icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Antara Gengsi dan Hati Yang Tersakiti

Bab 2 Kau hanya bagian dari kontrak

Jumlah Kata:1839    |    Dirilis Pada: 02/10/2025

-abu ketika Nayara melangkah ke dapur, hanya ditemani aroma kopi yang baru di

nya," sapa salah s

ayara singkat,

eja ini terlalu luas untuk satu orang, pikir Nayara getir. Sejak hari pertama tinggal di ru

ngar dari arah tangga. Nayara menoleh, dan matanya

jas biru gelap, rambut disisir rapi.

turun juga?" Nayara menyi

a. "Jangan berpikir aku datang untuk menemanim

minimal aku tidak jadi patung

memperhatikannya diam-diam. Caranya memegang garpu, tatapan din

k pernah santai, ya?

?" Arshen men

tampak seperti sedang menandatangani kon

aku berhasil, Nayara. Bukan sepertimu

t hidup berwarna. Kau seharusnya berterima kasih punya ist

t terangkat, meski hanya sepersekian detik. Ia c

eli. Jadi, kau bisa tersen

-

. Ia masih menjalankan studio desain meski kini berstatus istri

a membicarakan pernikahanmu!" ser

kasih... meski aku lebih suka diken

nnya tetap melayang pada Arshen. Kenapa aku repot-repot memikirkannya? keluh

a. Rumah itu masih sepi, tap

-

ih yang sederhana tapi menonjolkan kecantikannya. Ia menyalakan lil

r pukul sembilan, ia terte

nyanya dengan

hu, tradisi manusia normal. Dua orang dudu

u menatap Nayara. "Aku tidak

an. Ini... usaha,"

paham? Aku tida

ku butuh duduk denganmu, walau hanya sete

a lama, seolah mencoba membaca maksudnya.

elama beberapa menit. Hanya suara se

mendengar kau menolak beberap

tajam. "Kau mem

santai. "Kau terlalu populer, sayang. Sem

hang Arshen mengeras. "J

jar untuk pasan

nikahan

ah pernikahan. Dan kalau aku ingin meman

yang membuatnya kehilangan kata-kata. Ia akhi

-

Nayara nekat melakukan

ja di ruang kerjanya, Nay

atanya sambil

dingin, matanya masih

ilingi ruangan, menyentuh rak buku, melihat bingkai foto

, rambutmu berantak

eras-keras. "Jangan sen

nemukan rahasia kecil

at di depannya. "Kau suka s

rani. "Mungkin karena aku ingin tahu

rapa sentimeter yang memisahkan me

n menciumnya. Namun, pria itu justru

, tapi suaranya berat.

. Jadi... kau mulai te

-

. Mereka memang tidur terpisah-Arshen memilih kamar

memikirkan kejadian tadi.

"Seharusnya aku hanya ingin menaklukkanny

dirinya tahu-hubungan m

song ke dinding. Ia mengingat tatapan mata Nayara, jarak y

Bodoh... ini hanya ko

hatinya ber

. Dari balik jendela kamar hotel megah tempat ia tinggal untuk sementara, Nayara menatap kosong ke arah luar. Pikir

ukup membuat banyak orang menunduk penuh segan. Arshen bukan hanya seorang CEO, tapi juga pengusaha yang r

mimpi busana, dan kehangatan keluarga kecilnya, harus terjebak dalam pusaran

kering sejak tadi. Dalam benaknya terngiang lagi peristiwa sore tadi, tepat setela

-

terdengar dalam, dingin, dan penuh tekanan. Pandang

takdir, tapi hanya karena kontrak. Jangan sekali-kal

sebodoh itu," jawabnya cepat, berusaha ter

h penuh wibawa. Aroma parfumnya samar tertinggal di udara. "B

akatan bisnis terselubung yang melibatkan keluarganya dan perusahaan besar milik Arshen. Tapi mendengar langsu

-

enggam erat segelas air itu. "Jadi..

ggup melewati semua ini. Kalau ia menyerah sekarang, maka semua

mecah keheningan. Nayara

suara pelayan pribadi yang dituga

erlihatkan Lina yang memba

gantarkan ini," ujar Lina pel

ngerutkan dahi. "Tapi...

tetap makan, walau tidak lapar s

khas Arshen. Nayara menghela napa

Taruh saja

nan yang asal dibuat. Ada salmon panggang, sup krim hangat, dan salad segar. Sekilas terlih

n aku makan." Bibir Nayara melengkung miris. "Apa in

ia tidak ingin kalah. Kalau ia mengabaikan makan malam ini, Arshen

-

uan bersama Arshen untuk pertama kalinya sebagai "istri kontrak". Mereka akan munc

potongan elegan membalut tubuhnya. Ia menata rambutnya dengan rapi, lal

, maka aku akan melakukannya dengan

n setelan jas hitam yang jatuh sempurna di tubuh tegapny

?" tanyan

n. "Tentu. Bukankah ini hanya permain

gkung tipis seperti senyum sinis. "Kita l

-

arakan. Puluhan kamera menunggu, kilatan lampu kamera segera

as, mereka tampak sebagai pasangan sempurna: pengusaha muda sukses dengan

ernikahan ini mendadak?"

ar, namun penuh keyakinan. Kata-kata yang manis

dang, kebahagiaan datang tanpa kita rencana

semakin gencar. Dari sudut matanya, Nayara bisa melihat tatapan t

kau ingin aku diam, kau salah memilih o

-

iaman mewah Arshen, suas

edia," tegur Arshen dingin. "Apa yang kau la

rkata sesuatu yang mereka ingin dengar.

en melangkah mendekat, tatapannya men

ena takut, tapi karena tantangan itu membuat

tidak akan pernah menjadi boneka bisu, Arshen. Jika kau ingin

an. Untuk pertama kalinya, kilatan emosi lain-entah ma

ertempuran bar

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka