Di Atas Ranjang Om Rudy
sti dia tetap mengirimkan pesan singkat. Dua malam belakangan ini dia bermimpi buruk, dilihatnya Adam berada di ata
a membuka pintu untuk melihat siapa yang datang. Dua orang laki-lak
am Pratama?" tanya salah sa
kan masuk, Pak," dengan perasaan tak menentu
balik tirai kamarnya dan mengamati kedua tamu yang meng
Ibu bekerja, kami ingin mengabarkan sesu
ergegas duduk, Liany pun ikut
beberapa orang tidak bisa selamat, termasuk putra ibu, Adam Pratama. Jenazahnya yang terlempar ke laut
ka anak saya Adam meninggal dunia?!" nada suara ibu Witri
dunia bersama lima orang lainnya, sementara yang lainnya mengalami luka-l
api dia harus kuat, dia tidak boleh terjatuh dan lemah. Kedua tamu itu mengu
a Liany itu menelpon mengabarkan semua anggota keluarganya tentang kabar buruk itu dan memintanya berkumpul. Juga seorang anak perempuannya, adik Adam, Eve yang sedang bekerja
yang membuat putraku mendapat celaka!
begitu?" tangis Liany tak terbendung lagi, kematian suaminya sudah membuat nyawanya teras
lagi! Pergi dari rumahku!" teri
as Adam yang terakhir kalinya, Liany mohon, Bu," Liany duduk be
ini jangan harap kau memiliki tempat di rumah ini dan juga santunan kematian put
ga besar ibu Witri mulai berdatangan, juga Eve
ak memeganginya Liany sudah terjatuh di teras rumah. Pekikan kecil dan gumaman dari para pelayat terdengar, banyak yang menaruh rasa kasihan pada Liany terlebih para tetangga y
il memberikan tisu. Liany menangis dalam diam, tak ada kata-kata dan taka da perlawanan. Di s
yaa, Nak," hibur ibu RT sambil mengelus bahu Liany. Perempuan muda
elama tiga malam. Liany tak ubahnya seperti pembantu di rumah itu menuruti semua perintah i
tanya Eve perlahan yang tertangkap telinga
a bisa dicairkan dalam waktu tiga hari atau sem
kasih ju
uan bawa sial, coba kalau kakakmu menurut nikah sama Selly
g pegang lha sekarang uang santunan kamu mau ambil sendiri, tega kamu," tegur salah seorang kerabat i
u, sudah kau bayar hutangmu itu kah? Sok sok pula mau peringa
ungguh tidak ada yang dapat mencegah perbuatan kejam itu. Para tetangga hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah ibu dan anak yang
ima kasih atas tawarannya," tolak Liany halus. Dia tidak ingin menjadi
mi memang menunggu waktu yang tepat untuk memberikannya kepadamu. Semoga kelak kehidupanmu labih baik lagi, yaa Nak." Ibu Rt memeluk Liany sesaat. Rasa k
a bekas kayu yang telah berubah menjadi arang kehitaman tanda api besar pernah melalap rumah ini. Dengan menenteng dua tas di
da turun dari mobil mewahnya dan memastika
a kan?" tanya pun berganti ke gadi
Bawa tas berat begini, mana
uamiku ...." Dengan suara gemetar Liany be
kamu tinggal bersama kami!" seru Myla sambil menga
bar?" tanya Liany men
semakin sibuk, perusahaann
akhir mereka bertemu saat itu Li
ga, dan yaah s
lembut itu juga suami kedua bibinya, om Rudy se