Going Crazy
ah
mintaan sang ayah kepada pihak dokter, maka dia baru bisa membuka matanya setelah dua hari. Keadaan Mikaela harus benar –benar stabil sa
ruang rawatnya. Dia melihat Papa dan seorang perawat sedang berjalan masuk
a yang sudah nyaris kepala enam itu langsung terbelal
terdiam tak mampu bersuara ketika mendengar pertanyaan yang pertama kali di
anakku? Apa mereka berdua se
t mereka?" Adinata akhirnya bersuara kala Mikae
ela dibalas gelengan oleh Papanya. "Tenang saja! Selena di mansion kita bersama dengan Paman dan bibinya. Suster, tol
Marcel merawatnya dengan penuh kasih sayang, dia tahu kalau kedua anak ini sangat dinantikan. Si kembar yang dia yakini akan mendapat kasih saya
nya sangat cantik, persis seperti dirinya. Dia menciumi wajah mungil itu dengan penuh kasih sayang. Ah, anaknya masih tidur dan mungkin sudah dib
jah dan matanya sangat mengingatkan Mikaela kepada seseorang. Orang yang menghancurkan hidupnya. Tubuhnya ber
kepada ayahnya. Adinata se – segera mungkin meraih bayi laki –laki itu dan me
anak itu?" tanya Mikae
an nada sendu. Mikaela langsung shock bukan main dan pikirannya luar biasa kacau! Ini yang dari dulu dia takutkan
dalah anak pria itu!" tangisnya dengan keras. Mikaela sangat tertekan sambil menarik rambutnya sendiri. Ia tak
lagi. Kamu harus menerima dan memberi kasih sayang kepada si kembar. Mereka anakmu juga!
dibuang saja!" balas Mikaela dengan nada yang sedemikian tega. Adinata ter
ng ibu! Layakkah kamu bicara seperti itu?" Ad
k dari si brengsek itu tak selayaknya mendapat kehidupan seperti ayahnya," jawab Mikaela lagi dan hal ini be
ngan itu!" ujar Mikaela la
LA
melakukan ini, tapi Mikaela harus sadar akan kata –katanya. Tidak seharusnya seorang wanita yang melahirkan anaknya bicara begitu s
anakmu? Dulu juga kamu mau membunuh Selena saat berada di kandungan. Kapan kamu berubah? Harusnya yang terjadi di masa lalu dijadikan pelajaran!" te
ungan pria itu! Setelah lebih baik, aku akan mengeluarka
Kaela!" bujuk Adinata lagi
dari pria yang menghancurkan h
ali semua ini suatu hari nanti!" Adinata menyerah dan Mikaela hanya bungkam. Dia mengal
ee!
ki yang terbangun sambil menenangkannya. Mikaela hanya menatap datar dan terkesan sama sekal
isnya dan membuang muk
," ujar Adinata berusaha menenangkan cucunya itu. Bayi ini adalah cucu lelaki pertama dari anak perempuan kesayangannya. Ah, baik
la membuat Adinata menatap kesal kepada putrinya. Mendengar suara Mikaela, sang bayi m
riaknya lagi sambil berusaha mera
Dia meletakkan bayi itu dengan pelan dan menyuruh suster membawa anak itu kembali k
ah meniru sikap gilanya dan jauh lebih gila lagi! Kau benar! Mereka akan lebih baik jika berada di dalam pelukan Ares. Karena Ares akan menya
masalah ini bisa diluruskan jika semuanya sudah lebih baik dan stabil. Melihat kepergian sang ayah, Mikaela terdiam sambil menangis dan menekukkan ka
*
ion
makan ya," ujar Ribka sambil menyiapkan makanan untuk putra sulungnya itu. Mansion terli
a Selena?"
ak lauk yang tersaji di hadapan Marcel. Pria itu sama sekali tak napsu makan karena yang di piki
, menceraikan Mikaela adalah pilihan yang harus
ng besar ke kamu loh. Mu –mungkin kedua anak itu bisa diasingkan ke panti asuh
ela berbohong dan menipuku selama ini. Padahal, selama hampir delapan bulan aku memberi kasih sayang kepada anak yang dia kandung itu. Padahal, ayah dari anak
luarga Buana yang terhormat ini akan tercoreng habis. Ribka tak mau itu terjadi! Kalau Marcel menceraikan M
atian mereka berdua. Wajah Michelle terlihat sede
el bisa lebih baik
as perkataan Michelle dan membuat senyuman sem
ng ketiga, Mama bisa temenin lagi ya," jawab Michelle sambil bicara kepada mertuanya. Ribka
alah Mikaela yang sudah tega menipunya dan dia sama sekali tak terima. Dan samapi kapan pun, Marcel takkan menerima anak itu terlebih lagi bayi laki –laki yang mirip sekali