icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ketika Suami Mulai Bosan

Bab 4 Nisa Pergi

Jumlah Kata:1175    |    Dirilis Pada: 07/12/2021

pa alasan," lirihku, walau amarah ini sudah naik sampai ke puncak meli

pelukannya dengan kasar, dia sedikit tersentak ke belakang, tak tahan rasanya berd

nya Nisa ketika aku su

iarkan saja kalau gebrakannya membuat terkejut seisi rumah, aku ta

rnyata Reina berada tepat di depanku, dipe

s-keras nanti pintunya rusak." Bocah polos itu malah menasihat

ang Papa

badannya, sepertinya baju yang Reina kenakan ba

t sayang, Re

gak kuno '

a, tetapi kenapa anak sekecil it

aku beneran cantik kan papah?" Gadis kecil itu tertawa kecil l

eina kuno?" Kutarik lengan anak kecil itu aga

as kita mau beli

terjatuh, kulepaskan genggam

kuno itu ap

a sudah punya gaun cantik begini." Kualihkan pembicaraanku ke hal lain, lagi pula a

. Soalnya kata mamah, kita bakal me

pa sa

u ya hihi nanti Reina aja ya

uenya? Boleh dong,

mendiktekan tugas untukku. Aku memang belum pernah mengadakan pesta ulang tahun untuk anak-anakku, untuk apa juga merayakannya hanya membiasakan anak-

akan lebih baik untuk mendinginkan badan dan otakku yang mulai berasap. Saat aku keluar d

lenganku agar segera beran

Sayang, nanti

angan lama-lama!"

uang tamu, langkahku terhenti melihat gawai yang tiba-tiba saja berdering. Kubuka dengan cepat, ternyata hanya notifika

i enggak ma

g Dap

nya mengurangi kepercayaan diriku, lagi pula rasanya tak m

Terlal

knya sangat melelahkan baginya? Bukankah sudah ada Art. Walaupun tak tinggal seharia

bagai Suami Anda har

. Istriku memang sedikit berubah. Masa sih dia sampai tidak percaya diri begitu? Tapi tunggu dulu, dia dulu pernah bilang

ingat saat aku mengatakannya aura bahagia yang terpancar dari wajah N

a

kit? Sa

mah." Suara Raina yang nyaring hampir saja membua

u akan meminta maaf kali ini. Begitu masuk kamar, Nisa terlihat begitu berbeda kalau biasanya dia memoles wajahnya dengan make

Aku sungguh terpukau

p lilin pun berlangsung, setelah anak-anak memakan kuenya me

unggumu begitu lama, ha

nah mengatakan sesuatu yang membuatmu sa

a diriku telah berubah, diperjelas olehmu atau ti

ulai redup, kemudian berubah gelap tanpa cahaya lampu. Karena kelelahan sepertinya aku tertidur cukup lama. Begitu mataku terbuka Nisa sudah tak a

" tanya Bi sumi

bu ke

ebentar, tapi sudah sekitar

bilang pergi k

angat kerepotan. Khalid memang lebih sering menghabiskan waktu dengan Nisa. Tugas Bi Sumi di sini hanya membantu membersihk

i malah menyalahkan cara menggendongku. Aku memang tidak pernah menggendong S

tetap saja tangisnya tak kunjung reda. Diberi ASIP pun tidak mau. Kalau sudah begini kepalaku rasanya ingin meledak. Ke mana Nisa. Hari semakin larut pun dia belum juga sampai rumah, ponselnya pun tak dia bawa. Bisa-bis

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Bosan2 Bab 2 Izin3 Bab 3 Apa Alasannya 4 Bab 4 Nisa Pergi5 Bab 5 Menghadapi Rewelnya Si Bungsu6 Bab 6 Jangan Salahkan Aku7 Bab 7 Ketahuan8 Bab 8 Apa Syaratnya 9 Bab 9 Kenapa Harus Bulan Depan10 Bab 10 Bingung11 Bab 11 Kurang Tertantang12 Bab 12 Bukan Mesin Pencetak Anak13 Bab 13 Istriku yang Misterius14 Bab 14 Maafkan Aku, Nisa15 Bab 15 Diusir16 Bab 16 Nisa Kenapa 17 Bab 17 Jangan Begini!18 Bab 18 Bertemu Kaka Ipar19 Bab 19 Nisa Sayang, tolong Abang!20 Bab 20 Ampun21 Bab 21 Penolakkan22 Bab 22 Hadiah23 Bab 23 Ada yang Cemburu24 Bab 24 Mobil Siapa 25 Bab 25 Cinta Hanya untuk Anak Muda26 Bab 26 Mau ke Mana 27 Bab 27 Jalan-jalan28 Bab 28 Apa Nisa akan Selingkuh 29 Bab 29 Aku Tak akan Melarangmu30 Bab 30 Ragu31 Bab 31 Tak Boleh Marah32 Bab 32 Cemburu33 Bab 33 Hukum Saja Aku!34 Bab 34 Sama-sama Pengkhianat35 Bab 35 Sebuah Maaf36 Bab 36 Memutuskan Hubungan37 Bab 37 Nama Perempuan Lain38 Bab 38 Belum Berakhir39 Bab 39 Belajar40 Bab 40 Tugas Utama Seorang Suami41 Bab 41 Itu Nafsu42 Bab 42 Tamu yang Tak diharapkan43 Bab 43 Permintaan Tolong44 Bab 44 Salah Paham45 Bab 45 Godaan46 Bab 46 Kenapa Menyerah 47 Bab 47 Masih Mencari48 Bab 48 Frustrasi49 Bab 49 Siapa Orang itu 50 Bab 50 Rasa Kemanusiaan51 Bab 51 Haruskah Aku Terima 52 Bab 52 Siapa Lelaki Itu 53 Bab 53 Pertemuan54 Bab 54 Memancing55 Bab 55 Kenapa Bukan Aku Saja 56 Bab 56 Tak Sejalan57 Bab 57 Tak akan Ada Kata Pisah58 Bab 58 Perjuangan Belum Berakhir59 Bab 59 Sarapan60 Bab 60 Aku Cuma Mau Kita Pisah61 Bab 61 Andai Saja Dapat Memutar Waktu62 Bab 62 Asalkan Kamu Baik-Baik Saja63 Bab 63 Cuma ini yang Bisa Kulakukan64 Bab 64 Ending