Istri Kedua, Luka Pertama
ada getaran aneh di udara yang membuat bulu kuduknya meremang. Ia tahu, dunia di rumah Mahardika
n ludah. Ia sudah tahu bahwa Clarissa sedang merancang sesuatu-sesuatu yang bis
Hari ini kita akan belajar bagaimana menghadapi dunia nyata yang keras. Kau
n napas, mencoba tetap te
a-tatapan matanya lebih waspada, seakan ia membaca situasi dengan teliti. "Pagi," k
agi para tamu penting keluarga Mahardika-sebuah tugas yang tampak sederhana, tapi penuh jebakan. Clarissa
kecil akan digunakan Clarissa untuk merendahkannya di depan Rafindra. Nam
faatkan staf yang dapat dipercaya untuk mengirim pesan rahasia dan memberikan bantuan kecil agar Nadira tidak ter
u peluang untuk menyindir atau membuat gadis itu tersandung. Nadira merasakan tekanan itu, tapi ia berusaha tetap tenang, mengingat kata-kata Ra
enyindir, "Kau yakin bisa menyelesaikan ini dengan benar? J
b dengan tenang, "Aku akan pastikan semuanya berjalan dengan
wa Nadira tidak mudah dijatuhkan. Ia mulai merencanakan langkah berikutnya-cara yang lebih l
an saksama, sambil menatap Nadira dengan mata yang sulit dibaca. Nadira merasa campuran perasaan: takut, lega, dan sedikit kagum. Ia mulai menyadari
atang malam ini. Jangan khawatir, aku punya rencana ag
melalui jendela belakang kamar. Jantungnya berdebar kencang saat menyusuri taman menuj
?" Farel bertanya, menggeng
icik. Aku merasa seperti selal
arus tetap kuat. Aku akan selalu ada un
ri balik semak-semak taman. Ia merancang skenario agar Rafindra menyaksik
auhan dengan rasa penasaran, bahkan rasa kagum mulai muncul. Ia menyadari bahwa Nadira bukan sekadar pengantin y
ui pekerjaan rumah, interaksi dengan staf, dan hubungan rahasia dengan Farel. Namun Nadira belajar membaca situasi, menahan emo
yang remang itu. Rafindra menatapnya tajam, lalu berkata, "Aku tahu Clarissa membuatmu kesulitan. Tapi aku
aduk. "Terima kasih, Tuan Maha
au kuat, Nadira. Jangan pernah meragukan kemampuanmu sendir
etia, membawa hadiah kecil dan pesan rahasia untuk Nadira. Pertemuan mereka semakin berani, namun tetap penuh
Clarissa, menghadapi tuntutan Rafindra, dan tetap menjaga martabat dirinya. Setiap langkah adalah ujian, setiap kepu
a kamarnya, ia berbisik pelan, "Aku tidak akan menyerah. Aku h
Ia tahu perjalanan mereka masih panjang dan penuh risiko. Nadira bukan gadis yang mudah ditaklukkan, dan ia mulai mera
ungkinan tak terduga. Konflik, rindu, dan ketegangan membentuk babak baru dalam hidup Nadira, Rafindra,
dra, menjaga rahasia cintanya dengan Farel, dan menemukan kekuatannya sendiri. Dan Rafindra, dalam dia
ra duduk di tepi jendela kamarnya, menatap tetesan air yang menetes di kaca. Suara hujan seolah menj
ang setia. Pertemuan mereka singkat namun hangat, cukup untuk menyalakan kembali semangat Nad
menghela napas, bersiap menghadapi hari yang panjang. Ketika ia turun
sindiran. "Hari ini aku akan mengajarkanmu sesuatu tentang ketel
larissa kini tidak hanya menekan dari
ajahnya tetap tegas, tapi mata yang menatap Nadira menunjukkan sesuatu yang lebih dari se
g untuk rapat bisnis keluarga Mahardika. Namun, ia menyisipkan perintah yang k
iperhitungkan. Ia mulai menyusun strategi, menuliskan urutan pekerjaan,
ta yang menyipit. "Kau yakin bisa menyelesaikan ini tepat waktu? Jangan sampai Rafi
ang, "Aku akan pastikan semuanya selesai dengan baik, Bu
idak mudah dijatuhkan. Maka ia mulai merancang langkah berikutnya-rencana yang lebih rumit dan lebi
etahuan Clarissa. Ia menyelundupkan hadiah kecil dan pesan rahasia melalui staf yang dapat dipercay
oleh Clarissa dari sudut ruangan. Nadira merasakan tekanan itu, tapi ia mencoba tetap tenang, mengingat kata-kata Rafindra:
, lalu pura-pura terkejut. "Oh, apa yang kau lakukan? Lihat betapa berantakannya ini! Bagaimana
an itu. Rafindra, yang melihat dari dekat, menatap Clarissa dengan tajam. "Cuku
um tipis. Nadira merasa lega, tapi juga semakin sadar bahwa setia
sudah berhenti, tapi tanah masih basah dan udara terasa dingin. Farel me
adira?" Farel bertanya
ku merasa seperti selalu diawasi," jawab Nadira, menatap
arus tetap kuat. Aku akan selalu ada un
mangat baru. Ia kembali ke kamarnya dengan hati yang sedi
berbeda, kadang penuh perhatian, kadang misterius. Ia mulai menyadari bahwa gadis ini bukan sekadar pengan
n penasaran. Rafindra menatapnya tajam, lalu berkata, "Aku tahu Clarissa membuatmu kesulitan. Tapi aku in
aduk. "Terima kasih, Tuan Maha
au kuat, Nadira. Jangan pernah meragukan kemampuanmu sendir
at Rafindra melihatnya dalam cahaya negatif. Namun Rafindra mulai lebih waspada, memperhatikan Nadira dengan cara y
ka, dengan risiko ketahuan yang sangat tinggi. Setiap detik pertemuan mereka
emenuhi tuntutan Rafindra, dan tetap menjaga martabat dan kehormatan dirinya sendiri. Setiap langkah adalah ujian, setiap
amarnya, berbisik pelan, "Aku tidak akan menyerah. Aku har
Ia tahu perjalanan mereka masih panjang dan penuh risiko. Nadira bukan gadis yang mudah ditaklukkan, dan ia mulai mera
ungkinan tak terduga. Konflik, rindu, dan ketegangan membentuk babak baru dalam hidup Nadira, Rafindra,
dra, menjaga rahasia cintanya dengan Farel, dan menemukan kekuatannya sendiri. Dan Rafindra, dalam dia
bisa langsung bu
asi langsung dengan Nadira di de
ah lebih berani untuk me
saannya semakin jelas dan ber
ema besar antara cinta, kew
ya lanjutkan
bab 8 panjangk
GPT
dira di depan Rafindra, Farel merencanakan langkah lebih berani untuk bertemu Nadira, Rafindra mulai menyadari perasaannya s
a
dingin yang menyelimuti ruangan, seolah hujan yang turun beberapa hari sebelumnya belum sepenuhnya hilang dari
eels-nya yang cepat, mantap, dan penuh tujuan. Nadira menelan ludah, menenang
penuh sindiran yang menusuk. "Hari ini aku ingin melihat baga
menahan gemetar.
ini ada ketegangan yang berbeda di matanya. Nadira bisa merasakan t
diperintahkan untuk menyiapkan hidangan ringan dan mengatur semua kursi, meja, dan hiasan dengan sempurna. Namun ada satu jebak
sampingnya dengan senyum tipis. "Hati-hati, Nadira. Jangan sampai sesuatu
membuat vas bunga itu hampir tergeser. Nadira menahan napas, mencoba menjaga keseimban
ar Nadira mendengar: "Untung saja kau tidak ceroboh. Ta
"Cukup," katanya rendah tapi penuh peringatan. Nadira merasa se
kan masuk malam ini. Aku punya cara agar kita bisa bert
rdika. Nadira menunggu di tempat biasa, jantungnya berdebar ken
" Farel bertanya, me
Tapi Clarissa semakin ber
watir. Aku sudah memikirkan rencana agar kau bisa b
a kembali ke kamar dengan hati yang sedikit lebih
keluarga. Ia sengaja memanggil Rafindra, beberapa staf, dan Nadira
ku mulai merasa bahwa Nadira kurang memahami tanggung jawabnya. Bebe
tajam, matanya sulit dibaca. Nadira tahu, ia harus menahan emosi
kilatan kekaguman ketika melihat keteguhan hati Nadira menghadapi serangan Clarissa. Ia mulai sadar
Tapi Rafindra tetap tenang, memberi peringatan halus kepada Clarissa agar tidak berlebihan. Nadira merasa ada perasaa
kan rute tersembunyi yang hanya diketahui staf tertentu. Pertemuan mereka singkat tapi penuh risiko. Setia
n Clarissa, memenuhi tuntutan Rafindra, dan tetap menjaga martabat serta kehormatan dirinya sendiri. Setiap langkah adalah ujian,
amarnya, berbisik pelan, "Aku tidak akan menyerah. Aku har
mulai kacau, berperang dengan ego dan perasaan yang mulai tumbuh untuk Nadira. Ia sadar gadis ini bukan
keputusan kini bisa mengubah masa depan mereka selamanya. Nadira tahu satu hal pasti: ia tidak akan menyerah. Ia akan m
a menembus dinding hatinya yang dingin. Dan Clarissa, meski licik, belum mengetahui
ga. Namun Nadira, dengan tekad dan keberaniannya, mulai menapaki jalan untuk menemukan kekuat