Aku Bukan Pembantu Kalian
klik berlan
** *
n Devi sudah kelaparan? Kayaknya kamu itu sengaja banget deh buat kami kayak
aja, malah sehabis subuh aku sudah bangun, hanya demi bisa menyiapkan sar
ini kok belum kelar juga. Memang
bisa mungkin aku menuruti apa yang Mbak Sarah dan keluarga minta selama ini,
cap dengan nada sedikit tinggi seperti saat ini. Karena rasa kesal di dalam hati in
ang besar kepada kami. Jika dulu kami tak membiayai kuliah Johan, mungkin kalian masih hidup kere sampai sekarang!. Ja
an juga sering memberi kalian uang ketika gajian, dan masalah pembagian tanah warisan juga Mbak Sarah meminta bagian yang lebih banyak 'kan? Padahal seharusnya dalam agama kita, anak laki-laki itu mendapatkan bagian lebih bany
an itu memang benar-benar b***h, karena telah me
embantuku mengerjakan pekerjaan rumah, bukan malah menjadikanku pembantu, dan juga terus menghinaku seperti in
las susu hangat dan roti selai sudah cukup buat kami. Dan biasanya saat sore ketika kami sama-sama pulang kerja, salah satu dari kami a
dan bekerja untuk memulai kehidupan baru. Namun nyatanya aku salah, semua kebaikanku dan Mas Johan di
dapur? Malu 'kan di dengar tetangga." Mas Joha
nyaan dari suamiku tadi, Mbak S
a yang lebih tua! Penampilan saja alim t
k Sarah sungguh tega berbic
Johan lembut seperti biasa, sambil men
ng? Sepertinya dia itu sengaja agar kami kelaparan, sepertinya juga dia itu tak rela kami tinggal di sini J
abar kan bisa, toh tadi pagi anak-anak dan juga Mbak Sarah sudah menghabiskan segelas susu sep
nyak sekali alasan mu itu Rin. Kalau nggak suka kami di sini bilang saja, kami bisa kok men
kontrakan dan pergi dari sini secepatnya!" Kubanting ka
r aku dari sini Jo! udah yatim piatu, dekil, miskin tak punya sopan-san
sakannya sudah matang semua, sekarang Mbak Sarah dan anak-anak makan saja ya, aku akan ke
ar mengerti arti balas bu
kan aku memang yang selalu salah. Dia hanya akan selalu m