemen mereka, tapi matahari mulai berani menembus kabut, menciptakan pantulan cahaya di seti
t, mengintip laya
berapa dari rekan fotografer, dan sisany
Kau menikah deng
ni semacam pro
ya patah hati, bu
lam udara apartemen yang wangi kopi. Tapi aroma itu, seharusnya menenangkan, kini hanya mengingatkan ba
erjalan ke dapur. Elias berdiri di depan kompor,
uran seseorang yang baru saja dijadi
tanpa menoleh. "Aku buat
ku masih belum terbiasa kau memper
"Aku hanya tidak suka or
gnya lama. "Rumah kit
k sesaat senyum kecil itu muncul
di balik tirai jendela seperti buronan. Ia butuh udara, butuh tahu bahwa d
erbatu Old Town. Bau roti panggang dan cokelat panas menguar dari kafe, dan musik akorde
alu asing. Terlalu sun
orang meman
ay
darahnya terasa
el hitam panjang dan syal biru tua yang sama seperti s
ahnya mundur satu. Tapi Calvin suda
ggu! Aku bi
Nayra menjawab dingin, berusaha tet
ha menenangkan seekor burung yang hendak terbang.
n sekadar latihan untuk pernikahan
perhatikan. Kamera ponse
ndekat, "Kau ingin membuat drama di depan p
r tubuh hendak pergi, tapi Calvin menahan lengannya. "Nayra, deng
lvin-dingin, tanpa ampun. "Kau kehilangan hak untuk bicara so
t pergi, meninggalkan Calvin di teng
tum. Ia tahu video lain akan muncul hari idah menunggunya di ruang tamu dengan eksp
sesuatu di media," kat
an Calvin di jalanan Pr
"Aku tahu. Aku tidak bere
uli pada niat," j
us-lurus. "Kita baru menikah dua hari, dan sudah ada dua vid
ah, tapi kecewa. Dan it
gan suara bergetar. "Aku hanya... aku ingi
u tidak bisa bertindak seperti orang biasa sekarang. Kau
inta semua i
juga
gantung terasa seperti pisau tipis yan
esok, kau tidak akan keluar sendirian.
ebat. Sekarang aku punya
tajam. "Kau pik
aku juga bu
ara lagi, meninggalkanny
ereka menikah, Nayra merasa benar
ntuk hal-hal penting. Elias sibuk menulis laporan penelitian di ruang kerj
ga, semuanya berubah
nta mereka hadir dalam wawancara eks
kalian," kata juru bicara
yang mendengarnya di dekat m
nyanya setelah
kita berinteraksi. Seola
in ini i
ebih buruk jik
Lampu-lampu terang membuat kulitnya terasa panas. Di sebelah
," kata produser sa
pantulan wajahnya sendiri di cermin. Ia t
?" tanya E
udah sering tampil di de
ang, kau bukan
a di cermin. "L
k, pantulannya dingin
ar aneh. Ia tidak tahu kenapa-apakah karena caranya menguc
kan hal-hal ringan: bagaimana mereka bertemu, siapa
-benar percaya pada setiap kata yang keluar dari mulutnya. Nayra hanya m
udian bertanya sesuatu
an Anda hanya strategi publik.
"Cinta kadang datang dengan cara yang tidak s
ya, hanya terus menatap kamera. Tapi ada sesuatu di nadanya-b
am. Di koridor panjang menuju parkir, Nayra akhirnya berkata
bicara seolah dunia butuh alasa
amu bicar
ya aktin
yang tidak sepenuhnya dingin. Ada sesuatu yang la
evisi masih menyala. Ia menatapnya lama-lebih lama dari yang ia sadari. Rambut Nayra berantakan, napa
bil kertas i
nohok: mata yang teduh, rahang yang tega
ela napa
iri sendiri, menatap wajah Nayra yang t
irannya menolak tenang. Karena di balik semua peratura
kontrak yang cukup
ggu setelah w
enatap mereka berdua. Di setiap kafe, di setiap layar televisi, bahkan di pap
engan jas hitam elegannya, Nayra dengan senyum
rtemen di lantai empat it
saha memainkan peran mereka di
salah satu desainer lokal. Hari ini, mereka harus menghadiri charity dinner yang d
wanita yang baru saja menikah-cantik, lembut, bahagia. Tapi hatinya jus
an di pintu
kau suda
ng tapi tegas,
rdiri di depan sana, mengenakan tuksedo hitam dengan d
a sempat kehilangan k
itas, bukan kafe,"
a hingga kaki, lalu mengang
ma ka
ian, hanya
bisa saja sedikit le
Kalau aku terlalu manusiawi, kit
ngkin karena sarkasme pria itu sudah mulai terde
inggi dan lampu gantung kristal. Musik orkestra mengalun lembut
masuk, semua k
ayra dengan satu tangan,
mereka harus sinkron. Tidak ada ruang unt
Mar
angat, menyalaminya sambil melir
tentu saja! Kami semua menun
lembut tapi terkontrol. "Senang
ng, ramah, tapi tidak terlalu terbuka. Seperti top
nya-mungkin kagum, atau mungkin sekadar memastikan
an. Tapi saat musik berganti menjadi lembut dan pasangan mulai men
i di tepi ker
satu tamu dengan tawa kecil. "Ayo, Elias, tu
nimpa mereka. Na
an tangan tanpa
kaku," b
emua orang memperhatika
stabil, memimpin dengan mudah. Tangan hangatnya
a memudar-musik, tawa,
hanyalah ta
esaat, tidak terlihat sepe
ti sedang menghafal
in karena aku belum mengerti v
jantung Nayra berd
an. Tapi ada sesuatu yang berubah malam i
otoar yang sepi. Salju turun tipis,
mnya di tangan. "Kau tahu apa yang lucu? S
tu hal paling mudah
ta pandai
cerita bahagia, tid
udara dingin. "Kau tidak perna
"Tapi berpura-pura terkadang sa
ungai Vltava. Lampu-lampu kota berpantulan di
ir mengalir. "Aku ingin melupakan segala
upakan tidak akan menghapus. Tapi
a yang ingin
ab. "Bahwa aku pernah percaya
tu di nada itu-bukan hanya
nya berdiri di sana, membiarkan
Ia memotret lingkungan sekitar, menulis di jurnal kecilnya, da
ntuk mengisi waktu. Tapi lama-la
ologi?" tanyan
"Ya. Aku sedang meneliti reruntu
aku b
lis. "Kau tahu mem
pi aku tahu me
hkan beberapa lembar. "Baiklah. Tapi ja
ahnya. Dan untuk pertama kalinya, rua
ngajukan pertanyaan konyol seperti, "Kenapa para bi
il bisa punya
li, tapi senyum kecil di wajahny
sibukan, Nayra
but, lebih hidup. Dan entah sejak kapan, setiap kali ia melihat Elias
han, dan listrik sempat berkedip. Nayra terjaga di ruang
tanpa jas, hanya mengenakan kaus a
elum t
, menatap ke luar jendela
t, lalu duduk di kursi
u pada malam saat aku tahu Calvin me
pa. Ia hanya duduk di san
berdiri dan kembali membaw
enenangkan otak kacau
rima cangkir itu. "Kau in
it ked
, tapi kali
h," kata Nay
tapnya. "U
rasa sendirian di tempat
ab pelan, "Kau salah. Tempat ini rum
kalinya, kata-kata itu tida
enyelinap lewat jendela dan
enghirup udara segar. Di dalam, Elias tertidur di
lan, menatap w
nya. Tapi entah kenapa, sisi itu
ir menyentuh bahunya untuk m
an," bisiknya pelan. "Mungkin aku b
tetap tertidur, sementara di l
bukan lagi karena paksaan, tapi karen