Balapan Terakhir Sebelum Dijodohkan
hitamnya ke samping mobil. Udara pagi masih segar, sinar matahari belum begitu terik,
memasukkan koper ke dalam. Gerakannya sederhana, tapi terlihat man
h dari kata "sopan" menurut standar Fahri. Celana jeans robek di bagian lutut, kaos oversize hitam, dan sneakers yang sudah kusam. Hijab y
kata Raina ketus sambil melempar ta
rinya. Ia hanya menutup bagasi dengan tenang, lalu masuk
ke kursi penumpang depan. Tangannya langsung menyilangkan
ana awal perjalanan dipenuhi dengan keheningan. Hanya sua
an ponsel, dan menyalakannya. Notifikasi membanjir di layar,
a mulai membuka
itu menusuk hati
alim itu nikah sama ce
u sama geng motor, bu
pasti terpaksa ban
baan? Ustadz panutan kita ma
kok bisa dijodohin sama cewek yang
anya memanas. Ia scroll lebih cepat
Foto-fotonya saat balapan, saat nongkrong di kafe dengan gaya tomboy, bahkan potongan video lama ketika ia te
ada kerjaan lain apa?" Raina men
sempat melirik ke arahnya.
anya meninggi. "Gue jadi bulan-bulanan di medsos, tahu nggak?! Fans lu itu semua
lam, tetap menatap jal
tahu?! Dan lu diem aja?! Lu biarin gue dihina gitu aja
nya tetap datar. "Komentar orang tidak bisa kita kendalikan,
ing. "Basi banget kalimat lu! Sok bijak! Gue yang kena hinaan, gue yang dibully, t
Justru karena itu saya ingin kamu belajar menut
ang mukanya datar mulu. Gue manusia! Gue punya per
suasana hening, hanya suara klakson k
buat kamu. Tapi kalau kamu yakin pada diri sendiri,
gara lu, Fahri! Kalau aja lu nggak jadi publik figur, nggak punya fans segambreng, g
r lebih erat, tapi tetap tidak terpancing emosi. "Saya juga tidak perna
dz panutan. Tapi gue? Gue jadi bahan ketawaan, Fahri! Gue jadi bahan gosip mura
nkan kecepatan mobil, lalu berkata lembut, "Raina, kalau kamu mau, saya bisa batasi media sosial
masalah selesai kalau gue nutup mata? Kalau gue delete sosmed gue? Mereka tetep ak
ng bisa membuktikan mereka salah
nuh amarah. Air matanya jatuh satu pe
situasi ini..." bisikny
us ke jalan. "Saya tahu. Tapi percayalah
natap jalan tol yang panjang dan padat. Ponselnya ia ge
g kalau dirinya bukan perempuan sembarangan. Tapi untuk saat ini, hatinya hanya di
ju pesantren-menuju babak baru kehidupan ya