icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Tiga Tahun Menjadi Pengganti, Satu Hari Hancur

Bab 2 terlihat pantas

Jumlah Kata:1046    |    Dirilis Pada: 14/09/2025

ut panjangnya yang ia ikat rendah. Wajahnya pucat, tapi bersih. Ia memilih gaun pastel sederhana, bukan ka

deru mobil sport terdengar di halaman. Arina menoleh ke arah pintu dengan dahi berkerut-Rafael jar

npa ekspresi, tapi Arina melihat ada sesuatu di matan

apan?" tanya A

uhnya di meja. "Belum." Ia menarik kurs

ra di dadanya meneg

mengukur kekuatan hati yang ia

na seolah

samar, lewat tatapan kosong Rafael ke foto yang disimpannya di laci

elan luda

fael bicara tenang, terlalu tenang, seperti seseorang yang sudah

aneh menyayat dada-bukan sekadar cemburu, tapi seperti

rkannya?" suaranya liri

Tapi dia bagian dari masa laluku... bagi

api atmosfer beku itu membuat

anginya. Ia hanya berdiri di teras, memandangi mobil itu menghilang

nga, bahkan menulis resep masakan baru di buku catatann

ambarkan orang-orang? Masihkah ia mencintai Rafael dengan ca

itu me

at kota. Tempat itu dulu menjadi pelariannya saat ia merasa sendir

nya selera hum

isan abstrak saat suara tawa renyah terdengar

meter darinya-dengan s

erah porselen, senyumnya lembut tapi penuh percaya diri. Matanya-m

salah. Arina tahu ta

i Arina mengecil, seolah tubuhnya menyusut di ruangan yang tiba-tiba terasa terla

noleh-dan mata

ampai kaki, tatapannya tajam, menilai, seperti memeriksa barang di etalase. Bibir

a lembut tapi jelas,

pannya terkejut, lalu seger

ba menahan gemetar di ujung

k pelan di lantai. "Akhirnya kita bertemu," uc

nya. Sentuhan Nadira ringan tapi dingin, seolah ti

balasny

l, lalu kembali pada Arina. "Terima kas

i tajam. Arina memaksa bibirny

g jarang terjadi. "Kita... sebaikny

a melebar. "Aku hanya ingin berkenala

egang. "M

ncin di jari manis Arina lalu menatap mata Arina dalam-dalam. "D

u persis apa yang diinginkannya-da

at, lalu melangkah pergi. Tapi setiap langkah

g rumah. Angin malam menusuk kulit, ta

elum pul

mencintai langit malam. Tapi kini, langit malam ha

pada diri sendiri. "Kenapa harus sakit

diam-diam, seperti hujan ya

kan malam dari Rafael datang-dikiri

oran jam 8. Ada yang

enuh cahaya hangat dan musik pelan. Rafael suda

pas. "Kupikir ha

iga bicara," ucap Ra

menyesap wine-nya. "Ka

ntian. "Tergantung apa yan

alu berkata, "Aku akan meng

h runtuh da

lebar, seolah berita

menatap Arina seolah ingin mem

i," suaranya datar tapi bergetar halus.

sinis. "Jangan khawatir. Aku akan me

l untuk terakhir kalinya malam itu. "Kalau

oran dengan langkah mantap, walau di dalam

rtama kalinya dalam tiga tahun, ia merasa benar-benar sendirian-bukan karena ditingg

bukan hanya

g untuk mere

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka