icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Batas Kesabaran Seorang Wanita

Bab 4 hatinya tetap tegas

Jumlah Kata:1815    |    Dirilis Pada: 20/10/2025

atinya terasa campur aduk. Darren semakin ekstrem dalam usahanya untuk mendapatkan perhatian dan cintanya, namun hatinya tetap

eninggalkan catatan di lobi apartemen Sera, bunga yang ditempatkan di depan pintu, dan beberapa kali menunggu di k

lembut. "Sera... kau b

baik... hanya sedikit ter

atan yang menenangkan. "Aku akan selalu ada

ya. Alvin tidak hanya memberikan perhatian, tapi juga rasa per

ah drastis. Ia mengirimkan pesan yang men

. Tolong, beri aku kesempatan terakhi

nya meningkat. Ia tahu ini saatnya untuk benar-ben

ku katakan. Hatiku tidak untukm

a sadar bahwa Darren mungkin akan semakin ekstr

utuskan untuk pergi bersama Alvin. Mereka berdandan rapi, Sera mengenakan gaun sederhana

a tampak lebih serius, seolah menyiapkan strategi baru. Sera menelan ludah,

Sera... bolehkah kita bicar

dah membuat keputusan. Hatiku tidak untukmu

ku tidak bisa begitu saja melepaskanmu. Aku menci

Sera telah memilih jalannya sendiri.

n, merasa lega. Hatinya tetap tegas, menyadari bahwa cinta sejati

rik perhatian dengan catatan panjang dan kalimat emosional. Setiap kali itu terjadi, Sera merasakan ketegangan, tapi kini ia tida

g penuh bunga. Matahari mulai meredup, cahaya keem

u... aku akan selalu ada u

. "Alvin... aku merasa aman bersa

an hangat yang menembus hatinya, membuatnya sadar bahwa cinta sej

stis. Suatu malam, Sera menemukan paket misterius di depan pintu apar

menyerah. Aku akan mem

u, kemudian membuangnya dengan tegas. Alvin yang melihat dari jauh merasakan ketega

lumu menghancurkan kebahagiaanm

bukan tentang penyesalan atau obsesi, tapi rasa aman, k

uarga Alvin hangat dan ramah, menerima Sera dengan senyum tulus. Interaksi sosia

dak takut. Alvin menggenggam tangannya dengan lembut, memberikan rasa aman. Darren mencoba mendeka

ra merasakan kedamaian yang jarang ia rasakan sebelumnya. Ia sadar bahwa meski masa l

asaan hangat. Mereka duduk di balkon aparte

tepat," kata Alvin lembut. "Hatimu memil

erima kasih, Alvin. Aku merasa hidupk

adi bayangan masa lalu, hatinya telah menemukan tempat yang aman dan penuh cinta. Al

lvin, berjalan di taman, pergi ke kafe, atau sekadar duduk di balkon apartemennya menikmati hujan rintik. S

ni tampak frustrasi dan gelisah. Namun ia tidak merasa takut. Ia menatap Alvin, yang menggeng

nyi, tetapi hatinya tidak tenang. Teleponnya bergetar, menampilkan pesan d

h, Sera. Kau tidak bisa

ingkat, tapi kali ini ia tidak panik. Ia menutup mata, menarik na

takut. Aku akan s

jawaban si

hir kalinya. Berhe

tapi ia tahu Darren mungkin akan m

a seseorang mencurigakan sering muncul di sekitar gedung, menunggu Sera. Rasa cemas kembali

nya dengan lembut. "Sera... jangan khawatir. Aku ak

eresap ke dalam hatinya. "Terima kasih,

duk di balkon, menikmati lampu kota yang berkelap-kelip. Suasana hangat dan intim

kau harus percaya pada dirimu sendiri. Hati

vin... tapi kadang rasa takut masih muncul. Ak

an yang menenangkan. "Aku di sini. Aku tid

asakan sebelumnya. Ia sadar bahwa cinta sejati adalah rasa ama

r kantor Sera, bahkan mencoba mengikuti Sera saat pergi ke toko. Sera merasa tekanan meningk

ujan gerimis menambah suasana dramatis, tapi merek

ati. Aku tidak ingin kau ber

Alvin... tapi aku tidak bisa terus lari d

keberanian Sera. "Aku akan selalu ada di sis

g menetes di kaca. Sera merasa campur aduk-ada ketakutan, tapi juga

ah memilih jalannya, dan it

bus hatinya. "Terima kasih, Alvi

Kali ini Darren mengirim video singkat yang menakutkan-tampak ia berdiri

Alvin memegang tangannya erat. "Kau tidak sendi

akutan itu wajar, tapi ia tidak boleh menyerah. Hatiny

ghadapi Darren sekali dan untuk selamanya. Ia menel

perlu bicara,"

elepon. "Sera... aku bisa menjelaska

dijelaskan lagi. Hatiku sudah memilih jalannya. Aku h

ian Darren menghela napas panjang. "

r-benar menutup babak masa lalunya tidak mudah, tapi ia merasa lebih kuat.

Suasana hangat, percakapan ringan, dan tawa memenuhi ruangan. Sera merasa diterima, dihar

rtemennya. "Sera... apa pun yang terjadi, aku

dalam hatinya. "Alvin... aku tahu hatiku berada d

masih menjadi bayangan masa lalu, hatinya kini telah menemukan tempat yang ama

lvin, berjalan di taman, pergi ke kafe, atau sekadar duduk di balkon apartemennya menikmati hujan rintik. S

ni tampak lebih gelisah dan frustrasi. Namun Sera tidak merasa takut. Ia menatap Alvin, yang meng

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka