icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Ketika Suami Mulai Bosan

Ketika Suami Mulai Bosan

Penulis: Eria Yurika
icon

Bab 1 Bosan

Jumlah Kata:1313    |    Dirilis Pada: 07/12/2021

dangan seisi rumah yang porak-poranda seperti diterjang angin puting beliung. Mainan gelas plastik semuanya tercecer di lantai. Darahku pun rasanya ikut naik

ku bertambah pening mendengar tangisan mere

kan ya, mau makan Bang

elihat penampilannya yang acak-acakan di tambah bau pesing yang menyeruak masuk

imbulkan bunyi cukup keras. Nisa tampak mengusap dadanya perlahan. Ketika pandangan kami bertemu dia paksakan bibirnya untuk tersenyum menyambutku sedang aku hanya tersenyum kecut ke arahnya. Sampai aku menyadari raut mukanya tiba-tiba berubah sendu, ada

lagi sesuatu yang berdenyut di dalam hati. Apa lagi sejak Nisa melahirkan Khalid dia tidak pernah mau kusentuh selalu saja beralasan belum siap padahal masa nifasnya pun sudah selesai. Pernah kupaksakan meminta hakku, yang terjadi dia malah meri

kembali terdengar seolah men

gutku kasar. Tidak ada jawaban

epanku. Benar, di situ ada piring lengkap dengan lauk pauknya. Ni

anak-anak yang sedari tadi berteriak berebut mainan pun mendadak diam. Pandangan mereka kini beralih padaku. Melihat

g. Dua-duanya meminta untuk digendong. Bobot mereka yang lumayan berat tentu saja membuat Nisa kewalahan. Kutinggalkan piring makan yang tentu belum sempat tersentuh sama sekali. Kuangkat Reina ke dalam gendongan, tangi

an? Sudah ada asisten rumah tangg

d lagi

sana bereskan! Jangan sampai anak-anakmu yan

ta. Wajar kalau perhatianku lebih

membaringkan tubuh yang dari tadi sudah berteriak minta diistirahatk

nya kami semua di traktir Cafe Lavanda. Jaraknya tidak jauh dari rumahku jadi sekalian saja aku ikut serta. Sebenarnya aku tidak terbiasa pergi ke acara s

ang baru, cantik ya?" Fredi mem

bini ke dua." Haris ikut meni

da bukan seleraku juga. Aku hanya diam men

ma aki-aki bau tan

anti enggak alim-alim amat. Gue sering lihat kalau lagi

ga mata

akan-akan kami semua ikut terpapar virus tengil yang dibawa Haris. Saat itu pakaian Santi memang terbilang cukup berani

loh, Bos Wan," t

poligami," tambah Fredi. Belum juga kujawab

malah enggak lucu.'' Haris langsung

i sudah terbiasa mengobrol seperti ini. Haris dan Fredi seangkatan denganku. Nasi

nekat. Aku pun refleks memutar bola mata. Seketika pandangan mata kami ber

k mau?" tawa

Entah masih terdengar

agresif. Dijamin enggak bak

unya inisiatif." Astaga aku m

ankan begitu?" Haris sepertinya c

enggak pandai merawat diri, rumah pun

Santi. Kembali pandanganku beralih pada Santi. Gadis ini, entah kenapa aku merasa dia

. Wajarlah menurut gue. Apalagi Si Kembar masih kec

an Asisten Rumah Tangga

i ini memainkan alisnya seolah meminta pembenaran atas pendapatnya. Ni

Bos, kasihan Nisa," ucap Haris

ra Nisa itu kuno banget anak-anak sa

lan-jalan bukan malah cari yang baru,

." Fredi pun langsung be

. Bagiku sepi dan senyap adalah tempat ternyaman untuk tinggal. Keramaian seperti ini hanya mendatangkan kesenangan sesaat. Berbeda dengan kesunyian hadirnya mampu m

menyalakan lampu. Sudah selarut ini dibiarkan gelap gulita. Kutekan saklar lampu hingga seketika membuat ruangan menjadi terang benderang. Mataku terbelalak me

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Bosan2 Bab 2 Izin3 Bab 3 Apa Alasannya 4 Bab 4 Nisa Pergi5 Bab 5 Menghadapi Rewelnya Si Bungsu6 Bab 6 Jangan Salahkan Aku7 Bab 7 Ketahuan8 Bab 8 Apa Syaratnya 9 Bab 9 Kenapa Harus Bulan Depan10 Bab 10 Bingung11 Bab 11 Kurang Tertantang12 Bab 12 Bukan Mesin Pencetak Anak13 Bab 13 Istriku yang Misterius14 Bab 14 Maafkan Aku, Nisa15 Bab 15 Diusir16 Bab 16 Nisa Kenapa 17 Bab 17 Jangan Begini!18 Bab 18 Bertemu Kaka Ipar19 Bab 19 Nisa Sayang, tolong Abang!20 Bab 20 Ampun21 Bab 21 Penolakkan22 Bab 22 Hadiah23 Bab 23 Ada yang Cemburu24 Bab 24 Mobil Siapa 25 Bab 25 Cinta Hanya untuk Anak Muda26 Bab 26 Mau ke Mana 27 Bab 27 Jalan-jalan28 Bab 28 Apa Nisa akan Selingkuh 29 Bab 29 Aku Tak akan Melarangmu30 Bab 30 Ragu31 Bab 31 Tak Boleh Marah32 Bab 32 Cemburu33 Bab 33 Hukum Saja Aku!34 Bab 34 Sama-sama Pengkhianat35 Bab 35 Sebuah Maaf36 Bab 36 Memutuskan Hubungan37 Bab 37 Nama Perempuan Lain38 Bab 38 Belum Berakhir39 Bab 39 Belajar40 Bab 40 Tugas Utama Seorang Suami41 Bab 41 Itu Nafsu42 Bab 42 Tamu yang Tak diharapkan43 Bab 43 Permintaan Tolong44 Bab 44 Salah Paham45 Bab 45 Godaan46 Bab 46 Kenapa Menyerah 47 Bab 47 Masih Mencari48 Bab 48 Frustrasi49 Bab 49 Siapa Orang itu 50 Bab 50 Rasa Kemanusiaan51 Bab 51 Haruskah Aku Terima 52 Bab 52 Siapa Lelaki Itu 53 Bab 53 Pertemuan54 Bab 54 Memancing55 Bab 55 Kenapa Bukan Aku Saja 56 Bab 56 Tak Sejalan57 Bab 57 Tak akan Ada Kata Pisah58 Bab 58 Perjuangan Belum Berakhir59 Bab 59 Sarapan60 Bab 60 Aku Cuma Mau Kita Pisah61 Bab 61 Andai Saja Dapat Memutar Waktu62 Bab 62 Asalkan Kamu Baik-Baik Saja63 Bab 63 Cuma ini yang Bisa Kulakukan64 Bab 64 Ending