icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Rasa Sakitku, Kesalahanmu

Rasa Sakitku, Kesalahanmu

Penulis: Rio Faldi
icon

Bab 1 menangis untuk seorang ibu

Jumlah Kata:2547    |    Dirilis Pada: 21/10/2025

un deras

seorang ibu yang sedang memeluk tu

as terakhirnya telah berlalu beberapa menit lalu, tapi Rafaela masih saja berb

ama di sini. Tolong, jangan

a bergetar, bukan karena dingin dari pendingin ruangan rumah

k dalam diam. Dokter yang tadi mencoba menyel

yang bisa m

harapan itu

nekan seolah bisa memaksa darah mengalir lagi

ela runtuh

enutupinya..." uc

setiap detailnya-alis tipis, bibir mungil, lesung pipi kecil yang du

erbeda, suaminya-Naren-sedang berd

ngannya, senyum terukir di wajahnya saat seorang wanit

embut wanita itu terdengar manja. "Sepuluh ta

menatap wajah Selen

a bekerja," ujarnya, membalas pelukan

kit, Rafaela akhirnya mele

at ke ruang jenazah, dan Rafaela ha

gannya

ung kecil milik Naira-ben

nya lemah. "Kita bakal ber

i kecilnya, se

lus yang tak b

i kehilangan kepercayaan, kehila

ecil dekat rumah orang tua Rafaela. Langit mendung, u

kerabat, tetangga, dan dua orang sahabat

tidak

rjalanan," kata salah satu

terjeba

ren tidak akan datang. Ia tahu k

menjawab pangg

h pesan singkat dar

i acara penting, akan seger

i di depan pus

di batu nisan den

e - malaikat

erhembu

enempel di pipinya yan

akan antara marah, sedih, atau hamp

t melihat dia untuk t

rna matanya ketika memo

waktu yang lama, sampai semua ora

untuk pertama kalinya, ia tak lagi berusaha meneduh. Ia me

a, Naren akh

ruang tamu, mengenakan pakaian hitam, wajahnya tan

uara itu muncul-suara yang dulu selalu membua

maaf.

motong kalimatnya. "Kau tahu

u tenang sampai membuat udar

p. "Aku... dengar dari Ma

a," potong Rafaela. "Kau di p

uk, tak bisa

ntuk membicarakan itu," ujarnya akhirn

menatapn

gu kau di rumah sakit. Dia memanggil nama Ayahnya...

a pecah di a

Ada amarah yang lama terpendam, muncul bers

menunjukkan rasa bersalah-a

au kondisinya separah itu.

"Waktu untuk apa? Untuk bersenang-senang de

an menggema

alu memejamkan mata sejenak. Air m

k disebut Ayah, Naren. K

nya kaget. "A

nikahan ini-semuanya tak ada artinya lagi. Aku akan k

kat, tapi Rafaela m

dengan mata yang kini

isa hanya

ta lamamu, Naren. Aku harap itu

menaiki tangga ta

menatap punggung wanita yang dulu ia cintai,

ulan b

Ia menyewa apartemen kecil di pusat kota, bekerj

selalu menj

utup mata, suara N

ak itu muncul-senyum lembut, tang

luka, ada sesuatu y

h itu tid

a itu tak

dak hanya menghancurkan keluarganya, tapi

laptop, mencoba menggambar sketsa gaun

tak di

annya s

jadi di malam anakmu meninggal, datanglah ke

ponsel itu lama. Jan

ar saat membaca

pa ada sesuatu y

it, bibirnya t

sejak kematian Naira, ap

mata, bukan lag

i t

emang masih ada yang berani menyent

p bayangannya

itu kini ter

anya-ketegasan, kebencian, k

Rafaela t

Naira di meja kecilnya

k. Mereka semua

git tahu, seorang ibu yang kehilangan anaknya

api sebagai bayangan ya

jendela apartemennya. Angin malam berhembus

ejauhan, namun pikirannya jauh

h tertera di l

jadi di malam anakmu meninggal, datanglah k

daerah Antasari - tempat yang dulu sering ia

katanya. Tapi mengapa seseo

erdegup pelan tapi berat. Ada perasaan taku

uruk dari kehilangan anakku

il itu menatapnya seolah memberi kekuatan. Rafaela menggengga

g ada kebenaran yang disembun

abu dan topi sederhana. Ia berjalan sendirian me

saat tiba di dep

pas, papan nama hampir roboh. Tapi pintunya ter

angkah

kayu lapuk

nya menggema di anta

g?" serun

da ja

kang, terdengar lan

Lalu sosok seorang wanita muncul dari balik pintu dapur. Rambutnya sebah

nita itu dingin. "Kup

pnya hati-hati

h map cokelat di meja. "Namaku Aira. Aku dulu

erkejut.

yang membayar dokter untuk menu

egang. "Apa

an medis, catatan perawatan, dan-sesuatu yang membuat napas Rafaela tercekat-lembar

gemetar. "Ini ta

er meminta izin untuk tindakan lanjutan. Tapi suamimu-Naren-menolak. Ia

di kepalanya hilang.

anya nyaris tak terdeng

g Aira dingin. "Aku ada di sana,

aih dokumen itu. Ia membaca ulang setiap kalimat, tapi huruf-hur

memberitahunya. Tanpa pernah memberi tahu

sik lemah. "Dia yang m

hal: setelah anakmu meninggal, rumah sakit menerima transfer

r matanya berhenti. Matanya menatap koso

ujarnya lirih. "Membayar dunia agar berp

bantu. Tapi kau harus hati-hati. Naren punya koneksi kuat di perusahaan

a itu dalam-dalam. "K

awab Aira pelan. "Dan aku tahu

m. Lalu mengan

ukan semuanya. Aku ak

ua salinan file asli ada di sini. Jang

am benda itu erat

"Mereka tidak akan diam kala

nya. File-file dari flashdisk itu terbuka satu per satu: laporan me

isau yang menorehkan

, melihat bukti transfer, hingg

ak perlu tahu detailnya. Saya tidak in

Dingin. Tidak m

ngan tangan, menahan isak y

tar, tubuhnya

pernah bersumpah akan melindungi keluarganya, bisa d

." suaranya bergetar. "De

p, air matan

hening-dan kemarahan y

n, menatap pantula

lagi milik Raf

mbutan. Tidak

dingin, dan niat yang

u, Naren? Sekarang lihat... aku ak

rikutnya, Ra

a, tapi diam-diam

rlibat-dokter, staf rumah sakit, b

ar laptop, mempelajari alur uang dan doku

hanya untuk membungkam rumah sakit, tapi juga mengalir ke proye

nghubungi

sesuatu," kat

t dan perusahaan farmasi tempat Nare

erdengar panik. "Kalau benar itu pr

ah kehilangan segalanya. Sekarang hanya satu tujua

, lalu menatap lay

ma pengirim uang muncul

flashdisk cadangan dan m

sebuah pameran busana. Ia diundang oleh t

an hadir di sana

enar

n, pandangannya langsung

sedangkan Selena memegang lengan

isik, membicarakan

m kecil. Ia melangkah

tampak terkejut.

ainer, Naren. Duni

ang, tapi tatapan

nya sinis, ter

langsung," katanya dengan nada pura-pura

Semoga ia juga bercerita bagaimana ia

gsung memudar. Wa

i sini," bisik Naren c

m dingin. "Tempat ini terlalu indah untuk se

n. Naren menarik Rafaela ke sudu

an?" desisnya. "Kau

, suaranya nyari

an hanya mempermalukanmu-aku akan men

inggalkan Naren yang te

duduk sendirian di

bus, membawa

sambil menggenggam f

a. "Aku akan buat kau me

elnya, pesan dari

ereka tidak sekadar menutup kasus. Mereka menjual obat p

p layar itu, m

"Kalau begini permainannya

i, langka

adi perempuan dengan tujuan baru - mengung

Rafaela y

an mengguncang hidup Naren d

asuk ke dalam, "Mama akan m

kalinya setelah sekian lama

ng siap membakar siapa pun ya

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka