icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ketika Suami Mulai Bosan

Bab 2 Izin

Jumlah Kata:1126    |    Dirilis Pada: 07/12/2021

ak bunga mawar. Di tengah-tengah dia bentuk sedemikian rupa hingga terlihat seperti hati lalu di tengahnya ada sebuah kue ulang tahun. Seketika jantungku mendadak sakit ketika m

h payah mendekor kamar kami hingga tampak begitu indah. Di tengah rasa

aibnya di depan teman-temanku lalu kami menertawakannya tanpa merasa berdosa sedikit pun. Sekarang bagaimana bi

dari kehilangan?” tanya Nisa, sekali

pa

Meski enggak pernah mengungkapkannya secara langsung. Aku tahu hatimu telah lama berpaling. Entah di bagian mana namaku tersimpan atau jangan-jangan sekarang sudah terhapus seutuhnya?" Tidak menyangka dia akan mengatakan kalimat itu. Bukan salahnya lagi juga bukan salahku. Entah

snya ketika di rumah. Mengabaikan bau pesing yang sekali lagi menyeruak masuk mengganggu Indra penciuman. Aku tetap merengkuhnya, memb

padaku lagi seperti semula?” tanya Nisa seraya

ik

agi Nisa menahan sekuat tenaga hin

sti enggak m

ak, tidak tahu ha

ankan dan seleraku itu kampungan, kuno! Sam

rtunduk. Aku bisa tahu ada kesedihan yang mendalam di sana. Nisa bersandar pada dinding, sedang

lang tadi sore, di dep

an Fredi dan Haris yang tertawa di Cafe tadi sore melintas tanpa dapat kucegah. Tawa m

kang, melihat saat kami jadi ba

da lagi tangisan hanya bada

ng? Kita mungkin bi

aan Abang. Niatnya mau beli beberapa potong untuk dibawa pulang tetapi, di sana malah melihat orang yang begitu kami hormati menjadikan kami b

ang enggak tahu kala

dengan kehadiranku

seperti

isa menggenggamnya erat supa

enikah lagi?

ks merenggangkan tanganku. Namun,

patan Abang

depan dadaku. Nisa menatap N

nya lirih hampir s

bukan hal mudah baginya memberikan izin untuk menikah lagi tapi rasa ini tidak mampu lagi dicegah. Bukankah aku hanya laki-laki normal yang butuh asupan. Hidupku berantakan karen

mengizinka

dari pada melakukan sesuatu yang diharamk

untuk jadi istri dan sekarang kenapa mengat

t nantinya terjerumus dalam dosa. Bukannya Adik p

ami hal itulah yang Nisa katakan. Bisa kurasakan dari tangannya yang masih

kan sunah itu? Aku belum siap. Selamanya aku tidak akan siap.” N

Dik

pi kamu malah mau menikah lagi hanya karena syahwatmu tak tuntas.

seseorang untuk masuk ke dalam rumah tanggaku hanya karena alasan

erti bagaimana l

um suci tapi ini sudah terlalu lama. Apakah melahirkan membuatnya trauma? Kurasa t

yang kamu minta sama saja merenggut kebahagiaan hidupku,” kata

l, kalaupun kam

ntuk berpoligami? Lain kali tidak perlu minta izinku

ik

ang bagimu aku cuma orang asing ‘kan? Yang

i bicara. Aku sedikit tersentak, sedangkan Nisa tidak bergeming sedikit pun. Untuk menenangkan diri dari keterkejutan. Kuhe

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Bosan2 Bab 2 Izin3 Bab 3 Apa Alasannya 4 Bab 4 Nisa Pergi5 Bab 5 Menghadapi Rewelnya Si Bungsu6 Bab 6 Jangan Salahkan Aku7 Bab 7 Ketahuan8 Bab 8 Apa Syaratnya 9 Bab 9 Kenapa Harus Bulan Depan10 Bab 10 Bingung11 Bab 11 Kurang Tertantang12 Bab 12 Bukan Mesin Pencetak Anak13 Bab 13 Istriku yang Misterius14 Bab 14 Maafkan Aku, Nisa15 Bab 15 Diusir16 Bab 16 Nisa Kenapa 17 Bab 17 Jangan Begini!18 Bab 18 Bertemu Kaka Ipar19 Bab 19 Nisa Sayang, tolong Abang!20 Bab 20 Ampun21 Bab 21 Penolakkan22 Bab 22 Hadiah23 Bab 23 Ada yang Cemburu24 Bab 24 Mobil Siapa 25 Bab 25 Cinta Hanya untuk Anak Muda26 Bab 26 Mau ke Mana 27 Bab 27 Jalan-jalan28 Bab 28 Apa Nisa akan Selingkuh 29 Bab 29 Aku Tak akan Melarangmu30 Bab 30 Ragu31 Bab 31 Tak Boleh Marah32 Bab 32 Cemburu33 Bab 33 Hukum Saja Aku!34 Bab 34 Sama-sama Pengkhianat35 Bab 35 Sebuah Maaf36 Bab 36 Memutuskan Hubungan37 Bab 37 Nama Perempuan Lain38 Bab 38 Belum Berakhir39 Bab 39 Belajar40 Bab 40 Tugas Utama Seorang Suami41 Bab 41 Itu Nafsu42 Bab 42 Tamu yang Tak diharapkan43 Bab 43 Permintaan Tolong44 Bab 44 Salah Paham45 Bab 45 Godaan46 Bab 46 Kenapa Menyerah 47 Bab 47 Masih Mencari48 Bab 48 Frustrasi49 Bab 49 Siapa Orang itu 50 Bab 50 Rasa Kemanusiaan51 Bab 51 Haruskah Aku Terima 52 Bab 52 Siapa Lelaki Itu 53 Bab 53 Pertemuan54 Bab 54 Memancing55 Bab 55 Kenapa Bukan Aku Saja 56 Bab 56 Tak Sejalan57 Bab 57 Tak akan Ada Kata Pisah58 Bab 58 Perjuangan Belum Berakhir59 Bab 59 Sarapan60 Bab 60 Aku Cuma Mau Kita Pisah61 Bab 61 Andai Saja Dapat Memutar Waktu62 Bab 62 Asalkan Kamu Baik-Baik Saja63 Bab 63 Cuma ini yang Bisa Kulakukan64 Bab 64 Ending