icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Antara Gengsi dan Hati Yang Tersakiti

Bab 3 Ada sesuatu yang menusuk dadanya

Jumlah Kata:2072    |    Dirilis Pada: 02/10/2025

an. Setelah perseteruan kecil mereka usai, Nayara memilih masuk ke kamarnya lebih cepat. Ia butuh waktu untuk b

bisa tenang. Kata-kata Arshen terus terngiang. "Tidak a

kontrak, kenapa aku merasa jantungku berdegup begitu kenc

membenci pria itu. Dingin, kasar, penuh kontrol-ya, semua itu benar. Tapi di balik sorot mat

n di teras, menikmati sinar matahari yang hangat. Lina, pelay

tanya Nayara ringan samb

. Biasanya beliau mulai bekerja se

alau dia selalu terlihat begitu... din

en muncul, mengenakan kemeja hitam dengan lengan yang digulung hingga siku. Rambu

ertuju pada Nayara. "

mnya manis. "Aku hanya ingin udara segar

erang tanpa banyak bicara. Ia mengambil secangkir kop

k. Hanya terdengar su

n media seperti kemarin lagi," ucap Arsh

Apa kau takut orang-orang benar-be

menaruh cangkirnya, "adalah kau mulai

s, tapi lidahnya kelu. Karena di dalam hatinya, ia tahu-mun

s merasa terkekang. Lina sempat panik karena belum terbiasa meng

an sebentar, Lina. T

ju butik tempat ia dulu bekerja sebelum semua ini terjadi.

i istrinya Arshen Daveraux?" tanya salah satu

yum tipis. "Y

ika ragu melanjutkan, lal

Nayara melanjutkan kalimat itu sendiri. Ia terkekeh kecil.

pada Anika, ingin meluapkan semua tentang kontrak ini, tapi ia

eja kerjanya. Tangannya sibuk menandatangani berk

arin terlintas. Senyum itu bukan sandiwara-atau setidakn

meraih ponsel dan menekan nomor. "Dimana Naya

jungi butik lama temp

berkerut. "D

an. Hanya di

di luar pengawasannya. Bukan karena ia peduli-setidaknya ia meyakinkan diriny

u berdiri. "Siapkan mo

a terbaru. Tangannya menyentuh kain satin berwarna bi

ni, aku mungkin masih di sini, beke

terbuka. Semua orang menoleh. Sosok tinggi tega

mata. "Kau... apa yan

Arshen datar. Tatapannya menyapu seluruh ru

at teman-temanku," Nay

ir kau bisa berkeliling tanpa pengawasan? Dunia luar tidak seam

alih takut, ia menegakkan kepala. "Atau kau hanya

esaat, mereka saling menantang t

kan, Arshen menggenggam pergelangan tan

ar. Semua mata menatap, sebagian

enatap keluar jendela, sementara Arsh

rnya, suaranya bergetar namun tegas. "K

dingin. "Semua orang mengincar kelemahanku.

menatap pria itu lekat-lekat. Untuk pertama kali

isik, "biarkan aku menjadi

mata Nayara. Ada kehangatan yang berusah

di dalam hati mereka, sesu

. Angin malam menyapu wajahnya. Ia memikirk

u akan membuktikan aku bisa jadi kekuata

tangannya tak disentuh. Pikirannya terus dipenuhi bayanga

"Kenapa aku merasa... semakin

r bagian kontrak, sementara Nayara justr

n rumah besar Arshen kini memiliki ritme baru. Rutinitas mereka m

uangan dan suara jam yang berdetak monoton. Di sisi lain, Arshen selalu menolak tidur sekamar di ranjang yang sama.

dengan seprai putih bersih, sementara Arshen berbaring

suami istri, setidaknya di rumah. Namun lama-lama, ia terbiasa. Bahkan, ada bagian kecil dari dirinya yang merasa..

dur tak kunjung datang. Di luar, hujan turun deras, membuat suasana semakin din

ujan..." gum

elinganya dengan bantal. Ia memang tak pernah bi

derit pelan. Sosok tinggi dengan ramb

nya datar, namun suarany

g sambil merapatkan selimut. "Petirnya

menghela napas. "Aku sudah bilang kal

itarku, bukan terkurung dalam diam," jaw

eras membasahi kaca, memantulkan cahaya lampu kamar yang temaram.

sini?" Nayara a

k bisa tidur," j

. Tidak ada sindiran, tidak ada dingin yang menusuk. Hanya...

yang menemani. Nayara akhirnya berbaring kembali, t

H

g ini terlalu sempit untukmu?" suaranya sete

ingin membuat batas antara kita kabur. Kau ta

ngkin aku harus berterima kasih. Aku jadi

natap ke luar jendela lagi. "Kalau k

it bibir bawahnya, lalu buru-buru menutup wajah dengan

nyambar, Nayara spontan menjerit kecil. Selimut

t, lalu duduk di tepi ranjang. "

dak suka s

i," koreksi A

atapnya. "Baiklah, ya. Aku

dari biasanya. Tangan pria itu terangkat, seolah ingin menyentuh rambut Nay

ini sampai kau terti

a tetap berusaha terlihat biasa saja. Ia memejamkan mata, pura

g keras kepala, dingin, dan posesif, tapi ada celah kecil di balik semua itu. Ce

ungan mereka jadi lebih

makan, menemukan Arshen sedang s

gi," ucap N

menoleh sek

ahkan saat makan,"

a pilihan," jaw

, Arshen. Kau hanya

ilihan? Aku tidak hidup dengan kemewahan 'pilihan', Nay

h denganku? Itu juga pilihan, b

gan. Hingga akhirnya Arshen menaruh garpunya dengan sedikit keras. "A

begitu, biarkan aku membuktikan kalau keadaan ini bukan ha

a berdiri dan meninggalkan meja. Hanya

anjang, Arshen di sofa ruang tamu. Namun kali ini, Nayara

nyala. Di sana, Arshen berbaring miring di sofa, dengan jasnya terl

esuatu yang menusuk dadanya. Pria ini, yang selalu terlih

Ia menutup tubuh Arshen dengan hati-hati. Saat melakukannya, wajah

r langkahnya. Matanya terbuka sedikit.

an kau tidak kedingina

akhirnya menutup mata lagi. "T

ar. "Bagaimana bisa

cepat. Ada sesuatu yang berubah. Jarak di antara mereka masih ada,

t yang semalam ia taruh di tubuh Arshen kini terlipat rapi

api milik Arshen

. Itu hanya akan men

lalu tersenyum tipis. "Terlambat,

ncul momen kecil perhatian yang membuat hubun

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka