Dinginnya Bodyguard, Hangatnya Cinta
.. benar-ben
atar. Senyum itu lenyap, berganti dengan wajah
yang nyata, semua itu hanya ilusi bera
lexa berkedip di layar panggilan yang tak terjaw
buruk melinta
, namun instingnya langsung tahu, mob
senyum sinis, ia tahu Alexa memiliki mo
erjalan menuju mobil hitamnya. Saat tangannya menyentuh kemudi,
u dibangunkan. Rafael melajukan kendaraannya menembus lalu lintas sore, menuju tempat
usik elektronik. Tubuh-tubuh berayun dalam ritme yang liar, aroma parfum d
tubuhnya menonjol di tengah keramaian. Meski tampak percaya diri, matanya terus berkeliling
ht," bisik Ema sambil menuang
menjawab, suara familiar t
y,
kemeja hitam dengan senyum yang terlalu percaya diri. Ta
mnya pelan, se
di napasnya menusuk. Ia meraih segela
. Biar leb
orry, Ndrew. Aku nggak per
sikan yang lembut tapi penuh tekanan. "Ayo
i dukungan. Sahabatnya hanya meng
iran berwarna keemasan itu berputar
aja kok," bisik E
satu aja, ya?
inuman lagi, tapi lama-kelamaan rasa panas menjalar di tenggorokan. Musik di
yang. Tawa Andrew terdengar jauh, tapi tangannya masih meli
right?" katanya sa
erat. Ia menyandarkan kepala di bahunya, panda
ang sama mabuknya. "Dia cuma perlu istirahat sebentar,
r sempat ragu. "Kau ma
"Ke ruang istirahat. Tenang
p Alexa?" racau
sadark
rah kau mau apakan juga!" k
langkahnya goyah ketika Andrew membimbingnya keluar dari
temaram menyambut mereka. Musik dari luar terden
, gadis itu terlihat lemah, kepalanya terku
an, saat bibir Andrew pe
ia menginginkan gadis ini. Alexa, si pewaris keluarga politik yang tak tersentuh siapa pun. Selalu
ya, kau di depan mataku tanpa pengawal, tanpa tat
usaha terbuka, tapi pandangannya ka
nunduk mendekat. "Pulang? Kau
saat bibir pria itu mene
.. Lepas!" pin