icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Derita Seorang Gadis Desa

Derita Seorang Gadis Desa

Penulis: Lisdayanti
icon

Bab 1 Usianya baru sembilan belas tahun

Jumlah Kata:1164    |    Dirilis Pada: 28/09/2025

i yang baru saja ditarik pulang dari sawah. Di sebuah rumah panggung sederhana yang sudah mulai rapuh

terlalu keras sejak kecil. Wajahnya cantik, manis dengan mata bulat dan alis tegas, te

pulang dari pasar. Sejak saat itu, neneknyalah yang mengasuhnya. Sang nenek, yang kini sudah renta dan sering sakit-sakitan

s rumah, menenun, dan sesekali membantu tetangga. Namun Alya selalu punya keinginan besar: ingin keluar

lembar kertas lusuh-pengumuma

s itu lagi?" suara serak nenek

ba ke kota? Di sini pekerjaan tidak ada, sedangkan nenek semakin sering sakit.

lantai papan. Wajahnya penuh keriput, tapi tatapan matanya lembut. Ia duduk di

seindah yang kau bayangkan. Banyak orang jahat di sana. Nenek tak

a bertahan? Uang untuk beli obat nenek saja sering tidak cukup. Alya ingin coba, Nek. Mungkin dengan bek

sudut matanya. Ia tahu cucunya benar, tapi hatinya tidak

lah dengan hati-hati, jangan mudah percaya pada orang. Dan j

at. "Alya janji, Nek. Al

, menyimpannya dalam tas usang peninggalan almarhum ibunya. Dengan bekal seadanya, ia berangkat m

ang perlahan berganti dengan bangunan-bangunan tin

n terbaik," guma

u lalang, sebagian menawarkan jasa angkut barang, sebagian lagi menjajakan dagangan. A

t. Tulisan itu menyebutkan bahwa ada seorang ibu bernama Ratna yang mencari asisten r

diri bertanya kepada

jalan ke perumahan Permat

ngangguk. "Tahu.

. Berapa o

ai ke dalam komplek, ya agak

erbatas, tapi ia sadar tidak a

gar tinggi, dan halaman luas. Jauh berbeda dengan rumah panggungnya di des

gan pagar besi hitam elegan. Ia melihat papan kecil di depan ger

it ragu, ia

jahnya teduh, berkerudung sederhana, namun berwib

u apa, Nak?"

aca pengumuman lowongan kerja Ibu, untuk asisten rumah

pis. "Masuklah dulu, Na

pet tebal, hiasan dinding yang mahal. Alya duduk k

usiamu

agi sembila

ng t

u. Sejak kecil tinggal dengan nenek. Beliau sudah tua

kerja di sini. Pekerjaannya tidak sulit. Kau akan membantu mengurus rumah, memasak, dan menyiap

kasih banyak, Bu. Saya janji

ku percaya kau akan mel

odern, membersihkan rumah besar, hingga melayani tamu. Meski lelah, ia selalu ingat wajah neneknya yang menunggu di

ik, layaknya anak sendiri. Alya merasa

giaan itu han

n rumah. Dari dalam keluar seorang pria muda tinggi tegap dengan wajah tampan namun tatapan

engan gembira. "Arka! Anakku

nikah putra sulung Ib

a kemudian jatuh pada Alya, yang berdiri kikuk sambil menunduk. Ad

" tanya Arka de

bu di rumah sejak beberapa bulan l

lam rumah tanpa banyak bicara. Namun tatapan te

tiba diliputi

kecil di kamar pelayan. Ia masih memikirkan tatapan Arka sore tad

perasaanku saja?

wa perubahan besar dalam hidupnya. Perubahan yang tidak perna

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka