Obsesi stalker gilaku
/0/28779/coverbig.jpg?v=a8474d94571f667da671c85db7b388ce&imageMogr2/format/webp)
sul
saat Arabella, Claudia, Vera, dan Clara
!" seru Arabella semangat. Cahaya lampu disko berkelap
la kita yang ke-27!" serunya. Denting gelas kembali terdenga
k pernah redup, bangkit dari kursi.
i tiap detiknya! Dan untukmu, kesayanganku, sel
ambung. "Dan untuk cinta yang bak
edak, mewarnai suasana yan
ekitar, mereka berpelukan. Malam itu, bukan sekadar
ap Claudia, menyodorkan sebuah k
agi, Araku. Semoga kau berjod
an saja." Arabella, menamp
kita sudah janjian akan berkumpul di sini?" tanya Vera, mata
an menghubungi Sky dulu, ya," u
gan Sky sudah menahan pergelangan tangan
pria itu erat. "Kenapa lama sekali, Sayang?
an sempat cari hadiah untuk kamu juga
tu?" tanya Ara
un, Sky bahkan tidak pernah melamar. Arabella sangat
yang tak jauh beda dari milik sahabat-sahabatnya, wajah Ar
hnya, Sayang? tanya Sky. "Aku akan membelikan
ng, kok." Bibir Arabella memaksa t
t. Ia beralih menatap sahabat-saha
mau. Aku akan traktir malam ini!" se
yang terlalu lama, terlalu penuh arti. Claudia tersenyum tipis, membalas deng
ucap Sky, bangkit sambil mencium k
juga harus pergi ke toilet. Aku t
tanya Clara, m
kecil. Clara hanya mengangguk sebagai j
♦️
kedatangan seseorang. Melihat wanita yang ia tung
a, matanya memanas. Claudia bersikap
hingga tubuh mereka tak berjarak. "Yang se
merindukan keduanya." Tangan Clau
ada waktu dan tempat. Toilet kecil itu dipenuhi suara desahan keduanya, suara desah Clau
ik Sky, hembusan napas panasnya menerpa kulit Claudia yang te
uk, matanya redup. "Ce
atu kali hentakan, kejantanan Sky terbenam sepenuhnya. Ia mengerang rendah, miliknya yang terjepit,
♦️
emastikan. Dirasa aman, barulah ia meminta Claudia keluar. Wajahnya m
meja teman-temannya yang s
sekali?" ta
rusaha untuk tidak terlihat mencurigaka
rgi ke toilet, tunggu saja di sin
adar, ia justru menabrak seorang pria bertopeng yang menutupi sebagian wa
skan." Air mata menggenang di pelupuk mata Ara
anita itu. Tanpa peringatan, pria itu menciuminya paksa. Arabella tak sempat melawan. Ia berusa
i begitu saja tanpa sepatah kata pun. Arabella terdiamAir mata Arabella kembali mengalir. Dia segera membasuh bi
parat!" gerutu Arabella, a
♦️
ti wajah wanitanya pucat, bibi
irmu pucat," tegur Sky, jemari
ng. Lipstikku hilang," jawab Arab
rasa tidak enak badan," kata Arabel
tarmu," kata Sky sambil
g. Sky mengantar Arabella kem
♦️
yang," tolak Arabella, begitu Sky
ak, kemudian meraih wajah Arabella, menciumnya dalam. Tapi Arabel
sebelum kita menikah
alam hati, ia tahu akan kembali menc