Penantian seorang istri
ung berkutat di dapur untuk membuat sarapan. Bedanya dimul
u sadar kalau isi di dalamnya sudah ludes tak bersisa
, kebetulan masih ada stok beberapa bungkus mie instan yang aku beli minggu lal
tuk mengeksekusinya, biar lebih mantap aku juga
ra langkah kaki mendekat. Sedikit mendengkus aku
" pertanyaan lantang it
hadapannya tanpa repot-repot menjawab. Aku rasa m
ak l
iraukan, tentu saja. Lebih baik
padamu untuk tak perlu m
nnya," sahutku cepa
u padanya, "aku cuma membuat satu porsi
gan mata yang terbelalak kaget, namun dengan ce
or serta berantakan hanya karena masakanmu yang tak enak juga tak higienis." se
juga tidak boleh menggunaka
, kete
membuat nafsu makanku hilang tak bersisa. Sepertinya
u, ku pikir dia akan marah karena aku tidak membuatkannya sarapan. Nya
dapur juga tidak boleh maka aku tida
*
uki. Saat ini aku dan Lista teng
nap
hutku lirih ta
ma suamimu? Bua
k mengerti dengan sifat mas Tala. Semakin lama semakin keja
cerai aja. Lu sih ngotot banget pi
ah mendengar ucapan Lista,
kok, lagian apa sih yang ingin lu
a, "sejujurnya sih belum
odel macam Tala itu pantasnya di hempaskan saja." kata Lista tampak berang, "sumpah gue g
suami aku,
i gimana gue mau ngancurin kala
"kata siapa? Aku ju
ipitkan matanya me
wa, "Lis, kamu bi
mpang sampai yang sulit sekalipun. Asyeek, mantap bange
bantu
hal-hal yang b
etik Lista mengatakan dua kata itu aku
uh kan merah." Lista menunjukkan le
am banget. Memang mau
lagi maksudnya." Lista tertaw
a sih minta tolongnya
gak ane
r tuh gini, hal apa saja yang
a?" tanyak
ntuk merasa bahagia. Ada yang benar-benar b
satu orang yan
ra bahagia dan kadang malah sangat
gue jadi ragu buat menerima p
sudn
bicara, "gue... dijodohin sama la
ahagia mendengarn
guk lemah, "t
t ken
gi penantian seorang istri yang kedua." cibir Lista yang
yang aku ceritakan kemarin. Ya, akhirnya aku menceritakan semuan
berakhir menyedihkan, Lis. Ada juga beberapa pasang
an kisah cinta l
angkan kehidupan pernikahan yang bahagia be
ayal. Siapa tahu kali ini khayalanku menjadi kenyataan. Mas Tala beru
esan diajak ngomong udah gak konek lagi. Ternyat
ak a
gi melamun hal-hal yang
Lista,
ya
gga
ya
dah sore. Aku memutuskan untuk pulang dengan diantar Lista menggunakan mo
tepat setelah menutup pintu rumah a
na saja
hat mas Tala berdiri di belaka
balik bertanya, "tumben," sambungku
a
eram pergelangan tanganku, dan
ep
ucap mas Tala yang saat itu langsung mem
c.