Sorry For Something
a melainkan sebuah amarah membungkus erat dalam hatinya. Ia mengalihkan pandangan saat melihat Gentala menatap perut buncitnya dengan tatapan tidak menentu. Mahika men
alu membuatnya bahagia. Wanita yang ia tinggalkan hanya untuk mengejar karirnya, kini sedang hamil bes
n mengejar langkah Mahika yang belum begitu jauh darinya. Ada hal yang sangat ingin ia ucapkan
tunggu!"
kan hidupnya. Ia belum siap memaki di depan bayinya, memikirkannya saja sudah membuatnya merinding. Ia hanya ingin bayi
alkan." Dengkusnya, masih terus melanjutkan j
tanya dengan lemah. Kakinya perlahan berhent
aku tidak mengizinkan suaram
is pikir dengan apa yang baru saj
endengar suaramu! Kalau ada yang mau k
da waktu untuk mela
rtimu. jangan sakit hati, aku tidak menyuruhmu mendengar ucapanku. Se
engirim melalui pos,
belum pinda
g tidak pernah ia inginkan sejak dulu. Lagi pula Mahika sangat percaya diri kalau pria itu tidak akan pernah tertarik dengannya. Baginya karir lebih penting dari apa pun. Mahika melihat taksi online pesanannya
meminta maaf karena istrinya sedang merajuk. Sopir tersebut paham dan segera
ahuan sedang menganggu seorang wanita? Kasian loh kalau karir yang
t, ia hanya diam dan memperhatikan Mahik
yang kini sedang menatap seolah akan menenggelamkannya hidup-hidup.
awab perta
ada perut, "Karena
hik
begini," jawabnya asal dan semakin membuat Gentala pusing menghadapi sikap Mahika. I
dengan seriu
Gentala mengikuti arah tunjuknya dan menghela napas
lnya. Tapi Mahika berontak, alhasil ia mengg