icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Balapan Terakhir Sebelum Dijodohkan

Bab 5 Suara koper beradu

Jumlah Kata:955    |    Dirilis Pada: 09/09/2025

hitamnya ke samping mobil. Udara pagi masih segar, sinar matahari belum begitu terik,

memasukkan koper ke dalam. Gerakannya sederhana, tapi terlihat man

h dari kata "sopan" menurut standar Fahri. Celana jeans robek di bagian lutut, kaos oversize hitam, dan sneakers yang sudah kusam. Hijab y

kata Raina ketus sambil melempar ta

rinya. Ia hanya menutup bagasi dengan tenang, lalu masuk

ke kursi penumpang depan. Tangannya langsung menyilangkan

ana awal perjalanan dipenuhi dengan keheningan. Hanya sua

an ponsel, dan menyalakannya. Notifikasi membanjir di layar,

a mulai membuka

itu menusuk hati

alim itu nikah sama ce

u sama geng motor, bu

pasti terpaksa ban

baan? Ustadz panutan kita ma

kok bisa dijodohin sama cewek yang

anya memanas. Ia scroll lebih cepat

Foto-fotonya saat balapan, saat nongkrong di kafe dengan gaya tomboy, bahkan potongan video lama ketika ia te

ada kerjaan lain apa?" Raina men

sempat melirik ke arahnya.

anya meninggi. "Gue jadi bulan-bulanan di medsos, tahu nggak?! Fans lu itu semua

lam, tetap menatap jal

tahu?! Dan lu diem aja?! Lu biarin gue dihina gitu aja

nya tetap datar. "Komentar orang tidak bisa kita kendalikan,

ing. "Basi banget kalimat lu! Sok bijak! Gue yang kena hinaan, gue yang dibully, t

Justru karena itu saya ingin kamu belajar menut

ang mukanya datar mulu. Gue manusia! Gue punya per

suasana hening, hanya suara klakson k

buat kamu. Tapi kalau kamu yakin pada diri sendiri,

gara lu, Fahri! Kalau aja lu nggak jadi publik figur, nggak punya fans segambreng, g

r lebih erat, tapi tetap tidak terpancing emosi. "Saya juga tidak perna

dz panutan. Tapi gue? Gue jadi bahan ketawaan, Fahri! Gue jadi bahan gosip mura

nkan kecepatan mobil, lalu berkata lembut, "Raina, kalau kamu mau, saya bisa batasi media sosial

masalah selesai kalau gue nutup mata? Kalau gue delete sosmed gue? Mereka tetep ak

ng bisa membuktikan mereka salah

nuh amarah. Air matanya jatuh satu pe

situasi ini..." bisikny

us ke jalan. "Saya tahu. Tapi percayalah

natap jalan tol yang panjang dan padat. Ponselnya ia ge

g kalau dirinya bukan perempuan sembarangan. Tapi untuk saat ini, hatinya hanya di

ju pesantren-menuju babak baru kehidupan ya

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 kerumunan anak muda2 Bab 2 Beberapa hari telah berlalu3 Bab 3 rumah keluarga Raina4 Bab 4 Saya harap kamu bisa tenang5 Bab 5 Suara koper beradu6 Bab 6 Mobil hitam yang dikendarai7 Bab 7 tidak enak hati menolak8 Bab 8 menenangkan9 Bab 9 riuh rendah mereka bersiap berangkat10 Bab 10 sebagian bercanda kecil11 Bab 11 perjalanan pulang12 Bab 12 menepatinya13 Bab 13 melintasi halaman14 Bab 14 menuju kantin15 Bab 15 suasana rumah besar16 Bab 16 Di area kosong dekat gudang17 Bab 17 Di ruang IGD18 Bab 18 sosok lelaki yang sedang tertidur19 Bab 19 terus mengontrol hidupnya20 Bab 20 menenangkan diri21 Bab 21 kecewa22 Bab 22 perasaan yang sulit diungkapkan23 Bab 23 kamar malam24 Bab 24 rumah yang sederhana25 Bab 25 perasaan berbeda26 Bab 26 masih belum sepenuhnya percaya27 Bab 27 membicarakan dirinya28 Bab 28 Hening malam29 Bab 29 makan dulu30 Bab 30 Surat dari Fahri31 Bab 31 Sesekali ia melirik surat32 Bab 32 diberikan Raina33 Bab 33 Fahri hanya bisa pasrah34 Bab 34 terlihat lemah35 Bab 35 Mobil yang ditumpangi36 Bab 36 berbaring di atas kasur37 Bab 37 berjalan jauh masih sulit38 Bab 38 Suasana sore39 Bab 39 baru saja pulang40 Bab 40 hanya terdengar41 Bab 41 kamar Fahri dan Raina42 Bab 42 tanpa sepengetahuannya43 Bab 43 suasana kampus44 Bab 44 Suasana di dalam mobil45 Bab 45 Tengah malam46 Bab 46 Malam semakin larut47 Bab 47 lebih ringan dibanding semalam48 Bab 48 Mobil hitam itu berhenti49 Bab 49 Suasana kelas pagi50 Bab 50 kejadian tadi51 Bab 51 urusan mereka52 Bab 52 Wajahnya penuh kemenangan53 Bab 53 Kamar yang tadinya sunyi54 Bab 54 setelah pertengkaran55 Bab 55 membawanya56 Bab 56 didepan rumah mertua57 Bab 57 rasa kecewa dan takut